Sukses

6 Berita Terkini Dunia, Penangkapan Buronan Filipina di Indonesia hingga Penembakan Massal di AS

Berita-berita yang menggemparkan dunia

Liputan6.com, Jakarta Dalam era informasi yang sangat cepat ini, berita terkini dunia menjadi sumber penting bagi kita untuk tetap terhubung dengan peristiwa-peristiwa global yang mempengaruhi kehidupan kita. Dari konflik geopolitik hingga terobosan ilmiah, berita terkini dunia memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika global yang terus berubah. Sebagai warga dunia yang peduli, penting bagi kita untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru ini.

Berita terkini dunia sering kali menjadi cerminan dari kompleksitas hubungan internasional dan tantangan global yang kita hadapi bersama. Mulai dari krisis kemanusiaan, perubahan iklim, hingga perkembangan teknologi, setiap berita membawa dampak yang signifikan terhadap kebijakan internasional dan kehidupan sehari-hari masyarakat di berbagai belahan dunia. Dengan memahami berita terkini dunia, kita dapat lebih siap menghadapi perubahan dan berkontribusi dalam solusi global.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa berita terkini dunia yang menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir. Dari pergolakan politik di Ukraina hingga perkembangan terbaru dalam konflik Israel-Palestina, serta insiden-insiden mengejutkan di berbagai negara, kita akan mengupas secara mendalam peristiwa-peristiwa yang membentuk lanskap global saat ini. 

Mari kita telusuri bersama-sama berita-berita yang menggemparkan dunia, yang telah Liputan6.com rangkum pada Kamis (5/9/2024).

2 dari 4 halaman

1. Penangkapan Alice Guo, Buronan Filipina di Indonesia

Berita mengejutkan datang dari Indonesia dengan penangkapan Alice Guo, mantan Wali Kota Bamban di Filipina, di Tangerang, Banten. Alice Guo, yang juga dikenal sebagai warga negara China dengan nama Guo Hua Ping, telah menjadi buronan pemerintah Filipina karena dugaan keterlibatannya dengan sindikat kriminal China.

Penangkapan ini menyoroti kompleksitas kejahatan lintas batas dan pentingnya kerjasama internasional dalam penegakan hukum. Kasus Alice Guo menunjukkan bagaimana para pelaku kejahatan sering mencoba melarikan diri ke negara lain untuk menghindari proses hukum di negara asal mereka.

Meskipun detail spesifik tentang kasus Alice Guo belum sepenuhnya terungkap, penangkapan ini dianggap sebagai keberhasilan signifikan bagi pihak berwenang Filipina dan Indonesia. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana jaringan sindikat kriminal China beroperasi di Asia Tenggara.

Kasus ini kemungkinan akan memiliki implikasi diplomatik antara Filipina, Indonesia, dan China. Proses ekstradisi Alice Guo kembali ke Filipina akan menjadi fokus perhatian dalam waktu dekat, serta kemungkinan investigasi lebih lanjut tentang aktivitasnya selama berada di Indonesia.

2. Penembakan Massal di Sekolah Georgia, AS

Tragedi kekerasan senjata kembali mengguncang Amerika Serikat dengan terjadinya penembakan massal di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia. Insiden yang terjadi pada Rabu (4/9) ini menewaskan empat orang, termasuk dua siswa dan dua guru, serta melukai puluhan orang lainnya.

Yang mengejutkan, pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Colt Gray, seorang siswa berusia 14 tahun dari sekolah tersebut. Pelaku telah ditahan dan akan didakwa serta diadili sebagai warga dewasa. Motif di balik penembakan ini belum diketahui secara jelas, namun dilaporkan bahwa pelaku pernah diinterogasi tahun lalu karena membuat ancaman online soal penembakan di sekolah.

Insiden ini kembali memicu perdebatan nasional tentang keamanan sekolah dan kontrol senjata di AS. Penembakan di Sekolah Menengah Apalachee tercatat sebagai penembakan massal pertama yang terjadi di sekolah AS sejak tahun ajaran baru dimulai, menambah daftar panjang tragedi serupa yang telah mengguncang negara tersebut.

Respons cepat dari petugas keamanan sekolah dalam menahan pelaku mendapat pujian, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seorang siswa berusia 14 tahun bisa membawa senjata ke sekolah. Insiden ini kemungkinan akan mendorong peninjauan ulang kebijakan keamanan di sekolah-sekolah AS dan memperkuat seruan untuk reformasi undang-undang senjata.

3 dari 4 halaman

3. Pengunduran Diri Massal Menteri Ukraina

Ukraina mengalami guncangan politik dengan pengunduran diri massal sejumlah pejabat tinggi, termasuk beberapa menteri kabinet pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky. Peristiwa ini terjadi di tengah situasi perang yang sedang berlangsung dengan Rusia, menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi negara tersebut.

Di antara pejabat yang mengundurkan diri adalah Menteri Industri Strategis, Menteri Kehakiman, Menteri Perlindungan Lingkungan, dan yang paling mengejutkan, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba. Pengunduran diri ini diikuti dengan pemberhentian Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina oleh keputusan presiden.

