Liputan6.com, Jakarta Pelangi merupakan fenomena alam yang memukau, menghiasi langit dengan spektrum warna yang indah setelah hujan. Fenomena optik ini terjadi ketika cahaya matahari berinteraksi dengan tetesan air di atmosfer, menghasilkan pembiasan dan pemantulan yang menciptakan busur warna-warni. Pelangi klasik terdiri dari tujuh warna utama yang dikenal dengan akronim MEJIKUHIBINIU, masing-masing memiliki panjang gelombang dan makna filosofis tersendiri.
Proses terbentuknya pelangi melibatkan interaksi kompleks antara cahaya, air, dan pengamat. Ketika sinar matahari memasuki tetesan air, ia mengalami pembiasan, pemantulan internal, dan pembiasan kembali sebelum mencapai mata pengamat. Setiap warna dalam spektrum cahaya putih memiliki sudut pembiasan yang sedikit berbeda, menyebabkan pemisahan warna yang kita lihat sebagai pelangi.
Meskipun secara tradisional dikenal memiliki tujuh warna, sebenarnya pelangi terdiri dari spektrum warna yang berkelanjutan tanpa batas yang jelas antar warna. Warna-warna yang umumnya diidentifikasi dalam pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Advertisement
Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai warna pelangi ada berapa yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/8/2024).
Mengenal Pelangi
Pelangi merupakan fenomena alam yang menakjubkan, berupa ilusi optik yang muncul di atmosfer dengan karakteristik warna-warni yang tersusun sejajar membentang di langit. Proses pembentukan pelangi ini cukup kompleks dan melibatkan berbagai faktor, hingga akhirnya menghasilkan pola warna yang memukau dan sering kali menginspirasi manusia. Keindahan pelangi telah lama menjadi subjek dalam seni, puisi, dan berbagai bentuk ekspresi kreatif lainnya.
Kemunculan pelangi didasari oleh interaksi antara dua elemen utama, yakni pancaran sinar matahari dan keberadaan tetesan air hujan di udara. Tanpa pertemuan kedua unsur ini, pelangi tidak akan terbentuk dan langit akan tetap terlihat biasa saja. Kondisi cuaca yang ideal untuk munculnya pelangi biasanya terjadi setelah hujan reda dan matahari mulai menyinari langit, menciptakan momen yang sering ditunggu-tunggu oleh para pengamat alam dan fotografer.
Meskipun pelangi sebenarnya dapat berbentuk lingkaran penuh, pengamat di permukaan bumi umumnya hanya melihat sebagian berupa busur yang terbentuk dari refleksi cahaya di atas tanah. Pusat busur ini selalu berada pada garis imajiner yang menghubungkan matahari dengan mata pengamat. Posisi pengamat sangat mempengaruhi bagaimana pelangi terlihat, dan dua orang yang berdiri berjauhan mungkin melihat pelangi yang berbeda meskipun berasal dari tetesan air yang sama.
Pada pelangi primer, susunan warna busur menampilkan merah di bagian terluar dan ungu di bagian dalam. Fenomena ini terjadi akibat cahaya yang mengalami pembiasan saat memasuki tetesan air, kemudian dipantulkan di bagian belakang tetesan, dan mengalami pembiasan kembali ketika keluar. Proses ini menghasilkan dispersi cahaya yang memisahkan berbagai panjang gelombang warna, menciptakan spektrum warna yang kita kenal sebagai pelangi.
Dalam kasus pelangi ganda, sebuah busur kedua dapat terlihat di luar busur primer dengan urutan warna yang terbalik, di mana warna merah berada di sisi dalam busur. Fenomena ini disebabkan oleh cahaya yang mengalami dua kali pantulan di dalam tetesan air sebelum akhirnya keluar. Pelangi ganda ini lebih jarang terlihat dan sering dianggap sebagai pemandangan yang lebih istimewa oleh para pengamat. Intensitas cahaya pada busur sekunder biasanya lebih lemah dibandingkan dengan busur primer, namun tetap menawarkan keindahan yang memukau.
