Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah bentuk radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam dan sekitar sendi. Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat, yang sebagian besar disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung purin. Tubuh memproduksi asam urat setelah memecah purin, senyawa yang ditemukan dalam banyak jenis makanan. Oleh karena itu, salah satu cara efektif untuk mengelola penyakit asam urat adalah dengan mengontrol asupan makanan asam urat.
Baca Juga
Advertisement
Penting bagi penderita asam urat untuk berhati-hati dalam memilih makanan. Beberapa jenis makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan minuman beralkohol, sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas. Sebagai alternatif, penderita dapat memilih makanan asam urat yang rendah purin, seperti produk susu rendah lemak, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Mengikuti panduan makan yang tepat dapat membantu mengurangi frekuensi serangan asam urat dan mencegah kondisi tersebut semakin parah.
Selain faktor makanan asam urat, penyebab asam urat juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi medis lain. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami faktor risiko pribadi dan mengambil langkah-langkah preventif yang sesuai. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan memperhatikan asupan purin, penderita asam urat dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan mengurangi kemungkinan terjadinya serangan yang menyakitkan di kemudian hari berikut aturan makanan asam urat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/9/2024).
Pantangan Makanan Asam Urat
Penderita asam urat perlu memperhatikan pola makan mereka secara cermat untuk menghindari peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan gejala seperti nyeri dan peradangan sendi. Berikut adalah makanan-makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita asam urat.
1. Daging-dagingan
Jeroan seperti hati, ginjal, otak, dan organ lainnya memiliki kadar purin yang sangat tinggi dan harus dihindari sepenuhnya. Daging merah seperti sapi, kambing, dan domba juga perlu dibatasi hingga maksimal 4 ons per hari. Beberapa jenis daging seperti ayam, bebek, dan kalkun boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi kuah daging, kaldu, atau sup ayam sebaiknya dihindari karena kandungan purinnya yang tinggi.
2. Makanan Laut
Banyak jenis makanan laut mengandung purin tinggi, seperti kerang, udang, sarden, makarel, trout, dan haring, yang harus dihindari. Ikan seperti tuna, karper, kod, salmon, kakap, dan trout bisa dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Walaupun ikan berlemak seperti salmon dan tuna mengandung omega-3 yang baik untuk kesehatan, kandungan purin yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.
3. Bir dan Minuman Keras
Alkohol, terutama bir, memiliki kandungan purin yang tinggi dan dapat memicu peningkatan produksi asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi alkohol sebaiknya dihindari atau dibatasi secara ketat untuk mengurangi risiko kambuhnya gejala asam urat.
4. Biji-bijian Utuh
Meskipun biji-bijian utuh seperti oatmeal dan bibit gandum baik untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis lainnya, mereka mengandung purin dalam jumlah sedang. Konsumsi biji-bijian ini harus dibatasi dalam porsi normal untuk mencegah peningkatan kadar asam urat.
5. Gula
Meskipun gula rendah purin, konsumsi gula rafinasi yang tinggi dapat memperburuk kondisi asam urat dengan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk membatasi asupan gula, terutama dalam bentuk makanan dan minuman manis.
6. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti permen, kue panggang, roti putih, keripik, es krim, makanan beku, dan makanan cepat saji mengandung gula buatan, lemak jenuh, garam tinggi, dan pengawet. Komponen-komponen ini dapat menyebabkan peningkatan produksi purin dalam tubuh dan memperburuk gejala asam urat.
7. Asparagus
Asparagus, meskipun kaya akan asam folat dan kalium, juga memiliki kandungan purin yang tinggi. Oleh karena itu, asparagus sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
8. Durian dan Beberapa Buah Lain
Buah-buahan seperti durian, alpukat, dan kelapa muda memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Meskipun lezat dan kaya nutrisi, buah-buahan ini dapat memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh dan sebaiknya dihindari.
9. Makanan yang Mengandung Ragi
Ragi dan makanan yang mengandung ekstrak ragi, seperti kecap, camilan asin, dan sup kalengan, juga mengandung purin tinggi dan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
Advertisement
Rekomendasi Makanan Asam Urat
Selain menghindari makanan yang tinggi purin, ada juga beberapa makanan yang dianjurkan untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk penderita asam urat.
