Sukses

9 Fakta Menarik Paus Fransiskus, Punya Pengalaman Kerja yang Beragam

Fakta-fakta kehidupan dan kepribadian Paus Fransiskus.

Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus, yang mulai menjabat pada 13 Maret 2013, telah menjadi sosok yang mengubah wajah kepemimpinan Gereja Katolik Roma. Sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Fransiskus telah menarik perhatian global tidak hanya karena posisinya yang terhormat, tetapi juga karena pendekatan uniknya dalam memimpin gereja.

Sejak awal kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah menunjukkan gaya yang berbeda dari para pendahulunya. Dipilih setelah pengunduran diri tak terduga Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus membawa angin segar ke Vatikan dengan fokusnya pada kesederhanaan, kerendahan hati, dan pembaruan. Kehadirannya di panggung dunia telah membawa perubahan signifikan dalam cara Gereja Katolik berinteraksi dengan dunia modern.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 9 fakta menarik tentang Paus Fransiskus yang mungkin belum banyak diketahui publik. Dari latar belakangnya yang unik hingga kebiasaan-kebiasaan pribadinya yang mengejutkan, fakta-fakta ini memberikan wawasan mendalam tentang sosok pemimpin Vatikan yang revolusioner ini. 

Mari kita telusuri lebih dalam tentang kehidupan dan kepribadian Paus Fransiskus yang telah memikat hati banyak orang di seluruh dunia, yang telah Liputan6.com rangkum pada Senin (2/9).

2 dari 4 halaman

1. Paus Pertama dari Benua Amerika

Paus Fransiskus, yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, lahir di Buenos Aires, Argentina. Pemilihannya sebagai Paus pada tahun 2013 menandai beberapa tonggak sejarah penting bagi Gereja Katolik Roma. Ia adalah Paus pertama yang berasal dari benua Amerika, yang pertama dari belahan bumi selatan, dan yang pertama dari luar Eropa sejak Paus Gregorius III pada abad ke-8.

Keunikan latar belakang Paus Fransiskus tidak berhenti di situ. Ia juga merupakan Paus pertama dari Ordo Jesuit dan yang pertama mengambil nama Fransiskus, terinspirasi oleh Santo Fransiskus dari Assisi yang terkenal dengan kesederhanaan dan cintanya pada kaum miskin. Latar belakangnya sebagai orang Amerika Latin membawa perspektif baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik, terutama dalam hal fokus pada isu-isu sosial dan ekonomi.

2. Kebiasaan 'Menyelinap' Keluar Vatikan

Salah satu kebiasaan unik Paus Fransiskus yang telah menarik perhatian media dan publik adalah kecenderungannya untuk "menyelinap" keluar dari Vatikan. Meskipun memiliki jadwal yang sangat padat dan protokol keamanan yang ketat, Paus Fransiskus telah beberapa kali terlihat melakukan kunjungan tak terduga ke berbagai tempat di Roma.

Salah satu insiden yang terkenal adalah ketika ia meninggalkan Vatikan untuk mengunjungi seorang ahli kacamata secara pribadi. Pada kesempatan lain, ia terlihat mengunjungi sebuah toko musik untuk membeli album klasik. Kebiasaan ini mencerminkan keinginannya untuk tetap terhubung dengan kehidupan normal dan menghindari isolasi yang sering dikaitkan dengan jabatan kepausan.

3. Ramah terhadap Anak-anak

Paus Fransiskus sering terlihat berinteraksi dengan anak-anak selama audiensi publik, menunjukkan keramahannya terhadap kaum muda. Ia sering meminta agar anak-anak diizinkan untuk mendekatinya, mengingatkan pada sikap Yesus dalam Injil yang berkata, "Biarkan anak-anak datang kepada-Ku."

Sikapnya yang ramah terhadap anak-anak tidak hanya terbatas pada interaksi publik. Ia juga telah mengadvokasi perlindungan anak-anak dalam berbagai konteks, termasuk dalam menanggapi skandal pelecehan dalam gereja. Paus Fransiskus telah mendorong pasangan untuk mengadopsi anak-anak dan menekankan pentingnya pendidikan dan perlindungan bagi generasi muda.

3 dari 4 halaman

4. Menolak Kemewahan Tradisional Vatikan

Salah satu hal yang paling mencolok dari kepemimpinan Paus Fransiskus adalah penolakannya terhadap berbagai simbol kemewahan yang biasanya terkait dengan jabatan kepausan. Ia menolak untuk mengenakan mozzetta, jubah pendek berwarna merah yang terbuat dari beludru, dan memilih untuk tetap menggunakan salib perak sederhana yang telah ia kenakan sejak menjadi uskup.

