Liputan6.com, Jakarta Ketombe adalah masalah rambut yang seringkali dianggap sepele, namun bagi banyak orang kondisi ini bisa menjadi sangat mengganggu. Terutama jika yang dihadapi bukan hanya ketombe kering biasa, tetapi ketombe basah yang lengket dan berbau. Ketombe basah berbeda signifikan dari ketombe kering, baik dari segi penampilan maupun dampaknya. Ketombe basah cenderung lebih besar, menggumpal, dan memiliki tekstur lengket dengan warna kekuningan.
Masalah ketombe tidak hanya sekadar serpihan putih yang jatuh di bahu, tetapi lebih kompleks dari itu. Ketombe kering biasanya tidak menyebabkan iritasi atau peradangan pada kulit kepala, sementara ketombe basah yang berminyak dapat menempel erat pada kulit kepala dan rambut, menyebabkan rasa gatal yang intens. Akibatnya, banyak orang temenggaruk kulit kepala mereka dengan keras, yang dapat memicu iritasi hingga luka. Oleh sebab itu penting mengetahui cara hilangkan ketombe berdasarkan penyebabnya.
Memahami penyebab dari ketombe menjadi langkah awal yang penting pada cara hilangkan ketombe. Berikut cara hilangkan ketombe berdasarkan penyebabnya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/8/2924).
Advertisement
1. Kulit Kepala Kering
Kulit kepala yang kering adalah salah satu penyebab paling umum munculnya ketombe. Ketika kulit kepala kehilangan kelembapan alaminya, seringkali karena paparan suhu dingin atau udara kering, sel-sel kulit mati cenderung mengelupas lebih cepat.
Hasilnya, serpihan-serpihan kecil yang dikenal sebagai ketombe kering terbentuk dan sering kali jatuh ke bahu atau menempel di pakaian. Orang yang mengalami kulit kepala kering biasanya merasakan kulit kepalanya terasa kencang dan tidak nyaman.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menggunakan sampo antiketombe yang juga memiliki kandungan kondisioner untuk menjaga kelembapan kulit kepala. Hindari juga penggunaan alat pemanas rambut yang berlebihan, seperti pengering rambut atau catokan, karena ini dapat memperburuk kekeringan dan memperparah ketombe.
2. Kulit Kepala Berminyak
Produksi minyak atau sebum yang berlebihan di kulit kepala juga dapat menjadi penyebab ketombe. Sebum yang berlebihan ini bisa bercampur dengan kotoran dan debu, yang pada gilirannya menyebabkan penumpukan yang memicu rasa gatal dan munculnya ketombe berminyak.
Ketombe jenis ini seringkali lebih besar, berwarna kekuningan, dan cenderung lengket pada rambut atau kulit kepala. Produksi sebum yang berlebihan ini seringkali terkait dengan hormon stres, yang berarti kondisi mental seseorang juga bisa memainkan peran dalam munculnya ketombe ini.
Untuk mengatasi ketombe berminyak, diperlukan sampo yang dirancang khusus untuk membersihkan sebum berlebih dan menyeimbangkan kelembapan kulit kepala. Mengelola stres dengan baik juga menjadi bagian penting dari solusi, karena ini dapat membantu mengurangi produksi sebum yang berlebihan.
3. Cara Keramas yang Salah
Kebiasaan keramas yang salah juga bisa menjadi penyebab utama munculnya ketombe, terutama ketombe basah. Banyak orang yang terkadang merasa malas untuk keramas secara rutin, terutama setelah seharian beraktivitas di luar rumah dan terpapar sinar matahari.
Akibatnya, kotoran dan minyak menumpuk di kulit kepala, menciptakan lingkungan yang ideal bagi ketombe basah untuk berkembang. Ketombe basah ini sering kali menempel pada kulit kepala atau rambut, dan hanya bisa ditemukan saat seseorang menggaruk kulit kepalanya.
Untuk mencegah hal ini, penting untuk menjaga rutinitas keramas yang teratur, minimal dua hari sekali, menggunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut dan kulit kepala. Keramas yang benar, dengan membersihkan seluruh bagian kulit kepala, juga sangat penting untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat memicu ketombe.
