Sukses

Keutamaan Salat Dhuhur yang Jarang Diketahui, Ketahui Amalan Sunahnya

Waktu pelaksanaan salat Dzuhur ini berlangsung sejak matahari condong hingga bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut, dan belum memasuki waktu Asar.

Liputan6.com, Jakarta Salat Dzuhur merupakan salah satu dari lima salat wajib yang harus didirikan oleh setiap muslim dalam sehari semalam. Salat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dilaksanakan pada saat matahari tergelincir ke arah barat, menandakan berakhirnya waktu pagi dan dimulainya waktu siang. 

Waktu pelaksanaan salat Dzuhur ini berlangsung sejak matahari condong hingga bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut, dan belum memasuki waktu Asar. Dalam hadits riwayat Muslim, Abdullah bin ‘Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Waktu salat Dzuhur adalah jika matahari telah condong dan bayangan seseorang seperti panjangnya selama belum tiba waktu salat Asar.”

Nama "Dzuhur" sendiri diambil dari waktu pelaksanaannya yang berada di tengah hari, sehingga menurut Imam an-Nawawi, salat ini disebut "Dzuhur" karena ia tampak jelas pada waktu tersebut. Sebagai salah satu bentuk ibadah harian, salat Dzuhur mengandung banyak keutamaan bagi mereka yang mengerjakannya dengan ikhlas dan khusyuk. Berikut ulasan lebih lanjut tentang keutamaan salat Dhuhur yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Dibukanya Pintu Langit

Pada waktu Dzuhur, pintu-pintu langit dibuka, menjadikan momen ini sebagai waktu yang istimewa bagi umat muslim untuk memperbanyak amal kebaikan dan berdoa. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka hingga tergelincir matahari dan tidaklah tertutup hingga salat Dzuhur, maka aku ingin saat itu yang naik bagiku adalah suatu kebaikan." (Shahih at Targhib, 584).

 Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mendirikan salat Dzuhur sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta dan mengamalkan amal saleh saat pintu langit terbuka.

2. Waktu yang Baik untuk Mengamalkan Amal Saleh

Salat Dzuhur juga merupakan waktu yang sangat baik untuk mengamalkan amal saleh. Karena pintu langit terbuka, amal kebaikan yang dilakukan pada waktu ini memiliki nilai yang istimewa. Abu Ayyub al-Anshari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sering melaksanakan empat rakaat salat sunah sebelum salat Dzuhur. 

Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab, "Sesungguhnya pada saat itu pintu langit dibuka. Aku ingin amal salehku diangkat pada saat itu." (HR. Ahmad). Ini menunjukkan bahwa waktu Dzuhur adalah saat yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah dan kebaikan.

3. Penolong Manusia

Salat merupakan penolong bagi manusia dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," (QS. Al-Baqarah: 45). 

Selain itu, Hudzaifah Radhiallahu Anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mendirikan salat ketika menghadapi sesuatu yang menyusahkan. (HR. Abu Daud). Dengan demikian, salat Dzuhur dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

3 dari 4 halaman

4. Cahaya bagi Dunia dan Akhirat

Menjaga salat, termasuk salat Dzuhur, akan menjadi cahaya petunjuk dan keselamatan di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang menjaga salat, maka dia akan mendapatkan cahaya petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat..." (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan bahwa menjaga salat Dzuhur dan salat lainnya akan memberikan cahaya dan petunjuk yang menyelamatkan di hari akhir nanti, serta menjauhkan diri dari kegelapan dan kesesatan.

5. Mencegah dari Perbuatan Tercela

Salat, termasuk salat Dzuhur, memiliki keutamaan untuk mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar." (QS. Al-Ankabut: 45). Dengan mendirikan salat Dzuhur secara rutin, seorang muslim dapat lebih terjaga dari perilaku yang tercela, karena salat adalah ibadah yang dapat memperkuat iman dan mengendalikan hawa nafsu.

4 dari 4 halaman

Amalan Sunah Waktu Dhuhur

Syekh Nawawi al-Jawi dalam kitab Syarah Maraqil Ubudiyah menjelaskan bahwa terdapat beberapa sunah yang dapat dilakukan menjelang dan selama waktu Dhuhur, berikut di antaranya.

1. Tidur Siang Sebentar (Qailulah) sebelum Waktu Dhuhur

Salah satu sunah yang dianjurkan menjelang waktu Dhuhur adalah qailulah, yaitu tidur siang sejenak di tengah hari. Syekh Nawawi al-Jawi menekankan pentingnya tidur siang sebelum matahari tergelincir agar dapat membantu seorang Muslim bangun untuk melaksanakan shalat malam. Tidur singkat ini bukan sekadar istirahat fisik, tetapi juga persiapan spiritual untuk lebih optimal dalam melaksanakan ibadah di malam hari.

Dalam Syarah Maraqil Ubudiyah, Syekh Nawawi menyebutkan bahwa waktu bangun dari qailulah sebaiknya sebelum matahari tergelincir. Setelah itu, dianjurkan untuk segera mengambil wudhu hingga terdengar suara adzan dan menjawab seruannya. Hal ini menunjukkan perhatian terhadap pengaturan waktu yang baik dalam menjalankan ibadah sehari-hari.

2. Shalat Sunah Empat Rakaat Sebelum Shalat Dhuhur

Amalan sunah lainnya yang sangat dianjurkan adalah melaksanakan shalat sunah empat rakaat sebelum shalat Dhuhur. Rasulullah SAW disebutkan sering memanjangkan shalat sunah ini karena keutamaan waktu tergelincirnya matahari, di mana pintu-pintu langit dibuka dan amal-amal saleh diangkat.

Dalil mengenai shalat sunah ini disebutkan oleh Syekh Nawawi al-Jawi dalam Syarah Maraqil Ubudiyah sebagai berikut:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُطَوِّلُهُنَّ وَيَقُوْلُ هَذَا وَقْتٌ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعُ لِيْ فِيْه عَمَلٌ صَالِحٌ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallama memanjangkan shalatnya (empat rakaat), dan bersabda, 'Waktu tergelincirnya matahari adalah waktu dibukanya pintu-pintu langit, maka saya lebih suka amal baik saya diangkat pada waktu tersebut.’(Diriwayatkan oleh Abu Ayyub al-Anshari)

Terdapat pula keutamaan bagi siapa saja yang melaksanakan shalat sunah empat rakaat dengan menyempurnakan ruku’, sujud, dan bacaannya setelah tergelincirnya matahari. Keutamaan ini disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA,

أَنَّ مَنْ صَلَاهُنَّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بَعْدَ زَوَالِ الشَّمْسِ فَأَحْسَنَ رَكُوْعَهُنَّ وَسُجُوْدَهُنَّ وَقِرَاءَتَهُنَّ صَلَّى مَعَهُ سَبْعُوْنَ أَلْفِ مَلَكٍ يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya: Sungguh barang siapa shalat empat rakaat (setelah matahari tergelincir) dengan menyempurnakan ruku’, sujud, dan bacaannya, maka shalat bersamanya tujuh puluh ribu malaikat, dan mereka memohonkan ampunan baginya sampai waktu malam.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.