1. Teh Hijau
Teh hijau dikenal efektif dalam menurunkan kadar asam urat. Menurut studi yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine - National Institutes of Health, teh hijau mengandung antioksidan bernama katekin yang dapat menghambat produksi asam urat dalam tubuh. Selain itu, teh hijau juga mampu meluruhkan kristal asam urat dan membantu mengeluarkan batu ginjal. Minum teh hijau secara teratur bisa menjadi salah satu cara alami untuk mengontrol kadar asam urat.
2. Buah Berries dan Apel
Buah berries, terutama stroberi dan blueberry, mengandung sifat antiinflamasi yang tinggi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi yang disebabkan oleh asam urat. Apel, di sisi lain, kaya akan asam malat, yang dapat membantu menetralisir asam urat dan mengurangi rasa nyeri saat gejala asam urat kambuh. Mengonsumsi buah-buahan ini secara rutin dapat membantu mengurangi gejala peradangan dan nyeri yang terkait dengan asam urat.
3. Buah-buahan yang Kaya Vitamin C
Buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti stroberi, jeruk, sirsak, jambu biji, kiwi, dan nanas, sangat dianjurkan bagi penderita asam urat. Vitamin C diketahui dapat membantu menurunkan kadar asam urat dengan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine. Mengonsumsi buah-buahan kaya vitamin C secara rutin dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap stabil dan mencegah penumpukan kristal di sendi.
4. Ikan Salmon
Ikan salmon adalah salah satu jenis ikan yang aman dan dianjurkan untuk penderita asam urat karena rendah purin dan tinggi omega-3. Omega-3 dalam salmon dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada sendi. Selain itu, ikan salmon juga rendah lemak jenuh, sehingga dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol dalam tubuh. Konsumsi ikan salmon secara teratur dengan jumlah yang ideal bisa menjadi bagian dari diet sehat untuk mengelola asam urat.
5. Kacang Pinto dan Kuaci
Kacang-kacangan tertentu, seperti kacang pinto dan kuaci (biji bunga matahari), juga baik untuk penderita asam urat karena kandungan asam folatnya yang tinggi. Asam folat dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat secara alami. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua kacang-kacangan baik untuk penderita asam urat; hanya kacang pinto dan kuaci yang direkomendasikan karena jenis kacang lainnya bisa memicu peningkatan kadar asam urat.
Batas Konsumsi Makanan Mengandung Purin
Untuk mengelola kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah gejala yang lebih parah, penting untuk memahami kadar purin yang dikonsumsi dan mengetahui makanan yang perlu dihindari atau dibatasi. Asam urat adalah senyawa yang terbentuk ketika tubuh memecah purin, suatu zat alami yang penting untuk pertumbuhan sel dan penyediaan energi. Namun, kadar asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan kristal tajam di sendi, yang kemudian memicu rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes) Kementerian Kesehatan, ada tiga golongan makanan berdasarkan kadar purin yang dikandungnya, berikut diantaranya.
1. Golongan I (150-1000 mg purin per 100 gram)
Makanan dalam kategori ini mengandung purin sangat tinggi dan harus dihindari oleh penderita asam urat. Contoh makanan yang termasuk dalam golongan ini adalah jeroan, otak, udang, kerang, ikan sarden, ikan haring, kaldu daging, tape, alkohol, makanan kaleng, dan emping melinjo. Konsumsi makanan ini dapat memperburuk kondisi asam urat karena meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
2. Golongan II (50-100 mg purin per 100 gram)
Makanan dalam kategori ini mengandung purin sedang dan boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Beberapa contoh makanan dalam golongan ini adalah daging sapi, kacang-kacangan, kembang kol, bayam, buncis, jamur, asparagus, daun pepaya, kangkung, dan daun singkong. Pembatasan konsumsi pada makanan ini penting untuk mencegah peningkatan kadar asam urat secara berlebihan.
3. Golongan III (kurang dari 50 mg purin per 100 gram)
Makanan dalam kategori ini mengandung purin rendah dan relatif aman untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat. Contohnya adalah susu, telur, dan buah-buahan. Makanan-makanan ini tidak akan secara signifikan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi secara bebas.
Â
Advertisement