Sukses

Blackrock Adalah Perusahaan Manajemen Aset Terbesar di Dunia, Begini Sejarahnya

BlackRock adalah perusahaan manajemen investasi multinasional yang berbasis di New York City, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta BlackRock adalah perusahaan manajemen investasi multinasional yang berbasis di New York City, Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1988, BlackRock telah tumbuh menjadi perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, mengelola triliunan dolar aset klien. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk manajemen investasi, manajemen risiko, dan solusi teknologi kepada investor institusional dan ritel di seluruh dunia.

Salah satu produk unggulan BlackRock adalah iShares, lini Exchange-Traded Funds (ETF) yang memungkinkan investor untuk berinvestasi di berbagai sektor dan pasar global dengan biaya rendah. BlackRock juga dikenal dengan platform teknologi investasi canggihnya, Aladdin (Asset, Liability, Debt, and Derivative Investment Network), yang digunakan oleh banyak institusi keuangan besar untuk mengelola risiko dan portofolio mereka. Dengan keahlian dalam berbagai kelas aset dan strategi investasi, BlackRock memainkan peran penting dalam membentuk lanskap keuangan global.

Sebagai pengelola aset terbesar di dunia, BlackRock memiliki pengaruh signifikan dalam pasar keuangan dan tata kelola perusahaan. Perusahaan ini sering kali menjadi pemegang saham terbesar di banyak perusahaan publik, memberikannya suara yang kuat dalam keputusan pemegang saham dan kebijakan perusahaan.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian Blackrock dan sejarahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenal Blackrock

BlackRock, Inc. adalah perusahaan manajemen investasi multinasional yang bermarkas di Manhattan, New York City. Berdiri pada tahun 1988, awalnya sebagai firma spesialis manajemen risiko dan instrumen pendapatan tetap, BlackRock kini telah berkembang menjadi pengelola aset terkemuka di dunia, dengan total aset di bawah manajemen (AUM) mencapai US$10,01 triliun per Januari 2022. Jejaring global BlackRock mencakup 70 kantor yang tersebar di 30 negara, melayani klien dari 100 negara di berbagai benua.

Bersama Vanguard dan State Street, BlackRock membentuk trio raksasa pengelola dana indeks yang mendominasi lanskap keuangan Amerika Serikat dan global. Perusahaan ini telah secara aktif memposisikan dirinya sebagai pionir dalam integrasi prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam strategi investasi dan pengambilan keputusan korporat. Sebagai entitas finansial asal Amerika Serikat, BlackRock tidak hanya fokus pada jasa investasi tradisional, tetapi juga terus berinovasi dalam teknologi keuangan dan solusi analitik untuk industri manajemen aset.

Pada tahun fiskal 2014, BlackRock mencatatkan pendapatan sebesar AS$10,4 miliar dengan laba bersih mencapai AS$2,9 miliar, menunjukkan profitabilitas yang kuat di tengah pasar global yang kompetitif. Sejak itu, kinerja finansial perusahaan terus menunjukkan tren positif, didorong oleh diversifikasi produk investasi, ekspansi geografis, dan adopsi teknologi canggih seperti platform Aladdin. BlackRock juga dikenal karena perannya dalam memberikan nasihat kepada pemerintah dan bank sentral selama krisis keuangan, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekosistem keuangan global.

3 dari 3 halaman

Sejarah Berdirinya Blackrock

BlackRock melayani beragam klien, mulai dari korporasi multinasional, perusahaan modal ventura, dana lindung nilai, bisnis keluarga, hingga dana pensiun untuk berbagai jenis aset. Portofolio perusahaan ini mencakup pengelolaan dana dari nama-nama besar seperti Apple, Facebook, Alphabet, Nvidia, Pfizer, Johnson & Johnson, dan banyak lagi. Keahlian BlackRock dalam mengelola aset beragam telah menjadikannya mitra tepercaya bagi berbagai entitas bisnis dan individu di seluruh dunia.

Selama hampir empat dekade, BlackRock bertransformasi dari sekelompok kecil visioner menjadi titan industri manajemen aset global. Perusahaan ini telah membangun reputasi sebagai platform yang berkomitmen untuk memberikan nilai jangka panjang bagi klien dan pemegang sahamnya, sambil terus berinovasi dalam teknologi investasi dan analisis risiko. Perkembangan BlackRock mencerminkan perubahan lanskap keuangan global dan peran sentralnya dalam membentuk strategi investasi modern.

Dilansir dari situs resmi BlackRock, perusahaan ini dimulai pada 1988 di mana saat itu hanya dimulai oleh delapan orang dalam satu ruangan yang mempunyai tekad dalam mengutamakan kebutuhan serta kepentingan dari kliennya.

Pendiri dari BlackRock yakin bahwa mereka dapat mengelola aset dengan cara yang lebih baik kepada klien mereka dan memberikan manfaat serta semangat kepada mereka dalam memahami serta mengelola risiko. BlackRock sendiri dipimpin oleh Laurence Douglas Fink yaitu lelaki kelahiran 2 November 1952 yang mempunyai julukan “King of Wall Street” hingga julukan “Manusia 10 triliun dollar”.

Laurence atau akrab disapa Larry Fink telah menjadi founder sekaligus CEO BlackRock. Ia merupakan anak dari seorang pemilik toko sepatu dan guru bahasa Inggris, ia berkuliah di Universitas California dengan gelar sarjana Ilmu Politik. Pada 1974, ia juga berkuliah di UCLA Anderson Graduate School of Management di bidang Real Estate. Kemudian, pada 1976 ia juga bergabung dengan First Boston yaitu bank investasi.

Dalam bank tersebut, Larry mempunyai jenjang karier yang sangat gemilang dan membuat namanya menjadi legenda. Meskipun begitu, pada 1986 Larry harus jatuh dari nama, citra, hingga kariernya menjadi hancur karena prediksinya yang salah atas tingkat suku bunga dan membuat perusahaan merugi.

Dua tahun menjadi orang yang paling tidak disukai, akhirnya Larry meninggalkan First Boston pada 1988. Karena kejadian tersebut membuat dirinya mau tidak mau harus keluar karena banyak yang tidak ingin berbicara dengannya.

Meski begitu, kini dengan BlackRock pekerjaannya dalam perusahaan investasi tersebut sangatlah menakjubkan. Ia menjadi CEO pengelola keuangan terbesar di dunia karena ia dapat memutar uang investor di berbagai aset dan jumlah dana tersebut tidak main-main besarnya. Maka tidak heran jika perusahaannya disebut sebagai perusahaan manajemen aset terbesar di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.