Sukses

5 Tips Cerdas Mengatasi Kutu Beras Tanpa Menggunakan Rempah, Tetap Sehat dan Hemat

Kehadiran kutu dalam beras tidak hanya merusak kualitas dan rasa beras, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait risiko kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Kutu beras adalah masalah yang sering dihadapi banyak orang. Kutu ini biasanya berkembang biak di beras yang disimpan dalam kondisi lembap dan kurang terjaga kebersihannya. Kehadiran kutu dalam beras tidak hanya merusak kualitas dan rasa beras, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait risiko kesehatan.

Banyak orang mencoba menggunakan rempah-rempah seperti daun jeruk, daun salam, atau bawang putih untuk mengusir kutu beras. Aroma rempah-rempah ini diyakini tidak disukai oleh kutu, sehingga diharapkan dapat membuat mereka pergi. Namun, metode ini tidak selalu efektif, terutama jika jumlah kutu sudah terlalu banyak atau beras yang disimpan dalam jumlah besar.

Menurut BrilioFood, pada Rabu (21/8), pengguna Instagram @renii.asih membagikan trik alternatif untuk mengatasi kutu beras melalui video unggahannya. Metode ini lebih ampuh terutama untuk jumlah beras yang banyak, dan melibatkan proses penjemuran.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Siapkan Media Datar

Tahap pertama adalah menyiapkan media datar. Pindahkan beras ke media datar seperti lantai yang sudah diberi alas. 

3 dari 8 halaman

2. Bentuk Gundukan Beras

Kumpulkan beras di satu sisi untuk membentuk gundukan kecil. Jangan langsung diratakan. 

4 dari 8 halaman

3. Diamkan Beras

Biarkan beras dalam posisi gundukan. Hal ini agar kutu dapat keluar dari beras dengan sendirinya. 

5 dari 8 halaman

4. Hindari Sinar Matahari Langsung

Jangan letakkan beras di bawah sinar matahari langsung. Sinar matahari memang bisa membunuh kutu, tetapi proses pembersihan tetap lebih sulit. 

6 dari 8 halaman

5. Bersihkan Kutu yang Menjauh

Setelah kutu menjauh, bersihkan kutu-kutu yang sudah terpisah agar tidak kembali lagi. Ulangi proses ini secara bertahap hingga semua kutu hilang. 

7 dari 8 halaman

Respon Pengguna Instagram

Video mengenai metode ini telah ditonton lebih dari 4.000 kali, dan banyak pengguna Instagram memberikan tanggapan positif di kolom komentar.

  • "Segerombolan bgtu kutunya jadi baru tau deh, thx mba," kata akun Instagram @siscmelia.home.
  • Pengguna lain juga menambahkan, "Dikasih daun pandan atau daun salam juga kutu nggak suka," tulis @jaz_dha23.
  • Sementara itu, @ayudiahsetiowati menulis, "Makacih MBK say infonya sangat bermanfaat," dan @nurkhoiriyah29 menyatakan, "Banyak banget kutunya mba, makasih tipsnya."

Dengan metode penjemuran ini, Anda dapat membersihkan beras dari kutu secara efektif tanpa perlu bergantung pada rempah-rempah yang mungkin tidak selalu berhasil.

8 dari 8 halaman

Netizen Juga Bertanya Seputar Kutu Beras

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan kutu beras untuk berkembang biak?

Kutu beras dapat berkembang biak dengan cepat dalam kondisi yang ideal. Dalam kondisi suhu yang hangat dan kelembapan tinggi, siklus hidup mereka bisa berlangsung hanya sekitar 4 hingga 6 minggu.

2. Apakah kutu beras bisa hidup di luar beras?

Kutu beras umumnya lebih suka tinggal di dalam beras atau biji-bijian lainnya, tetapi mereka juga bisa ditemukan di tempat penyimpanan makanan lain yang terkontaminasi.

3. Apa yang harus dilakukan jika kutu beras ditemukan dalam makanan?

Jika kutu beras ditemukan dalam makanan, sebaiknya buang makanan tersebut dan bersihkan tempat penyimpanan dengan baik. Pastikan untuk memeriksa dan membersihkan area sekitar untuk mencegah infestasi lebih lanjut.

4. Bagaimana cara mengetahui jika beras sudah terinfeksi kutu?

Anda bisa mengetahui beras terinfeksi kutu jika melihat adanya serangga kecil bergerak di dalamnya, atau jika beras terlihat kotor dan mengandung partikel-partikel kecil atau kulit serangga.

5. Apa yang menyebabkan kutu beras muncul di rumah?

Kutu beras muncul di rumah biasanya karena kondisi penyimpanan beras yang tidak ideal, seperti kelembapan yang tinggi dan wadah penyimpanan yang tidak tertutup rapat. Kutu juga bisa masuk ke rumah bersama dengan paket beras yang sudah terinfeksi.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence