Sukses

Bauhaus Adalah Sekolah Seni dan Desain di Jerman, Simak Perkembangan Berdirinya

Bauhaus adalah sekolah seni dan desain di Jerman yang sangat berpengaruh yang terkenal dengan keunikan gabungan antara seni dan teknik dalam produksi massal.

Liputan6.com, Jakarta Bauhaus adalah sebuah sekolah seni dan desain di Jerman yang sangat berpengaruh yang terkenal dengan keunikan gabungan antara seni dan teknik dalam produksi massal, yang dalam perkembangannya lebih dikenal sebagai nama sebuah gaya seni tersendiri. Bauhaus merupakan sekolah seni yang revolusioner yang didirikan di Jerman pada awal abad ke-20. Didirikan pada tahun 1919 di kota Weimar, Bauhaus menjadi pusat inovasi dan kreativitas yang mempengaruhi perkembangan seni, arsitektur, dan desain modern secara global.

Meskipun Bauhaus hanya beroperasi selama 14 tahun sebelum ditutup oleh rezim Nazi pada tahun 1933, dampaknya terhadap dunia desain sangatlah besar dan masih terasa hingga hari ini. Sekolah ini berpindah dari Weimar ke Dessau pada tahun 1925, dan akhirnya ke Berlin pada tahun 1932, sebelum akhirnya ditutup. Setiap perpindahan membawa perubahan dan perkembangan baru dalam filosofi dan praktik pengajarannya.

Warisan Bauhaus terus hidup melalui karya-karya para alumninya dan melalui institusi-institusi yang terinspirasi oleh prinsip-prinsipnya. Saat ini, museum-museum Bauhaus di Weimar, Dessau, dan Berlin menjadi pusat studi dan apresiasi terhadap gerakan ini. Pengaruh Bauhaus dapat dilihat dalam arsitektur modern, desain furnitur, tipografi, dan berbagai aspek desain visual lainnya, membuktikan bahwa visi para pendirinya tetap relevan dan menginspirasi generasi baru desainer dan seniman.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai Bauhaus dan perkembangannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Bauhaus

Bauhaus yang berarti "rumah pembangunan" dalam bahasa Jerman, didirikan oleh arsitek Walter Gropius di Weimar, Jerman, pada tahun 1919. Sebagai sekolah seni dan desain yang progresif, Bauhaus bertujuan untuk menyatukan seni, kerajinan, dan teknologi dalam satu pendekatan holistik terhadap desain. Gropius, sebagai pemimpin pertama, memiliki visi untuk menciptakan karya seni total atau "Gesamtkunstwerk" yang menggabungkan semua seni dalam satu kesatuan.

Selama masa aktifnya, Bauhaus berpindah lokasi dua kali akibat tekanan politik. Dari Weimar, sekolah ini pindah ke Dessau pada tahun 1925, di mana gedung ikoniknya yang dirancang oleh Gropius sendiri menjadi manifestasi fisik dari prinsip-prinsip Bauhaus. Perpindahan terakhir terjadi ke Berlin pada tahun 1932, sebelum akhirnya ditutup oleh rezim Nazi pada tahun 1933. Meskipun demikian, ide-ide Bauhaus terus berkembang melalui para alumninya yang tersebar ke seluruh dunia.

Saat ini, warisan Bauhaus tetap hidup melalui berbagai institusi dan museum. Museum Bauhaus di Weimar, Dessau, dan Berlin menjadi pusat studi dan apresiasi terhadap sejarah dan pengaruh gerakan ini. Prinsip-prinsip desain Bauhaus masih diajarkan di sekolah-sekolah seni dan desain di seluruh dunia, dan pengaruhnya dapat dilihat dalam berbagai aspek desain modern, dari arsitektur hingga desain grafis.

