Liputan6.com, Jakarta - Atlético Madrid, klub sepak bola ternama asal Spanyol, telah menjadi salah satu kekuatan dominan di La Liga dan kompetisi Eropa. Didirikan pada tahun 1903, klub ini telah menulis sejarah panjang dengan berbagai prestasi gemilang, termasuk gelar La Liga dan Copa del Rey.
Keunikan Atlético Madrid terletak pada filosofi permainan yang menggabungkan kekuatan fisik dengan kecerdasan taktis, menjadikannya tim yang sulit dikalahkan di berbagai kompetisi.
Advertisement
Baca Juga
Mengenal lebih dalam tentang Atlético Madrid, termasuk pemain dan pelatihnya, menjadi penting bagi penggemar sepak bola. Klub ini telah melahirkan banyak bintang sepak bola kelas dunia dan dilatih oleh pelatih-pelatih handal yang mampu membawa tim ke puncak prestasi. Pemahaman tentang komposisi tim dan filosofi pelatih dapat memberikan wawasan mendalam tentang strategi dan gaya permainan Atlético Madrid yang khas.
Atlético Madrid saat ini berada di bawah asuhan Diego Simeone, pelatih yang telah mengubah wajah klub sejak 2011. Simeone, mantan pemain Atlético Madrid, telah berhasil membangun tim yang tangguh dan konsisten, mengantarkan klub meraih berbagai gelar penting.
Keberhasilan Atlético Madrid dalam beberapa tahun terakhir tidak lepas dari kepemimpinan Simeone dan kemampuannya memaksimalkan potensi setiap pemain di skuadnya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Sabtu (31/8/2024).
Atlético Madrid dan Sejarahnya
Atlético Madrid merupakan salah satu klub sepak bola terkemuka di Spanyol yang berbasis di kota Madrid. Didirikan pada tahun 1903, klub ini telah menjadi bagian integral dari sejarah sepak bola Spanyol dan Eropa.
Atlético Madrid dikenal dengan julukan Los Rojiblancos (Merah-Putih) karena warna khas jersey mereka yang bergaris vertikal merah dan putih, dilengkapi dengan celana biru dan kaus kaki merah. Identitas visual ini telah menjadi simbol kebanggaan bagi jutaan penggemar Atlético di seluruh dunia.
Sejarah Atlético Madrid penuh dengan prestasi gemilang dan momen-momen tak terlupakan. Melansir dari laman resmi klub, Atlético Madrid telah memenangkan La Liga sebanyak 11 kali, dengan gelar terbaru diraih pada musim 2020/2021.
Prestasi ini mengakhiri penantian panjang selama 18 tahun sejak gelar La Liga terakhir mereka pada 1996. Selain itu, klub ini juga telah mengoleksi 10 gelar Copa del Rey, menunjukkan konsistensi mereka dalam kompetisi domestik. Di kancah Eropa, Atlético Madrid juga telah menorehkan prestasi dengan memenangkan Liga Europa UEFA sebanyak tiga kali, termasuk edisi pertama kompetisi ini dengan format baru pada 2009/2010.
Stadion menjadi bagian penting dari identitas sebuah klub sepak bola, dan Atlético Madrid memiliki sejarah yang menarik dalam hal ini. Sejak 1966 hingga 2017, klub ini menjalani laga kandang di Vicente Calderón, stadion berkapasitas 54.960 penonton yang menjadi saksi bisu berbagai pertandingan bersejarah, termasuk tiga pertandingan Piala Dunia 1982.
Pada tahun 2017, Atlético Madrid pindah ke markas baru mereka, Wanda Metropolitano (kini bernama Civitas Metropolitano), sebuah stadion modern berkapasitas 68.456 penonton yang menjadi simbol era baru klub ini.
Perjalanannya
Perjalanan Atlético Madrid di kompetisi Eropa juga patut diperhitungkan. Klub ini telah dua kali mencapai final Liga Champions UEFA, meskipun belum berhasil memenangkannya. Pada musim 2013/2014 dan 2015/2016, Atlético harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh rival sekota mereka, Real Madrid.
Namun, pencapaian ini menunjukkan konsistensi Atlético Madrid sebagai salah satu kekuatan besar sepak bola Eropa.
Filosofi permainan Atlético Madrid yang unik telah menjadi ciri khas klub ini selama bertahun-tahun. Di bawah kepemimpinan Diego Simeone sejak 2011, tim ini dikenal dengan gaya permainan yang disiplin, bertahan solid, dan mematikan dalam serangan balik.
Pendekatan taktis ini telah membuat Atlético Madrid menjadi salah satu tim paling sulit dikalahkan di Eropa, mampu bersaing dengan klub-klub besar lainnya meskipun seringkali memiliki anggaran yang lebih kecil. Filosofi ini tidak hanya membawa kesuksesan di lapangan, tetapi juga telah menanamkan mentalitas juara dan semangat pantang menyerah yang menjadi karakteristik Atlético Madrid.