Ketua faksi parlemen Partai Pelayan Rakyat yang berkuasa mengisyaratkan bahwa perombakan besar-besaran pemerintahan sedang berlangsung, dengan lebih dari 50 persen staf Menteri Kabinet akan diganti. Langkah ini dipandang sebagai upaya Presiden Zelensky untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah di tengah konflik yang berkelanjutan.

Perombakan ini menunjukkan dinamika politik yang kompleks di Ukraina dan upaya pemerintah untuk beradaptasi dengan tantangan yang semakin besar. Hal ini juga mencerminkan tekanan yang dihadapi Zelensky untuk mempertahankan efektivitas pemerintahannya dalam menghadapi ancaman eksternal dan internal yang signifikan.

4. Serangan Rudal Rusia di Ukraina

Sebuah serangan rudal balistik Rusia telah menghantam institut militer di kota Poltava, Ukraina, menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai sekitar 271 orang lainnya. Insiden yang terjadi pada Selasa (3/9) ini menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak perang di Ukraina dimulai pada awal tahun 2022.

Serangan ini meninggalkan kerusakan parah pada institut militer tersebut, dengan foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan jenazah dan puing-puing bangunan. Meskipun keaslian foto-foto tersebut belum dapat diverifikasi secara independen, insiden ini jelas menandai eskalasi signifikan dalam konflik.

Pemilihan institut militer sebagai target menunjukkan strategi Rusia untuk melemahkan kapasitas pertahanan Ukraina. Selain korban jiwa, serangan ini memiliki dampak psikologis yang besar terhadap moral tentara dan masyarakat Ukraina.

Komunitas internasional telah bereaksi keras terhadap serangan ini, dengan PBB mengecam keras serangan terhadap fasilitas sipil dan militer, sementara Uni Eropa menyerukan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang. Insiden ini kemungkinan akan mempercepat pengiriman bantuan militer dari negara-negara Barat ke Ukraina dan meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia.

4 dari 4 halaman

5. Pengunduran Diri Komandan Angkatan Darat Israel

Di tengah konflik yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Israel dikejutkan dengan pengunduran diri tiba-tiba Komandan Angkatan Darat pada Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Mayor Jenderal Tamir Yadai. Pengunduran diri ini terjadi saat perang masih berkecamuk antara militer Tel Aviv dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Meskipun alasan resmi yang diberikan adalah "alasan pribadi", timing pengunduran diri di tengah konflik aktif sangat tidak biasa dan menimbulkan banyak pertanyaan. Perubahan kepemimpinan di tingkat tinggi ini bisa mempengaruhi strategi dan pelaksanaan operasi militer Israel di Gaza, serta berdampak pada moral pasukan.

Pengunduran diri Yadai terjadi dalam konteks konflik Gaza yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, menyebabkan korban jiwa yang signifikan dan krisis kemanusiaan akut. Peristiwa ini juga menambah tekanan internasional yang meningkat untuk gencatan senjata dan solusi diplomatik.

Proses pemilihan dan penunjukan komandan baru akan menjadi fokus perhatian dalam beberapa hari ke depan. Perubahan ini bisa mempengaruhi posisi Israel dalam negosiasi potensial dengan Hamas atau mediator internasional, serta kemungkinan membawa pendekatan atau strategi baru dalam menghadapi konflik di Gaza.

6. Pembobolan Penjara Terbesar di Kongo Berujung Tragedi

Kongo diguncang oleh insiden tragis saat upaya pembobolan penjara terbesar di negara tersebut terjadi pada Senin (2/9) dini hari waktu setempat. Peristiwa yang melanda penjara Makala di ibu kota Kinshasa ini mengakibatkan sedikitnya 129 orang tewas, menjadikannya salah satu insiden penjara paling mematikan dalam sejarah baru-baru ini.

Menurut pernyataan video yang dirilis oleh Menteri Dalam Negeri Kongo, Jacquemain Shabani, di antara korban tewas, 24 orang dilaporkan ditembak setelah diberi peringatan. Insiden ini tidak hanya melibatkan upaya pelarian diri, tetapi juga diwarnai dengan tindak kekerasan lain, termasuk laporan tentang pemerkosaan yang terjadi selama kekacauan.

Pembobolan penjara Makala, yang merupakan fasilitas penahanan terbesar di Kongo, menunjukkan adanya masalah serius dalam sistem keamanan penjara negara tersebut. Insiden ini juga mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi Kongo dalam menjaga keamanan dan stabilitas, terutama di wilayah perkotaan seperti Kinshasa.

Peristiwa tragis ini kemungkinan akan memicu peninjauan menyeluruh terhadap sistem penjara di Kongo, serta mendorong diskusi tentang reformasi peradilan pidana di negara tersebut. Selain itu, komunitas internasional mungkin akan meningkatkan perhatian terhadap situasi keamanan di Kongo, mengingat skala dan keparahan insiden ini.