3 dari 4 halaman

Sejarah dan Perkembangan Bauhaus

Sejarah Bauhaus dimulai di tengah-tengah kekacauan pasca Perang Dunia I, ketika seorang arsitek, Walter Gropius mendirikan sekolah ini. Diberi nama Bauhaus, institusi ini difokuskan pada sebuah bentuk baru yang rasional dari perumahan sosial bagi pekerja. Kurikulum awal Bauhaus mencakup studi tentang bahan, warna, dan bentuk dasar, yang dikenal sebagai Vorkurs atau kursus pendahuluan.

Selama periode di Weimar (1919-1925), Bauhaus mengalami perkembangan signifikan dalam filosofi dan praktik pengajarannya. Johannes Itten, salah satu guru paling berpengaruh, mengembangkan Vorkurs yang menjadi inti dari pendidikan Bauhaus. Namun, pada tahun 1923, fokus sekolah mulai bergeser dari kerajinan tangan menuju desain untuk produksi massal, mencerminkan visi Gropius tentang seni yang melayani masyarakat industri.

Perpindahan ke Dessau pada tahun 1925 menandai era baru bagi Bauhaus. Di sini, sekolah ini semakin menekankan pada desain fungsional dan produksi industri. Bangunan Bauhaus yang ikonik di Dessau, dirancang oleh Gropius, menjadi manifestasi fisik dari prinsip-prinsip sekolah ini. Periode ini juga melihat munculnya figur-figur penting seperti László Moholy-Nagy dan Marcel Breuer, yang membawa ide-ide baru tentang desain dan teknologi.

Pada tahun 1928, Gropius mengundurkan diri dan digantikan oleh Hannes Meyer, yang lebih menekankan pada desain fungsional dan produksi massal. Namun, pendekatan Meyer yang dianggap terlalu berorientasi sosialis menyebabkan pemecatannya pada tahun 1930. Ludwig Mies van der Rohe kemudian menjadi direktur terakhir Bauhaus, membawa pendekatan yang lebih berorientasi pada arsitektur.

Tekanan politik dari rezim Nazi akhirnya memaksa Bauhaus untuk pindah ke Berlin pada tahun 1932, di mana sekolah ini beroperasi sebagai institusi swasta untuk waktu yang singkat sebelum akhirnya ditutup pada tahun 1933. Meskipun demikian, penutupan Bauhaus justru menyebabkan penyebaran ide-idenya ke seluruh dunia, ketika para guru dan siswanya beremigrasi ke berbagai negara.

Pasca penutupannya, pengaruh Bauhaus terus berkembang secara global. Di Amerika Serikat, sekolah-sekolah seperti Black Mountain College dan New Bauhaus (kemudian menjadi Institute of Design di IIT) didirikan oleh mantan anggota Bauhaus, meneruskan dan mengembangkan prinsip-prinsip Bauhaus. Sementara itu di Eropa, ide-ide Bauhaus terus mempengaruhi perkembangan desain dan arsitektur modern.

Saat ini, warisan Bauhaus tetap relevan dan terus dipelajari. Museum-museum Bauhaus di Jerman menjadi pusat penelitian dan apresiasi terhadap sejarah dan pengaruh gerakan ini. Prinsip-prinsip desain Bauhaus, seperti "bentuk mengikuti fungsi" dan penekanan pada kesederhanaan dan fungsionalitas, terus memengaruhi desainer dan arsitek kontemporer di seluruh dunia, membuktikan daya tahan dan universalitas visi para pendiri Bauhaus.

4 dari 4 halaman

Tujuan Berdirinya Bauhaus

Perlu diketahui bahwa berdirinya Bauhaus ini memiliki tujuan tertentu adalah sebagai berikut ini:

  1. Untuk mendorong seniman - seniman dan pengrajin individual untuk bekerja bersama dan mengkombinasikan semua keahlian mereka.
  2. Untuk secara berkelanjutan memperoleh kebebasan dari dukungan pemerintah dengan menjual berbagai rancangan desain ke industri.
  3. Untuk meningkatkan stats dari kerajinan, kursi, lampu, poci, dan lain sebagainya ke dalam tingkatan yang sama dengan seni murni, lukisan, pahatan, dan lain sebagainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.