Sukses

Shogun: Serial TV dengan Epik Sejarah Jepang yang Memukau

Sinopsis dan produksi Serial TV Shogun.

Liputan6.com, Jakarta Dunia pertelevisian kembali dihebohkan dengan hadirnya serial TV Shogun yang spektakuler. Adaptasi terbaru dari novel bestseller karya James Clavell ini berhasil memikat penonton dengan kisah epik yang berlatar di Jepang abad ke-17. Shogun menghadirkan perpaduan sempurna antara intrik politik, konflik budaya, dan romansa yang memikat, menjadikannya salah satu serial paling dinantikan tahun 2024.

Shogun mengisahkan perjalanan John Blackthorne, seorang navigator Inggris yang terdampar di Jepang dan terjebak dalam pusaran politik yang berbahaya. Di tengah pergolakan kekuasaan antara para Daimyo yang ingin menjadi Shogun, Blackthorne harus belajar beradaptasi dengan budaya asing sambil mempertahankan nyawanya. Serial Shogun ini tidak hanya menghadirkan kisah petualangan yang menegangkan, tetapi juga memberikan gambaran mendalam tentang budaya dan politik Jepang di era feodal.

Dengan investasi produksi yang besar dan perhatian detail yang luar biasa, Shogun berhasil menghadirkan visual yang memukau dan akting yang memikat dari para bintangnya. Keberhasilan Shogun dalam menggabungkan unsur sejarah, drama, dan aksi telah membuatnya menjadi perbincangan di kalangan kritikus dan penonton. Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang sejarah Jepang yang mungkin belum banyak diketahui oleh penonton Barat.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkap serial tv Shogun, pada Senin (2/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Serial Shogun

Serial TV Shogun 2024 merupakan adaptasi terbaru dari novel klasik James Clavell yang diterbitkan pada tahun 1975. Sebelumnya, novel ini pernah diadaptasi menjadi miniseri pada tahun 1980 yang juga mendapat sambutan hangat. FX mengumumkan rencana untuk membuat adaptasi baru dari Shogun pada Agustus 2018, dengan memberikan perintah produksi langsung tanpa melalui tahap pilot.

Proses pengembangan Shogun cukup panjang dan membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan kualitas terbaiknya. Setelah mengalami beberapa penundaan dan perubahan tim kreatif, produksi akhirnya dimulai pada September 2021 dengan Justin Marks dan Rachel Kondo sebagai penulis dan produser eksekutif utama. Hiroyuki Sanada, yang memerankan karakter utama Lord Yoshii Toranaga, juga berperan sebagai produser untuk memastikan autentisitas budaya Jepang dalam serial ini.

Sinopsis dan Karakter Utama

Shogun mengambil latar di Jepang tahun 1600, saat negeri ini berada di ambang perang saudara setelah kematian penguasa tertinggi, Taiko. Cerita berpusat pada tiga karakter utama:

  • John Blackthorne (diperankan oleh Cosmo Jarvis): Seorang navigator Inggris yang terdampar di Jepang. Ia harus beradaptasi dengan budaya asing sambil terlibat dalam intrik politik yang berbahaya.
  • Lord Yoshii Toranaga (diperankan oleh Hiroyuki Sanada): Seorang daimyo cerdik yang berjuang untuk menjadi Shogun. Karakter ini didasarkan pada tokoh sejarah Tokugawa Ieyasu.
  • Lady Toda Mariko (diperankan oleh Anna Sawai): Seorang wanita bangsawan yang menjadi penerjemah antara Blackthorne dan Toranaga. Ia terjebak di antara kesetiaan pada tuannya dan ketertarikannya pada Blackthorne.

Serial ini menggambarkan pertemuan dua dunia yang berbeda, mengeksplorasi tema-tema seperti benturan budaya, ambisi politik, dan dilema moral di tengah pergolakan sejarah.