Advertisement
4. Infeksi Jamur
Ketombe basah juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, terutama oleh jenis jamur yang dikenal sebagai Malassezia globosa. Jamur ini hidup di kulit kepala dan memproduksi asam oleat, yang dapat menyebabkan iritasi dan memicu ketombe. Infeksi jamur ini memiliki sifat yang mudah menyebar dan dapat menular melalui barang-barang pribadi seperti handuk atau sisir.
Orang yang terkena infeksi jamur ini biasanya mengalami ketombe yang lebih parah, dengan kulit kepala yang terasa sangat gatal dan berminyak. Untuk mengatasi ketombe akibat infeksi jamur, disarankan untuk menggunakan sampo antijamur yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole atau zinc pyrithione. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan dengan tidak berbagi barang-barang pribadi yang bisa menjadi media penularan infeksi.
5. Tidur dalam Kondisi Rambut Masih Basah
Tidur dengan rambut yang masih basah mungkin tampak sepele, tetapi ternyata kebiasaan ini dapat memicu pertumbuhan jamur Malassezia globosa, yang dikenal sebagai salah satu penyebab utama ketombe. Jamur ini dapat berkembang biak di lingkungan yang lembap, seperti kulit kepala yang basah, dan menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis.
Selain itu, tidur dengan rambut basah juga bisa menyebabkan rasa pusing di kepala. Untuk mencegah ketombe akibat kebiasaan ini, pastikan rambut Anda benar-benar kering sebelum tidur. Gunakan pengering rambut dengan pengaturan suhu yang tidak terlalu panas atau biarkan rambut mengering secara alami beberapa saat sebelum tidur.
6. Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam munculnya ketombe, terutama ketombe basah. Beberapa orang mungkin mewarisi kulit kepala yang lebih lembap atau lebih berminyak dari orang tua mereka, yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan jamur dan, pada akhirnya, ketombe.
Meskipun tidak ada cara untuk mengubah faktor genetik, mengetahui bahwa Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi dapat membantu Anda lebih proaktif dalam merawat kulit kepala. Menggunakan produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala Anda dan menjaga kebersihan kulit kepala adalah langkah-langkah penting untuk mencegah dan mengatasi ketombe yang dipicu oleh faktor genetik.
7. Asupan Gizi yang Buruk
Kesehatan kulit kepala dan rambut sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang Anda konsumsi. Nutrisi seperti protein, biotin, vitamin A, E, D, B, serta mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan rambut yang sehat dan menjaga keseimbangan kulit kepala. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering atau berminyak, yang pada gilirannya dapat memicu munculnya ketombe basah.
Untuk mengatasi masalah ini, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting tersebut. Memperbaiki asupan gizi tidak hanya membantu mengatasi ketombe tetapi juga meningkatkan kesehatan rambut dan kulit kepala secara keseluruhan.
8. Pola Makan
Pola makan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi terhadap munculnya ketombe. Konsumsi gula berlebih setiap hari, misalnya, dapat menyebabkan lonjakan insulin yang merangsang produksi minyak berlebih di kulit kepala, yang akhirnya menyebabkan ketombe.
Makanan pedas juga dapat memicu produksi minyak dan keringat yang berlebihan, yang dapat menumpuk di kulit kepala dan menyebabkan gatal serta ketombe. Untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan mencegah ketombe, penting untuk menerapkan pola makan yang seimbang.
Konsumsilah makanan sehat seperti ikan, keju, telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan yang kaya akan mineral dan nutrisi penting. Hindari makanan yang dapat memperburuk kondisi kulit kepala, seperti makanan yang tinggi gula dan pedas.
9. Jarang Membersihkan Sisir
Sisir adalah alat yang sering digunakan untuk merapikan rambut, tetapi jika tidak dibersihkan secara rutin, sisir bisa menjadi tempat bersarangnya kotoran, debu, dan minyak yang menumpuk. Kotoran ini dapat berpindah ke kulit kepala setiap kali Anda menyisir rambut, berpotensi memicu timbulnya ketombe basah.
