Sukses

Berita Rusia Ukraina Terkini, Perkembangan Konflik dalam Sepekan Terakhir

Mari kita telusuri lebih lanjut berita Rusia Ukraina terkini. Dari serangan drone hingga perekrutan tentara asing, setiap kejadian memiliki signifikansi tersendiri dalam konteks konflik yang sedang berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut, memasuki tahun ketiga sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022. Dalam sepekan terakhir, berbagai peristiwa penting telah terjadi, mulai dari serangan drone besar-besaran, peringatan hari kemerdekaan Ukraina, hingga kontroversi perekrutan tentara asing oleh Rusia. Artikel ini akan membahas perkembangan terbaru dalam konflik Rusia-Ukraina, memberikan gambaran komprehensif tentang situasi di lapangan dan dampaknya terhadap kedua negara serta dunia internasional. 

Berita Rusia Ukraina terus menjadi sorotan media global, mengingat konflik ini tidak hanya berdampak pada kedua negara yang terlibat, tetapi juga memiliki implikasi geopolitik yang luas. Dari serangan militer hingga upaya diplomasi, dinamika konflik ini terus berubah dari waktu ke waktu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek berita Rusia Ukraina yang terjadi dalam sepekan terakhir, memberikan analisis mendalam tentang perkembangan terkini dan potensi dampaknya di masa depan.

Mari kita telusuri lebih lanjut berita Rusia Ukraina terkini, yang mencakup berbagai peristiwa penting dan perkembangan situasi di lapangan. Dari serangan drone hingga perekrutan tentara asing, setiap kejadian memiliki signifikansi tersendiri dalam konteks konflik yang sedang berlangsung.

Berikut adalah kumpulan berita Rusia-Ukraina dalam sepekan terakhir, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Serangan Drone Besar-besaran dan Respons Rusia

Dalam perkembangan terbaru berita Rusia Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menggagalkan serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Ukraina menggunakan drone. Menurut laporan, pertahanan udara Rusia berhasil mencegat dan menghancurkan 158 pesawat nirawak atau drone Ukraina dalam satu malam. Serangan ini tersebar di berbagai wilayah Rusia, termasuk dua drone yang ditembak jatuh di atas Moskow dan sembilan di wilayah sekitarnya.

Serangan drone ini menunjukkan peningkatan intensitas konflik dan strategi Ukraina untuk membawa pertempuran jauh ke dalam wilayah Rusia. Sebanyak 46 drone ditemukan di wilayah Kursk, sementara 34 lainnya ditembak jatuh di wilayah Bryansk, 28 di Voronezh, dan 14 di Belgorod - semua wilayah yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Bahkan, beberapa drone berhasil mencapai wilayah yang lebih dalam seperti Tver dan Ivanovo.

Dampak serangan ini cukup signifikan, dengan Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin melaporkan bahwa puing-puing dari salah satu drone yang ditembak jatuh menyebabkan kebakaran di sebuah kilang minyak. Ini menunjukkan bahwa serangan drone Ukraina tidak hanya bertujuan untuk mengganggu, tetapi juga menargetkan infrastruktur penting Rusia, khususnya fasilitas minyak dan energi.

3 dari 8 halaman

Ukraina Memperingati Hari Kemerdekaan di Tengah Konflik

Di tengah konflik yang masih berlangsung, Ukraina memperingati hari kemerdekaannya yang ke-33 pada 24 Agustus 2024. Peringatan ini menjadi momen yang penuh makna dan emosional bagi rakyat Ukraina, mengingat negara ini telah berjuang mempertahankan kedaulatannya selama lebih dari dua setengah tahun sejak invasi Rusia dimulai.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, Miroslav Jenca, menekankan dampak mengerikan dari perang ini terhadap rakyat Ukraina. Selama lebih dari 30 bulan terakhir, jutaan warga Ukraina telah menyaksikan kematian yang tak terbayangkan dan kehancuran di negara mereka. Jenca menegaskan kembali komitmen PBB terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Ukraina.

Peringatan hari kemerdekaan ini juga diwarnai dengan berbagai serangan, termasuk serangan rudal ke sebuah hotel di Kramatorsk, Donetsk, yang menewaskan seorang jurnalis Reuters dan melukai empat jurnalis lainnya. Ini menunjukkan bahwa bahkan di tengah momen perayaan nasional, ancaman keamanan tetap menjadi realitas sehari-hari bagi warga Ukraina.

