Sukses

Perbedaan Paralimpiade dan Olimpiade Paris 2024, Jangan Salah Sebut

Paralimpiade 2024 diselenggarakan setelah berlangsungnya Olimpiade Paris 2024 yang telah usai pada 11 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta Paralimpiade 2024, yang berlangsung dari 28 Agustus hingga 8 September di kota mode Paris, Perancis, merupakan puncak prestasi dan semangat para atlet dari seluruh penjuru dunia. Ajang multi-olahraga internasional ini, yang dikenal sebagai Paralympic Paris 2024, menandai edisi ke-17 sejak debut perdananya di Roma, Italia, pada tahun 1960, mencerminkan perjalanan panjang dalam mempromosikan inklusi dan kesetaraan dalam dunia olahraga. 

Paralimpiade Paris 2024 menyaksikan partisipasi mengesankan dari 169 negara, dengan lebih dari 4.400 atlet elit yang siap menunjukkan bakat dan dedikasi mereka. Para atlet ini akan bersaing dalam 22 cabang olahraga yang beragam, mulai dari atletik dan renang yang telah disesuaikan, masing-masing menampilkan keahlian unik dan semangat kompetitif para peserta. Lantas apa perbedaan dari Paralimpiade dan Olimpiade Paris 2024?

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai perbedaan dari Paralimpiade dan Olimpiade Paris 2024 yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perbedaan Paralimpiade dan Olimpiade Paris 2024

Paralimpiade 2024 diselenggarakan setelah berlangsungnya Olimpiade Paris 2024 yang telah usai pada 11 Agustus 2024. Venue pertandingan untuk setiap cabang olahraga Paralimpiade 2024 tersebar di Paris dan wilayah sekitarnya, termasuk Saint-Denis, Versailles, dan Vaires-sur-Marne, memanfaatkan fasilitas yang sama dengan Olimpiade.

Dengan mengusung tema "Games Wide Open", baik Olimpiade maupun Paralimpiade Paris 2024 bertujuan mempromosikan semangat inklusivitas dan aksesibilitas, berupaya menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

Perbedaan mendasar antara Paralimpiade dan Olimpiade terletak pada pesertanya, di mana Paralimpiade khusus diperuntukkan bagi atlet penyandang disabilitas. Dengan begitu, cabang olahraga yang dipertandingkan di Paralimpiade memiliki karakteristik dan aturan yang disesuaikan.

Meskipun beberapa cabang olahraga Olimpiade juga diperlombakan di Paralimpiade, terdapat modifikasi signifikan untuk mengakomodasi kebutuhan para atlet penyandang disabilitas. Selain itu, kedua event ini berada di bawah naungan organisasi yang berbeda, yakni Olimpiade dikelola oleh International Olympic Committee (IOC), sementara Paralimpiade berada di bawah tanggung jawab International Paralympic Committee (IPC).

Dari segi sejarah, Olimpiade memiliki akar yang jauh lebih tua, berasal dari zaman Yunani kuno, dengan Olimpiade modern pertama digelar pada 1896 di Athena. Sebaliknya, Paralimpiade baru memulai perjalanannya pada 1960 di Roma, menandai perkembangan penting dalam pengakuan dan apresiasi terhadap olahraga para penyandang disabilitas.

Selain itu, perbedaan lain dari Paralimpiade dan Olimpiade Paris adalah filosofi dari kedua olahraga tersebut. Olimpiade terinspirasi oleh gagasan Pierre de Coubertin, bertujuan untuk mempromosikan persahabatan antarbangsa, persaingan yang sehat, serta pengembangan tubuh dan jiwa yang seimbang. Sedangkan, Paralimpiade memiliki filosofi yang kuat mengenai inklusi dan pemberdayaan. Paralimpiade tidak hanya menyoroti kemampuan luar biasa para atletnya, tetapi juga berusaha untuk mengubah pandangan masyarakat tentang disabilitas. Dengan adanya ajang ini, Paralimpiade secara tidak langsung dapat memberikan pesan yang jelas tentang keberanian, ketekunan, dan kesetaraan bagi para atlet.

3 dari 5 halaman

Sejarah Paralimpiade

Dikutip dari laman International Paralympic Committee, Olahraga untuk atlet penyandang disabilitas memiliki sejarah panjang yang merentang lebih dari satu abad. Cikal bakal gerakan ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1888, ketika klub olahraga pertama untuk penyandang tunarungu didirikan di Berlin. Meskipun demikian, perkembangan signifikan dalam olahraga disabilitas baru terjadi setelah Perang Dunia II. Pada masa itu, fokus utamanya adalah membantu rehabilitasi sejumlah besar veteran perang dan warga sipil yang mengalami cedera akibat konflik. Periode ini menandai awal dari evolusi olahraga disabilitas dari sekadar alat rehabilitasi menjadi kompetisi yang diakui secara global.

Tonggak penting dalam sejarah olahraga disabilitas terjadi pada tahun 1944, ketika Dr. Ludwig Guttmann, ahli saraf Jerman atas permintaan Pemerintah Inggris, membuka pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mandeville, Inggris. Dr. Ludwig Guttmann, memulai unit khusus untuk pilot RAF dengan cedera tulang belakang. Ia mengorganisir kompetisi memanah dan netball untuk 16 veteran berkursi roda, tanpa sengaja menciptakan olahraga baru. Hal ini semata-mata untuk membantu pasien agar pulih lebih cepat.

Pada 1952, tim veteran Belanda bertanding melawan Inggris, memulai kompetisi tahunan. Pertandingan Stoke Mandeville berkembang pesat, dengan 14 negara berpartisipasi pada 1954. Paralimpiade pertama diadakan di Roma pada 1960 dengan dihadiri 400 atlet dari 23 negara. Sebenarnya, nama "Paralympic Games" baru resmi digunakan pada 1984, karena sebelumnya dikenal sebagai "International Stoke Mandeville Games" dari tahun 1960-1980.

4 dari 5 halaman

Jadwal Paralimpiade Paris 2024

Berikut ini terdapat beberapa jadwal pertandingan olahraga Paralimpiade Paris 2024, yakni:

  1. Para Badminton: 29 Agustus-2 September 2024
  2. Boccia: 29 Agustus-5 September 2024
  3. Para Panahan: 29 Agustus-5 September 2024
  4. Para Renang: 29 Agustus-7 September 2024
  5. Para Balap Sepeda: 29 Agustus-7 September 2024
  6. Para Tenis Meja: 29 Agustus-7 September 2024
  7. Para Menembak: 30 Agustus-5 September 2024
  8. Para Atletik: 30 Agustus-8 September 2024
  9. Para Angkat Berat: 4-8 September 2024
  10. Judo Tunanetra: 5-7 September 2024
5 dari 5 halaman

Daftar Cabang Olahraga di Paralimpiade Paris 2024

Berikut ini terdapat daftar cabang olahraga yang diperlombakan di Paralimpiade Paris 2024, antara lain:

  1. Para Panahan
  2. Para Atletik
  3. Para Bulu Tangkis
  4. Boccia
  5. Balap Sepeda (Jalan Raya dan Trek)
  6. Para Berkuda
  7. Sepak Bola 5 Sisi
  8. Goalball
  9. Judo
  10. Para Kano
  11. Paratriathlon
  12. Para Angkat Berat
  13. Para Dayung
  14. Para Menembak
  15. Voli Duduk
  16. Para Renang
  17. Para Tenis Meja
  18. Para Taekwondo
  19. Basket Kursi Roda
  20. Anggar Kursi Roda
  21. Rugby Kursi Roda
  22. Tenis Kursi Roda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.