Sukses

7 Negara yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia Pertama Kali, Sejarah Diplomasi Awal Republik

Temukan fakta menarik tentang 7 negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali. Dari Mesir hingga India, simak peran penting mereka dalam sejarah diplomasi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menandai lahirnya sebuah bangsa baru di panggung dunia. Momen bersejarah ini tidak hanya penting bagi rakyat Indonesia, tetapi juga menarik perhatian masyarakat internasional. Namun, perjalanan menuju pengakuan internasional tidaklah mudah. Diperlukan perjuangan diplomatik yang gigih untuk mendapatkan legitimasi dari negara-negara lain.

Dalam pembentukan suatu negara, terdapat dua unsur penting yang harus dipenuhi: unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif meliputi wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat. Sementara itu, unsur deklaratif berkaitan dengan pengakuan dari negara lain. Pengakuan internasional ini menjadi kunci penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara merdeka di mata dunia.

Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan internasional bukanlah hal yang mudah. Diperlukan upaya diplomatik yang gigih dan strategi yang tepat. Para diplomat Indonesia pada masa awal kemerdekaan harus berjuang keras untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia layak menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali. Mari kita telusuri peran penting mereka dalam sejarah diplomasi Indonesia dan bagaimana pengakuan ini membuka jalan bagi hubungan internasional yang lebih luas. Lalu negara mana saja yang mengakui kemerdekaan Indonesia di masa-masa awal? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2024).

2 dari 9 halaman

1. Mesir: Negara yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia Pertama Kali

Mesir memiliki tempat istimewa dalam sejarah diplomasi Indonesia. Negara ini tercatat sebagai negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali secara resmi.

Pada tanggal 22 Maret 1946, kurang dari setahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Mesir memberikan pengakuan de facto terhadap kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini merupakan langkah berani mengingat pada saat itu Indonesia masih berjuang menghadapi upaya Belanda untuk kembali menguasai bekas koloninya.

Tidak berhenti di situ, Mesir kemudian memberikan pengakuan de jure pada tanggal 10 Juni 1947. Pengakuan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian hubungan persahabatan antara kedua negara. Langkah Mesir ini membuka jalan bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya dalam mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan dari Mesir ini memiliki arti yang sangat penting bagi Indonesia. Selain menjadi legitimasi internasional pertama, hal ini juga menunjukkan solidaritas dunia Arab terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejak saat itu, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir terus terjalin erat hingga saat ini.

3 dari 9 halaman

2. Palestina: Dukungan Sebelum Kemerdekaan

Meskipun bukan negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara resmi pertama kali, Palestina memiliki tempat khusus dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Palestina tercatat sebagai negara yang memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia bahkan sebelum proklamasi dilakukan. Pada tahun 1944, ketika Indonesia masih berada di bawah pendudukan Jepang dan ide kemerdekaan masih berupa cita-cita, Palestina telah menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Dukungan ini memiliki nilai historis dan emosional yang tinggi bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia telah mendapat simpati internasional, bahkan dari negara yang juga sedang berjuang untuk kemerdekaannya sendiri.

Meskipun Palestina sendiri masih menghadapi konflik yang berkepanjangan, dukungannya terhadap Indonesia menjadi bukti solidaritas antar bangsa yang berjuang melawan kolonialisme. Hubungan ini menjadi dasar bagi dukungan Indonesia terhadap Palestina di kemudian hari.

4 dari 9 halaman

3. Suriah: Pengakuan dari Timur Tengah

Suriah menjadi salah satu negara di kawasan Timur Tengah yang memberikan pengakuan awal terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 2 Juli 1947, Suriah secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini merupakan pengakuan de jure, yang berarti Suriah mengakui Indonesia sebagai negara yang sah secara hukum internasional.

Langkah Suriah ini memiliki dampak signifikan bagi Indonesia. Selain memperkuat legitimasi internasional, pengakuan dari Suriah juga menunjukkan dukungan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia. Hal ini semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, terutama di kalangan negara-negara Timur Tengah.

Suriah juga memainkan peran penting dalam memperjuangkan persoalan agresi militer Belanda ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1947. Sebagai anggota Liga Arab, Suriah turut menyuarakan dukungannya terhadap Indonesia di forum internasional, membantu menarik perhatian dunia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

5 dari 9 halaman

4. Lebanon: Solidaritas dari Negeri Cedars

Lebanon menjadi negara berikutnya yang memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia, memperkuat dukungan dari kawasan Timur Tengah.

Pada tanggal 29 Juli 1947, Lebanon secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini merupakan pengakuan de jure, yang berarti Lebanon mengakui Indonesia sebagai negara yang sah dan berdaulat di mata hukum internasional.

Pengakuan dari Lebanon ini memiliki arti penting bagi Indonesia. Selain menambah jumlah negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, hal ini juga semakin memperkuat posisi Indonesia di kawasan Timur Tengah. Dukungan dari Lebanon menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia mendapat simpati luas dari berbagai negara dengan latar belakang budaya dan sejarah yang beragam.

Sejak pengakuan ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Lebanon terus berkembang. Kedua negara berbagi banyak kesamaan dalam hal perjuangan melawan kolonialisme dan upaya membangun negara yang berdaulat.