Advertisement
Atlético Madrid Player 2024 Siapa Saja?
Melansir dari laman resmi Atlético Madrid, berikut adalah daftar pemain utama Atlético Madrid untuk musim 2023/2024:
- Jan Oblak (Kiper): Penjaga gawang asal Slovenia ini dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Oblak terkenal dengan refleks cepatnya dan kemampuan mengorganisir pertahanan Atlético Madrid.
- José María Giménez (Bek): Bek tengah asal Uruguay ini merupakan pilar penting dalam lini pertahanan Atlético Madrid. Giménez dikenal dengan kemampuan duel udara dan tackle yang kuat.
- Koke (Gelandang): Kapten tim ini merupakan produk akademi Atlético Madrid. Koke adalah jantung permainan tim dengan visi permainan dan kemampuan passing yang luar biasa.
- Antoine Griezmann (Penyerang): Pemain asal Prancis ini kembali ke Atlético Madrid setelah sempat bermain untuk Barcelona. Griezmann adalah penyerang serba bisa yang dapat menciptakan dan menyelesaikan peluang.
- Marcos Llorente (Gelandang): Pemain versatil ini dapat bermain di berbagai posisi. Llorente terkenal dengan stamina dan kemampuan box-to-box-nya.
- Rodrigo De Paul (Gelandang): Gelandang asal Argentina ini membawa kreativitas dan energi ke lini tengah Atlético Madrid. De Paul dikenal dengan kemampuan passing jarak jauh dan visi permainannya.
- Ángel Correa (Penyerang): Penyerang lincah asal Argentina ini sering menjadi pilihan utama untuk mendobrak pertahanan lawan dengan dribling dan kreativitasnya.
- Samuel Lino (Sayap): Pemain muda asal Brasil ini membawa kecepatan dan kemampuan dribbling yang mengesankan di sisi sayap Atlético Madrid.
- Axel Witsel (Gelandang Bertahan): Pemain berpengalaman asal Belgia ini memberikan stabilitas di lini tengah Atlético Madrid dengan kemampuan membaca permainan dan distribusi bola yang baik.
- Mario Hermoso (Bek): Bek kiri ini terkenal dengan kemampuannya membangun serangan dari lini belakang dan juga solid dalam bertahan.
Pelatih Atlético Madrid
Diego Simeone, atau yang akrab dipanggil "El Cholo", merupakan sosok ikonik yang telah mengubah wajah Atlético Madrid sejak ditunjuk sebagai pelatih pada Desember 2011.
Melansir dari laman resmi Atlético Madrid, Simeone memiliki hubungan khusus dengan klub ini, mengingat ia juga pernah menjadi pemain Atlético Madrid dan memenangkan gelar ganda La Liga dan Copa del Rey pada musim 1995/1996. Pengalaman dan pemahamannya tentang kultur klub menjadi modal penting dalam kesuksesannya sebagai pelatih.
Filosofi permainan yang diterapkan Simeone di Atlético Madrid dikenal dengan istilah "Cholismo", mengacu pada julukannya. Gaya permainan ini menekankan pada pertahanan yang solid, disiplin taktis yang ketat, dan serangan balik yang mematikan. Simeone berhasil membangun tim yang tangguh secara mental, dengan semangat juang tinggi dan kemampuan untuk bertahan di bawah tekanan. Pendekatan ini telah membuat Atlético Madrid menjadi salah satu tim paling sulit dikalahkan di Eropa.
Prestasi
Prestasi Simeone bersama Atlético Madrid sangatlah mengesankan. Ia telah membawa klub meraih dua gelar La Liga (2013/2014 dan 2020/2021), satu Copa del Rey (2013), dua Liga Europa UEFA (2012 dan 2018), dua Piala Super UEFA (2012 dan 2018), serta satu Supercopa de España (2014). Selain itu, Simeone juga dua kali membawa Atlético Madrid ke final Liga Champions UEFA (2014 dan 2016), meskipun belum berhasil memenangkannya.
Salah satu kekuatan utama Simeone adalah kemampuannya dalam mengembangkan pemain. Ia telah berhasil mengubah banyak pemain menjadi bintang kelas dunia, seperti Antoine Griezmann, Jan Oblak, dan Koke.
Kemampuannya dalam memaksimalkan potensi pemain dan menciptakan sistem yang memungkinkan mereka berkembang telah menjadi kunci kesuksesan Atlético Madrid dalam bersaing dengan klub-klub besar lainnya yang memiliki anggaran lebih besar.
Loyalitas Simeone kepada Atlético Madrid juga patut diacungi jempol. Meskipun sering mendapat tawaran dari klub-klub besar Eropa lainnya, ia tetap setia kepada Los Rojiblancos. Komitmennya pada klub telah membangun hubungan khusus dengan para pemain dan penggemar, menciptakan atmosfer keluarga yang kuat di dalam klub.
Hal ini menjadi faktor penting dalam membangun mental juara dan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas Atlético Madrid di bawah kepemimpinan Simeone.
Advertisement