3 dari 4 halaman

Produksi dan Pengambilan Gambar

Produksi Shogun berlangsung selama hampir satu tahun, dari September 2021 hingga Juni 2022. Meskipun cerita berlatar di Jepang, sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di Vancouver, British Columbia, Kanada. Tim produksi memilih lokasi-lokasi di sekitar British Columbia selatan, termasuk kota Vancouver, Port Moody, Coquitlam, dan Ucluelet di Pulau Vancouver.

Perhatian terhadap detail dan autentisitas menjadi fokus utama dalam produksi. Tim bahkan mengimpor sebuah pohon pinus putih Jepang untuk digunakan dalam set, yang kemudian didonasikan dan ditanam di Balai Kota Port Moody setelah syuting selesai. Untuk menambah keotentikan, mayoritas pemeran utama diambil dari industri film Jepang.

Efek visual pasca-produksi sebagian dikerjakan di Irlandia, menambah dimensi internasional pada proses pembuatan serial ini. Musik untuk Shogun dikomposisi oleh pemenang Oscar Atticus Ross, bersama Leopold Ross dan Nick Chuba, dengan kontribusi khusus dari Taro Ishida yang mengatur dan merekam musik tradisional Jepang untuk diintegrasikan ke dalam soundtrack.

Penerimaan dan Kritik

Shogun mendapat sambutan luar biasa dari kritikus dan penonton. Di Rotten Tomatoes, serial ini mendapat skor 99% berdasarkan 133 ulasan kritikus, dengan konsensus kritis yang memuji keindahan visual dan keautentikan budayanya. Metacritic memberikan skor 85 dari 100 berdasarkan 39 ulasan kritikus, menunjukkan "pujian universal".

Kritikus memuji perhatian detail serial ini terhadap sejarah dan budaya Jepang, serta akting yang kuat dari para pemerannya. Hiroyuki Sanada mendapat pujian khusus atas penampilannya sebagai Lord Toranaga, begitu juga dengan Cosmo Jarvis sebagai Blackthorne dan Anna Sawai sebagai Mariko.

Di Jepang sendiri, Shogun mendapat sambutan positif. Komedian dan penggemar sejarah Kunihiro Matsumura memuji keotentikan serial ini. Ken Matsudaira, aktor yang pernah memerankan Tokugawa Ieyasu, juga memuji akting Sanada dan usahanya untuk membawa lebih banyak keautentikan sejarah ke dalam serial ini sebagai produser.

4 dari 4 halaman

Pencapaian

Shogun telah mencatatkan beberapa pencapaian penting dalam industri televisi:

  • Menjadi serial berbahasa Jepang pertama yang dinominasikan untuk Primetime Emmy Award untuk Outstanding Drama Series.
  • Mendapat total 25 nominasi Emmy, menunjukkan pengakuan luas atas kualitas produksinya.
  • Menjadi serial non-berbahasa Inggris kedua yang dinominasikan untuk penghargaan tersebut, setelah Squid Game yang berbahasa Korea.
  • Berhasil menjadi program paling banyak ditonton di berbagai platform streaming selama beberapa minggu berturut-turut setelah penayangannya.

Kesuksesan Shogun telah membuka jalan untuk pengembangan musim kedua dan ketiga, yang saat ini sedang dalam tahap awal pengembangan. Hal ini menunjukkan potensi besar serial ini untuk menjadi franchise yang berkelanjutan.

Serial TV Shogun telah membuktikan diri sebagai adaptasi yang berhasil melampaui ekspektasi, menghadirkan epik sejarah yang memukau dengan kualitas produksi tinggi. Dengan menggabungkan narasi yang kuat, akting yang memikat, dan perhatian detail terhadap keautentikan budaya, Shogun telah menetapkan standar baru untuk serial drama sejarah.

Keberhasilan Shogun tidak hanya terletak pada kualitas produksinya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menjembatani budaya dan membawa kisah Jepang feudal ke audiens global. Serial ini telah membuka pintu bagi lebih banyak produksi berkualitas tinggi yang mengeksplorasi sejarah dan budaya Asia di panggung internasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.