6 dari 9 halaman

5. Vatikan: Pengakuan dari Negara Kecil dengan Pengaruh Besar

Vatikan, meskipun merupakan negara kecil, memiliki pengaruh besar dalam politik internasional. Pengakuannya terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi momen penting dalam sejarah diplomasi Indonesia.

Pada tanggal 6 Juli 1947, Vatikan secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini merupakan pengakuan de jure, yang berarti Vatikan mengakui Indonesia sebagai negara yang sah secara hukum internasional.

Pengakuan dari Vatikan memiliki arti khusus bagi Indonesia. Selain menjadi negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, pengakuan ini juga menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia telah mendapat perhatian dari pusat agama Katolik dunia.

Sebagai tindak lanjut dari pengakuan ini, Vatikan membentuk Apostolic Delegate atau Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Langkah ini semakin mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan, yang terus berlanjut hingga saat ini.

7 dari 9 halaman

6. India: Dukungan dari Sesama Negara Asia

India, sebagai sesama negara Asia yang baru merdeka, memiliki peran penting dalam memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 2 September 1946, India secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri India saat itu, Jawaharlal Nehru.

Pengakuan dari India memiliki arti penting bagi Indonesia. Selain memperkuat legitimasi internasional, pengakuan dari sesama negara Asia yang baru merdeka menunjukkan solidaritas antar bangsa dalam menghadapi kolonialisme. India dan Indonesia kemudian menjadi pelopor dalam gerakan Non-Blok, yang memperjuangkan kemerdekaan negara-negara Asia dan Afrika.

Sejak pengakuan ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan India terus berkembang. Kedua negara berbagi banyak kesamaan dalam hal sejarah perjuangan melawan kolonialisme dan upaya membangun negara yang merdeka dan berdaulat.

8 dari 9 halaman

7. Irak: Dukungan dari Negeri Seribu Satu Malam

Irak menjadi salah satu negara di kawasan Timur Tengah yang memberikan pengakuan awal terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 16 Juli 1947, Irak secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional, terutama di kalangan negara-negara Arab.

Pengakuan dari Irak memiliki arti penting bagi Indonesia. Selain menambah jumlah negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, hal ini juga membuka jalan bagi hubungan diplomatik yang lebih erat antara kedua negara. Sejak tahun 1950, Indonesia dan Irak telah menjalin hubungan diplomatik resmi.

Sejak pengakuan ini, hubungan antara Indonesia dan Irak terus berkembang. Hingga kini, telah ada sekitar 15 perjanjian yang diresmikan antara kedua negara, mencakup berbagai bidang kerjasama.

9 dari 9 halaman

Dampak Pengakuan Kemerdekaan bagi Indonesia

Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh negara-negara tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam perjalanan Indonesia sebagai negara merdeka. Setiap pengakuan tidak hanya memperkuat legitimasi Indonesia di mata internasional, tetapi juga membuka pintu bagi hubungan diplomatik yang lebih luas.

Mesir, sebagai negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali, memiliki tempat istimewa dalam sejarah diplomasi Indonesia. Langkah berani Mesir membuka jalan bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya. Dukungan dari Palestina, bahkan sebelum proklamasi, menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia telah mendapat simpati internasional sejak awal.

Pengakuan dari negara-negara Timur Tengah seperti Suriah, Lebanon, dan Irak memperkuat posisi Indonesia di kawasan tersebut. Sementara itu, pengakuan dari Vatikan menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia telah mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pusat agama Katolik dunia.

India, sebagai sesama negara Asia yang baru merdeka, memberikan dukungan yang sangat berarti. Pengakuan dari India memperkuat solidaritas antar bangsa Asia dalam menghadapi kolonialisme dan menjadi cikal bakal kerjasama yang lebih luas di kemudian hari.

Pengakuan dari negara-negara ini tidak hanya penting secara politis, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang besar bagi bangsa Indonesia. Setiap pengakuan menjadi bukti bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia mendapat dukungan internasional, memberikan semangat baru bagi rakyat Indonesia untuk terus mempertahankan kemerdekaannya.

Selain itu, pengakuan internasional ini juga membuka jalan bagi Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam forum-forum internasional. Indonesia kemudian menjadi salah satu pelopor Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955, yang menjadi cikal bakal gerakan Non-Blok.

Pelajaran penting yang dapat kita ambil dari sejarah pengakuan kemerdekaan Indonesia ini adalah pentingnya solidaritas internasional dan diplomasi yang efektif. Dukungan dari negara-negara lain menjadi kunci dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara merdeka di mata dunia.

Hari ini, ketika Indonesia telah menjadi negara berdaulat yang diakui secara luas, kita perlu mengingat perjuangan para pendahulu kita dalam meraih pengakuan internasional. Pengakuan dari Mesir, Palestina, Suriah, Lebanon, Vatikan, India, dan Irak menjadi bagian penting dari sejarah diplomasi Indonesia yang patut kita hargai dan pelajari.

Sebagai generasi penerus, tugas kita adalah melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan terus membangun Indonesia menjadi negara yang maju, sejahtera, dan dihormati di kancah internasional. Dengan memahami sejarah perjuangan diplomasi Indonesia, kita dapat lebih menghargai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan.

Akhirnya, mari kita selalu ingat bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan yang harus terus kita jaga dan perjuangkan. Pengakuan internasional yang telah diraih dengan susah payah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.