Selain itu, sisir yang kotor juga dapat mengiritasi kulit kepala dan memperburuk masalah ketombe yang sudah ada. Untuk mencegah hal ini, pastikan untuk membersihkan sisir Anda secara rutin. Cuci sisir dengan air hangat setidaknya satu kali dalam seminggu, dan gunakan sikat kecil untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kebersihan sisir dan mengurangi risiko ketombe.
Advertisement
10. Keramas dengan Temperatur Air yang Tidak Tepat
Suhu air saat keramas juga mempengaruhi kesehatan kulit kepala dan rambut. Menggunakan air dengan suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat merusak rambut dan kulit kepala. Air panas dapat menghilangkan minyak alami dari rambut, menyebabkan kulit kepala kering dan berpotensi menimbulkan ketombe basah.
Selain itu, suhu yang terlalu panas juga bisa mengaktifkan kelenjar minyak, yang memperburuk kondisi kulit kepala yang sudah berminyak. Sebaliknya, air dingin mungkin tidak cukup efektif untuk membersihkan kotoran dan produk perawatan rambut. Untuk hasil yang optimal, gunakan air dengan suhu sedang atau hangat saat keramas. Ini tidak hanya akan membersihkan kotoran dengan lebih baik, tetapi juga membantu menjaga minyak alami rambut dan meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, sehingga rambut tetap sehat dan bebas dari ketombe.
11. Mengeringkan Rambut dengan Handuk Kasar
Cara mengeringkan rambut setelah keramas juga berperan penting dalam kesehatan kulit kepala. Mengeringkan rambut dengan handuk kasar dan menggosoknya terlalu kuat dapat merusak kutikula rambut, yang berfungsi melindungi batang rambut. Kerusakan pada kutikula dapat menyebabkan rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan meningkatkan risiko munculnya ketombe basah.
Untuk menghindari masalah ini, gunakan handuk berbulu halus dan keringkan rambut dengan lembut. Hindari menggosok rambut dengan keras; sebaiknya tekan handuk secara perlahan untuk menyerap kelebihan air. Perawatan yang lembut ini akan membantu menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala serta mengurangi kemungkinan munculnya ketombe.
12. Kurang Menjaga Kelembapan Rambut
Menjaga kelembapan rambut merupakan hal yang sering kali diabaikan, terutama bagi mereka yang aktif di luar ruangan. Paparan sinar matahari dan polusi dapat mengeringkan rambut dan membuatnya lepek, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketombe basah. Rambut yang tidak mendapatkan kelembapan yang cukup juga lebih rentan terhadap kerusakan dan ketombe.
Untuk menjaga kelembapan rambut dan mencegah ketombe, pastikan untuk menggunakan kondisioner setiap kali setelah keramas. Pilihlah kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut dan masalah yang Anda hadapi.
Produk kondisioner membantu mengunci kelembaban, melindungi rambut dari kerusakan akibat paparan lingkungan, dan menjaga rambut tetap lembut dan sehat. Selain itu, jika Anda sering berada di luar ruangan, pertimbangkan untuk menggunakan produk pelindung rambut yang dapat melindungi dari sinar UV dan polusi.
13. Jarang Keramas
Keramas secara teratur adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah ketombe. Ketika Anda jarang mencuci rambut, kotoran, debu, dan partikel polusi dapat menumpuk di kulit kepala, menyebabkan iritasi dan ketombe. Kondisi ini juga bisa membuat rambut terlihat kusam, lepek, dan bau.
Untuk menjaga kebersihan kulit kepala dan mencegah ketombe, disarankan untuk keramas secara rutin setidaknya dua hari sekali. Gunakan sampo yang dirancang khusus untuk mengatasi ketombe dan sesuai dengan jenis rambut Anda. Pilihlah produk sampo yang dapat membersihkan kotoran dengan efektif tanpa membuat rambut menjadi kering. Dengan keramas secara teratur, Anda dapat menghilangkan penumpukan kotoran dan minyak, menjaga kulit kepala tetap bersih dan sehat.