Advertisement
Warna Pelangi Ada Berapa
Dikutip dari laman howstuffworks, spektrum warna pelangi sebenarnya mencakup lebih dari satu juta nuansa. Meskipun demikian, keterbatasan sistem penglihatan manusia hanya memungkinkan kita untuk membedakan tujuh warna utama yang dominan. Pelangi klasik yang kita kenal umumnya terdiri dari tujuh warna pokok: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang sering disingkat menjadi MEJIKUHIBINIU. Namun, penting untuk dipahami bahwa pelangi sesungguhnya merupakan spektrum warna yang berkesinambungan tanpa batasan yang tegas antar warnanya. Berkut ini warna-warnanya:
1. Merah
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh National Geographic, warna merah dalam pelangi memiliki panjang gelombang terpanjang, mencapai sekitar 650 nanometer. Warna ini sering diasosiasikan dengan berbagai emosi dan konsep seperti semangat, gairah, kemarahan, dan energi. Dalam berbagai budaya, merah juga melambangkan keberanian dan vitalitas.
2. Jingga
Warna jingga terbentuk dari perpaduan harmonis antara merah dan kuning. Kehadiran jingga dalam pelangi seolah menjembatani keceriaan kuning dengan intensitas merah, menciptakan keseimbangan yang menarik. Selain itu, jingga sering dikaitkan dengan konsep daya tahan, ketekunan, dan bahkan dipercaya dapat merangsang nafsu makan. Dalam psikologi warna, jingga juga dihubungkan dengan kreativitas dan semangat petualangan.
3. Kuning
Kuning dikenal sebagai warna yang penuh kecerahan, sering dikaitkan dengan kejernihan pikiran dan peningkatan kesadaran. Warna ini tidak hanya melambangkan keceriaan dan keteraturan, tetapi juga diyakini dapat meningkatkan daya ingat. Dalam berbagai tradisi, kuning sering diasosiasikan dengan kecerdasan, optimisme, dan energi matahari.
4. Hijau
Hasil perpaduan sempurna antara kuning dan biru menghasilkan warna hijau yang menyejukkan mata. Posisinya yang tepat di tengah spektrum warna pelangi, antara merah dan ungu, menjadikannya simbol keseimbangan alam. Hijau melambangkan pertumbuhan, ekspansi, kesehatan, kelimpahan, kesuburan, simpati, dan harmoni. Warna yang menyegarkan ini juga sering dianggap sebagai representasi musim semi dan awal kehidupan baru. Dalam konteks lingkungan, hijau telah menjadi simbol gerakan pelestarian alam dan gaya hidup berkelanjutan.
5. Biru
Warna biru dalam pelangi mewakili kedamaian, ketenangan, dan harmoni. Menariknya, dalam dunia musik, khususnya genre blues, warna biru sering dikaitkan dengan perasaan melankolis atau kesedihan, yang kemudian melahirkan istilah "Monday Blues" untuk menggambarkan perasaan murung di awal minggu. Biru juga sering diasosiasikan dengan kedalaman, baik secara fisik (seperti lautan dan langit) maupun emosional, melambangkan introspeksi dan kebijaksanaan.
6. Nila
Nila merupakan gradasi warna biru yang lebih gelap, sering terlihat sebagai biru tua yang mendalam. Warna ini dianggap memiliki kekuatan untuk membuka alam bawah sadar dan sering dikaitkan dengan intuisi, kemampuan psikis, kebijaksanaan, dan pencapaian spiritual. Dalam beberapa tradisi mistis, nila dianggap sebagai warna yang dapat meningkatkan kemampuan meditasi dan konsentrasi.
7. Ungu
Ungu, yang terletak di ujung spektrum warna berseberangan dengan merah, merupakan hasil perpaduan antara merah dan biru. Warna ini memiliki berbagai makna tergantung pada intensitasnya. Ungu yang lebih gelap sering melambangkan kesedihan atau keagungan, sementara ungu kebiruan lebih sering dikaitkan dengan idealisme dan kreativitas. Dalam sejarah, ungu sering diasosiasikan dengan kerajaan dan kemewahan karena sulitnya mendapatkan pewarna ungu di masa lalu.