Sukses

Dokter Nyatakan Maltodextrin dalam Susu Formula Aman, Tidak Sebabkan Diabetes atau Gagal Ginjal pada Anak

Menurut dokter, maltodextrin dalam susu formula aman dan tidak menyebabkan diabetes atau gagal ginjal pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Memberikan nutrisi yang tepat kepada anak sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan mereka. Beberapa penyakit, seperti diabetes pada anak, dapat muncul jika asupan nutrisi tidak tepat. Oleh karena itu, orangtua harus memberikan nutrisi yang benar dengan informasi yang akurat.

Belakangan ini, informasi mengenai maltodekstrin dalam susu formula yang dikatakan berbahaya bagi kesehatan anak dan dapat meningkatkan risiko diabetes beredar di media sosial. Namun, Dr. Rosyanne Kushardina S.Gz Msi., seorang doktor dalam ilmu gizi, menjelaskan bahwa maltodekstrin adalah bahan tambahan pangan (BTP) yang aman dan berasal dari bahan alami. BPOM telah mengatur penggunaan bahan tambahan pangan ini.

Maltodekstrin sering digunakan sebagai pengawet, penguat rasa, filler (peningkat volume), untuk meningkatkan tekstur, dan sebagai perisa dalam produk pangan. Zat ini juga digunakan sebagai pengganti laktosa dalam produk susu untuk mereka yang intoleransi terhadap laktosa. Maltodekstrin dibuat dari pati sumber karbohidrat seperti umbi-umbian, serealia, dan jagung melalui proses hidrolisis.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (17/9/2024), FDA mengkategorikan maltodekstrin sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). Penelitian terbaru menemukan bahwa maltodekstrin resistan dapat difermentasi di usus besar menjadi SCFA (short chain fatty acid), yang bermanfaat bagi kesehatan mikrobiota usus. Maltodekstrin resistan juga membantu menjaga profil tekanan darah dan lipid serta meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Benar untuk Memakai Gula

Gula merupakan nutrisi esensial yang penting sebagai sumber energi, selain dari protein dan lemak. Menurut dr. Yoga Devarea Sp.A(K) dari FKUI, maltodekstrin adalah salah satu jenis gula yang termasuk dalam oligosakarida. Gula memiliki berbagai jenis berdasarkan panjang rantainya, dan WHO merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10% dari total kalori, lebih baik jika di bawah 5%.

Dr. Yoga juga menegaskan bahwa isu gula dari makanan dan minuman menyebabkan gagal ginjal pada anak tidak benar. Penyebab sebenarnya adalah kelainan bawaan. Konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis seperti diabetes yang dapat menyebabkan gagal ginjal, namun proses ini memakan waktu lama dan tidak terjadi pada masa anak-anak.

Saat membaca label pangan, penting untuk memperhatikan gula tambahan seperti sukrosa, bukan kadar gula total. Laktosa adalah gula alami dalam susu yang penting untuk perkembangan otak anak, sementara maltodekstrin sering digunakan untuk menggantikan laktosa dalam susu bebas laktosa. Maltodekstrin aman dan diatur oleh BPOM, dibuat dari bahan alami seperti pati dari umbi-umbian, serealia, dan jagung.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.