Yang paling mencolok, Paus Fransiskus menolak untuk mengenakan sepatu merah khas kepausan, memilih untuk tetap menggunakan sepatu hitam sederhana. Keputusan ini mencerminkan komitmennya terhadap kesederhanaan dan keinginannya untuk tetap dekat dengan rakyat biasa. Tindakan ini telah mendapat sambutan luas dari banyak umat yang melihatnya sebagai langkah positif menuju gereja yang lebih inklusif dan berorientasi pada pelayanan.

5. Paus Pertama yang Menolak Tinggal di Istana Apostolik

Paus Fransiskus membuat keputusan yang mengejutkan dengan menolak tinggal di Istana Apostolik, kediaman resmi para Paus selama berabad-abad. Sebaliknya, ia memilih untuk tinggal di Casa Santa Marta, sebuah guest house sederhana di kompleks Vatikan yang biasanya digunakan untuk menampung para tamu dan kardinal yang berkunjung.

Keputusan ini mencerminkan keinginan Paus Fransiskus untuk hidup dalam komunitas dan tetap terhubung dengan realitas kehidupan sehari-hari. Dengan tinggal di Casa Santa Marta, ia dapat berinteraksi lebih bebas dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, mendengarkan langsung masalah-masalah mereka, dan tetap terhubung dengan dunia di luar tembok Vatikan. Ini juga merupakan manifestasi dari ajarannya tentang kesederhanaan dan kerendahan hati dalam kepemimpinan gereja.

6. Penggemar Tango 

Salah satu fakta menarik dan mungkin tak terduga tentang Paus Fransiskus adalah kecintaannya pada tango, tarian tradisional dari tanah kelahirannya, Argentina. Jauh sebelum menjadi pemimpin Gereja Katolik dunia, Jorge Bergoglio muda dikenal sebagai penari tango yang handal. Dalam sebuah biografi, disebutkan bahwa para gadis di lingkungannya akan bergiliran untuk bisa berdansa tango dengannya.

Kecintaan Paus pada tango bukan hanya menarik sebagai fakta pribadi, tetapi juga mencerminkan aspek penting dari karakternya. Tango, dengan gerakan-gerakannya yang intim namun terstruktur, memerlukan keseimbangan antara disiplin dan spontanitas, antara tradisi dan improvisasi. Karakteristik ini dapat dilihat dalam gaya kepemimpinannya di Gereja Katolik, di mana ia berusaha menyeimbangkan penghormatan terhadap tradisi gereja dengan kebutuhan untuk beradaptasi dan merespons tantangan dunia modern.

4 dari 4 halaman

7. Pengalaman Kerja yang Beragam

Sebelum memasuki kehidupan religius, Jorge Bergoglio memiliki serangkaian pengalaman kerja yang beragam dan menarik. Salah satu yang paling mengejutkan adalah pengalamannya sebagai penjaga kelab malam. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai tukang sapu, teknisi di laboratorium kimia, dan guru di sekolah menengah atas.

Keragaman pengalaman kerja ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai aspek kehidupan dan masyarakat, yang kemudian membentuk pandangannya sebagai pemimpin gereja. Pengalamannya sebagai guru, misalnya, sangat penting dalam membentuk pandangannya tentang pendidikan dan pembinaan generasi muda. Sebagai Paus, ia sering menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan damai.

8. Hidup dengan Satu Paru-paru

Fakta yang mungkin mengejutkan banyak orang adalah bahwa Paus Fransiskus hidup dengan hanya satu paru-paru yang berfungsi penuh. Saat masih remaja, ia mengalami infeksi pernapasan yang serius yang mengharuskan pengangkatan sebagian dari paru-paru kanannya. Meskipun demikian, hal ini tidak menghalanginya untuk menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.

Hidup dengan satu paru-paru mungkin telah membentuk perspektif Paus Fransiskus tentang kesehatan dan ketahanan manusia. Ia sering berbicara tentang pentingnya merawat tubuh dan mendorong gaya hidup sehat. Pengalamannya juga mungkin berkontribusi pada empatinya terhadap mereka yang hidup dengan keterbatasan fisik atau penyakit kronis, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi tantangan kesehatan.

9. Aktif di Media Sosial

Paus Fransiskus telah merangkul teknologi modern sebagai alat untuk menjangkau umat di seluruh dunia. Dengan jutaan pengikut di berbagai platform media sosial, termasuk Twitter (sekarang X) dan Instagram, ia telah menjadi salah satu pemimpin agama paling berpengaruh di dunia digital.

Melalui media sosial, Paus Fransiskus berbagi pesan-pesan inspiratif, komentar tentang isu-isu sosial, dan pembaruan tentang kegiatannya. Kehadirannya di platform digital mencerminkan pandangannya bahwa internet adalah "anugerah dari Tuhan" yang dapat digunakan untuk mempromosikan dialog dan komunikasi antarmanusia. Ini juga menunjukkan kesediaannya untuk beradaptasi dengan cara-cara baru dalam berkomunikasi dengan umat di era digital.