Sukses

Bunga Zainal Merasa Kecewa, Tabungan Rp 15 Miliar untuk Anaknya Digasak oleh Orang Terdekat

Bunga Zainal menyatakan bahwa rasa sakit akibat perilaku orang dekatnya ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kehilangan uang miliaran tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Hati Bunga Zainal benar-benar hancur ketika mengetahui bahwa tabungannya yang diperkirakan bernilai Rp15 miliar telah hilang. Ia mengungkapkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh seseorang yang memiliki hubungan dekat dengannya.

Bunga Zainal mengakui bahwa rasa sakit yang ia rasakan sudah mencapai puncaknya. Dia bahkan menyatakan bahwa rasa sakit akibat perilaku orang dekatnya ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kehilangan uang miliaran tersebut.

Terlebih lagi, Bunga menabung uang tersebut dengan tujuan untuk masa depan anak-anaknya.

"Jujur, rasa sakitnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kehilangan uangku yang diduga senilai Rp15 miliar hilang tanpa jejak di tangan orang ini," ungkapnya.

"Uang tersebut adalah hasil dari kerja keras yang aku kumpulkan untuk masa depan anak-anakku," lanjut Bunga Zainal melalui akun media sosialnya.

2 dari 5 halaman

1. Pinjol dan nama baik

Bukan hanya kehilangan uang hingga belasan miliar, bintang film Titip Surat untuk Tuhan itu juga membagikan percakapannya dengan orang lain yang diduga menjadi korban dari orang dekat Bunga Zainal tersebut.

Karena ulah orang itu, Bunga Zainal mengaku dirinya sampai dikejar-kejar oleh pinjaman online.

"Orang yang mengkhianati dan menghancurkan aku sampai reputasiku tercemar adalah seseorang yang sangat dekat dan aku percayai. Aku dikejar-kejar oleh pinjol karena dia. Benar-benar tidak ada dana tambahan untuk membayar utangnya. Kamu, perempuan iblis. Aku berjanji akan memastikan kamu menerima hukuman yang seberat-beratnya," tegas Bunga Zainal.

3 dari 5 halaman

2. Dekat dengan anak

Aktris kelahiran 1987 ini benar-benar tak menyangka bahwa orang yang selama ini ia anggap baik dan sangat dipercaya ternyata bisa melakukan pengkhianatan. Bahkan, orang tersebut memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anak-anaknya.

"Anak-anaknya bahkan sangat akrab dengan anak-anakku. Tapi justru orang inilah yang menghabiskan uang yang selama ini aku persiapkan untuk masa depan anak-anakku. Jahat dan keji, itulah kata-kata yang bisa kuungkapkan saat ini. Mungkin ada kata lain yang bisa menggambarkan perbuatannya, karena dia juga merampas uang anak-anak lain," ungkap Bunga dengan penuh emosi.

"Yang paling membuat aku tidak bisa menerima adalah hak anakku diambil, hak anak-anak korban lainnya juga diambil oleh orang ini, sementara anaknya sendiri masih menikmati hidup yang layak dari hasil perbuatan jahatnya. Ingat, karma itu ada," tegas Bunga.

4 dari 5 halaman

3. Dukungan anak

Di sisi lain, Bunga merasakan kehangatan dan dukungan yang tulus dari anak-anaknya. Mereka dengan sepenuh hati berusaha menguatkan sang ibu agar segera bangkit dari keterpurukan yang menimpanya.

"Tidak apa-apa, Mami. Mami jangan menangis. Kalau aku sudah besar, biar aku yang bekerja untuk Mami ya," kata Karan, putra sulung Bunga, dengan penuh kasih.

Sang adik, Harmeel, juga tidak ketinggalan memberikan dukungan. Pakai uangku saja, Mami, yang penting Mami jangan menangis, tambahnya dengan tulus.

Bunga Zainal pun bertekad untuk bangkit dan berjanji akan mengembalikan hak anak-anaknya. "Mami janji akan mengembalikan uang Abang dan Ade, MAMI JANJI," tegas Bunga dengan penuh semangat.

5 dari 5 halaman

4. Minta doa

Bunga Zainal, yang masih merasakan sakit dan kekecewaan, berusaha bangkit dan menguatkan dirinya. Ia meminta doa kepada masyarakat agar bisa kembali sehat dan kuat untuk bekerja demi masa depan anak-anaknya.

"Puji Tuhan, hari ini aku merasa lebih baik berkat doa dan dukungan kalian. Tolong doakan aku ya, semoga aku bisa kembali sehat dan beraktivitas. Aku ingin sehat karena aku ingin kembali bekerja dan mencari nafkah untuk anak-anakku," ucap Bunga dengan penuh harapan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence