Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan seorang Muslim, memahami dan mengamalkan rukun iman dan rukun Islam merupakan fondasi yang tak tergantikan. Kedua elemen ini bukan sekadar konsep teoretis, melainkan pilar-pilar fundamental yang membentuk kerangka iman dan amal dalam kehidupan sehari-hari. Memahami keduanya dengan mendalam sangat penting, karena keduanya menjadi pedoman dan sumber pelajaran yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seorang Muslim.
Rukun iman adalah enam pokok ajaran yang harus diyakini dan diterima dalam hati oleh setiap Muslim. Ajaran ini mencakup iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir. Setiap aspek dari rukun iman ini membentuk keyakinan yang kokoh, yang menjadikan seorang Muslim memiliki pandangan hidup yang penuh makna dan arah yang jelas.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, rukun Islam terdiri dari lima pilar utama yang meliputi syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Rukun Islam ini merupakan wujud nyata dari iman yang diyakini. Dengan melaksanakan ibadah-ibadah ini, seorang Muslim tidak hanya menegakkan perintah Allah, tetapi juga menerjemahkan keyakinan dalam bentuk tindakan konkret.
Rukun iman dan rukun Islam saling melengkapi, rukun iman memberikan kerangka keyakinan yang membentuk dasar spiritual, sementara rukun Islam merupakan aplikasi praktis dari keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ulasan lebih lanjut tentang peran rukun iman dan rukun Islam dalam hidup seorang Muslim yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/9/2024).
Rukun Iman dan Rukun Islam Sebagai Pilar Umat Muslim
Rukun iman dan rukun Islam adalah dua aspek fundamental dalam kehidupan setiap Muslim. Keduanya memainkan peran krusial dalam membentuk dan mengarahkan cara hidup pemeluk agama Islam. Rukun iman dan rukun Islam bukan hanya sekadar elemen ajaran agama, tetapi juga merupakan dasar dan pedoman utama yang membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Rukun Iman terdiri dari enam pokok ajaran yang harus diyakini dan diterima dalam hati oleh setiap Muslim. Hal ini termasuk iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir. Dalam Surah An-Nisa ayat 136, Allah menegaskan pentingnya keyakinan ini, yang harus dilandasi dengan iman di hati, diikrarkan dengan lisan, dan diimplementasikan dalam tindakan nyata.
Keyakinan ini memberikan landasan spiritual yang mendalam, membentuk pandangan hidup dan sikap seorang Muslim terhadap dunia dan akhirat. Setiap pokok ajaran dalam rukun iman memperkuat hubungan seseorang dengan Allah, memperluas pemahaman tentang takdir, serta memberikan perspektif yang benar mengenai kehidupan dan kehidupan setelah mati.
Rukun Islam, di sisi lain, merupakan pilar-pilar yang mendasari praktik ibadah seorang Muslim. Terdiri dari lima kewajiban utama, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji, rukun Islam mendefinisikan cara seorang Muslim berinteraksi dengan Allah dan sesama.
Hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim menyebutkan,
عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال , سمعت النبي صلَّى الله عليه وسلَّم يقول , بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ , شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ .رواه البخاري و مسلم .
Artinya: Islam dibangun di atas lima, persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan,
Rukun iman memberikan landasan keyakinan dan rukun Islam adalah implementasi praktis dari keyakinan tersebut. Rukun iman membimbing seorang Muslim dalam memahami dan meyakini ajaran agama, sedangkan rukun Islam memberikan panduan tentang bagaimana mengamalkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Rukun iman dan rukun Islam bersinergi untuk menciptakan keseimbangan antara aspek spiritual dan praktis dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami dan menjalankan kedua rukun ini, umat Islam tidak hanya memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah tetapi juga menerapkan ajaran-Nya secara konsisten dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Advertisement
Makna Rukun Iman
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada dan merupakan Tuhan yang Maha Esa. Keyakinan ini harus ada dalam hati, meskipun tidak terlihat, terdengar, atau terasa. Seorang Muslim harus menerima eksistensi Allah sebagai dasar dari keimanannya.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 255, Allah berfirman,
اللَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Berdiri Sendiri.
2. Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada malaikat berarti meyakini adanya malaikat-malaikat Allah sebagai makhluk yang tidak tampak oleh manusia dan yang melaksanakan perintah Allah. Kita wajib percaya bahwa malaikat itu ada, walaupun tidak terlihat oleh kita.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 285, Allah berfirman,
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَٱلْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn, kullun āmana billāhi wa malā’ikatiḥī wa kutubihī wa rusulih
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah berarti meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya sebagai petunjuk hidup. Selain Al-Qur'an, umat Islam juga harus mengimani kitab-kitab sebelumnya seperti Taurat, Injil, dan Zabut.
Dalam Surah Ali Imran ayat 3, Allah berfirman,
نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ
Nazzala 'alaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi wa anzala-t-taurāta wal-injīl
Artinya: Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allah mengutus rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk-Nya kepada umat manusia. Para rasul bertugas untuk menyampaikan pesan Allah dan memberikan bimbingan hidup.
Dalam Surah Ar-Ra'd ayat 38, Allah berfirman,
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
Wa laqad arsalnā rusulā min qablika wa ja’alnā lahum azwājaw wa dhurriyyah
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan.
5. Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir berarti meyakini bahwa hari kiamat akan datang sebagai hari pembalasan bagi segala amal perbuatan manusia. Pada hari itu, setiap amal akan diperhitungkan dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatannya.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 81, Allah berfirman,
بَلَىٰ مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Balā man kasaba sayyi’atan wa aḥāṭat bihi khaṭī’atuhu fa’ūlā’ika aṣḥābu an-nār, hum fīhā khālidūn
Artinya: Tidak demikian, barangsiapa yang memperoleh keburukan dan dosanya meliputi dirinya, mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
6. Iman kepada Qadha dan Qadar
Iman kepada qadha dan qadar berarti meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah. Qadha adalah ketetapan Allah sebelum terjadinya sesuatu, sedangkan qadar adalah manifestasi atau perwujudan dari ketetapan tersebut.
Dalam Surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman,
مَآ أَصَابَ مِن مُصِيبَةٍ فِي ٱلْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Mā aṣāba min muṣībah fī al-arḍi walā fī anfusikum illā fī kitābin min qabli an nabra’ahā, inna dhālika 'alā Allāhi yasīr
Artinya: Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri, melainkan sudah ada dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Makna Rukun Islam
1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Syahadat adalah pernyataan iman yang menjadi inti dari ajaran Islam. Dua kalimat syahadat terdiri dari Syahadat Tauhid yang menyatakan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Syahadat Rasul yang mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ucapan syahadat ini merupakan pengakuan lisan dan keyakinan hati yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar keimanan seorang Muslim.
Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Shahādatu an lā ilāha illā Allāh wa anna Muḥammadan rasūlu Allāh
Artinya: Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
2. Mendirikan Sholat
Mendirikan sholat berarti melaksanakan sholat lima waktu yang telah ditetapkan dalam Islam. Sholat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim dan merupakan bentuk ibadah yang rutin dilakukan sehari-hari.
Dalam Surah An-Nisa ayat 103, Allah berfirman,
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbikum, fa iżaṭma'nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu'minīna kitābam mauqūtā
Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
3. Menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan
Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Ini adalah bentuk ibadah yang melibatkan menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanū kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqūn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
4. Membayar Zakat
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh Muslim yang mampu dan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan mendukung kesejahteraan sosial.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 43, Allah berfirman,
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta warka'ū ma'ar-rāki'īn
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.
5. Pergi Haji
Haji adalah perjalanan ibadah ke Mekah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial, sekali seumur hidup. Haji merupakan simbol persatuan umat Islam dan bentuk pengabdian kepada Allah.
Dalam Surah Ali Imran ayat 97, Allah berfirman,
وَأَذِنَ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Wa aẓina fī an-nāsi bil-ḥajjī ya’tūkā rijālāw wa ‘alā kulli ḍāmirin ya’tīna min kulli fajjim ‘amīq
Artinya: Dan serukanlah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus dari berbagai penjuru yang jauh.
Advertisement