4 dari 8 halaman

Rusia Bergerak Maju di Timur Ukraina

Sementara Ukraina memperingati kemerdekaannya, pasukan Rusia dilaporkan terus bergerak maju di wilayah timur Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menguasai Kota Pivnichne dan Vyimka di wilayah Donetsk. Meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen, perkembangan ini menunjukkan bahwa Rusia terus berupaya memperluas kontrolnya di wilayah yang sebagian sudah didudukinya.

Tentara Rusia juga dilaporkan mendekati Pokrovsk, yang merupakan pusat logistik penting bagi pertahanan Ukraina di wilayah tersebut. Jika Pokrovsk jatuh ke tangan Rusia, ini bisa menjadi pukulan berat bagi upaya pertahanan Ukraina di wilayah timur.

Di sisi lain, serangan Rusia terus menimbulkan korban sipil. Di Kota Kurakhove, sekitar 233 kilometer selatan Pokrovsk, setidaknya tiga orang tewas dan sembilan orang terluka akibat serangan Rusia. Sementara itu, di Kharkiv, 44 orang dilaporkan terluka setelah kota itu dihantam 10 rudal yang merusak pusat perbelanjaan, fasilitas olahraga, dan bangunan tempat tinggal.

5 dari 8 halaman

Kontroversi Perekrutan Tentara Asing oleh Rusia

Salah satu perkembangan yang menarik perhatian dalam berita Rusia Ukraina adalah laporan tentang perekrutan tentara asing oleh Rusia. Menurut berbagai sumber, Rusia telah membuka lowongan untuk tentara bayaran dari negara-negara asing, termasuk Sri Lanka, Nepal, India, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

Seorang pria berusia 21 tahun asal Sri Lanka menceritakan pengalamannya bergabung dengan militer Rusia. Dia awalnya datang ke Rusia sebagai pekerja migran, namun kemudian menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dengan janji gaji bulanan sekitar 35 juta rupiah dan tunjangan lainnya. Namun, dia tidak menyangka akan dikirim ke garis depan di Ukraina.

Laporan ini menimbulkan kekhawatiran tentang eksploitasi pekerja migran dan pelajar asing oleh Rusia. Bloomberg melaporkan bahwa Rusia memaksa ribuan pekerja migran dan pelajar asing untuk bergabung dengan militer dalam perang melawan Ukraina, dengan ancaman tidak akan diperpanjang visanya jika menolak.

6 dari 8 halaman

Reaksi Internasional dan Dampak Ekonomi

Konflik Rusia-Ukraina terus mendapat perhatian dan reaksi dari komunitas internasional. Uni Eropa telah mengambil langkah tegas dengan mentransfer keuntungan tahap pertama dari aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina. Jumlah yang ditransfer mencapai 1,4 miliar euro, yang akan digunakan untuk meningkatkan industri pertahanan Ukraina.

Tindakan Uni Eropa ini mendapat kecaman keras dari Rusia, yang menggambarkannya sebagai "pencurian" atas uang dan aset mereka. Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyebut tindakan ini sebagai pengambilalihan ilegal atas aset Rusia.

Sementara itu, kelompok G7 juga berencana menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai pinjaman sebesar 50 miliar dolar AS guna memberikan bantuan militer bagi Ukraina. Namun, skema ini masih dalam tahap perencanaan dan belum sepenuhnya diselesaikan.

Dampak ekonomi dari konflik ini juga semakin terasa. Jerman, yang saat ini merupakan donor bilateral terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat, mengindikasikan akan mengakhiri bantuan militer bilateral untuk Ukraina mulai 2026. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menambal defisit anggaran sebesar 13 miliar dolar AS, namun mendapat kecaman luas dari berbagai pihak.

7 dari 8 halaman

Penderitaan Warga Sipil dan Krisis Kemanusiaan

Di tengah konflik yang berkepanjangan, penderitaan warga sipil Ukraina terus berlanjut. Menurut laporan PBB, sekitar 15 juta warga Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan 56 persen di antaranya adalah perempuan yang menghadapi risiko khusus.

Serangan-serangan yang terus terjadi di berbagai wilayah Ukraina, termasuk di kota-kota besar seperti Kharkiv dan Belgorod, telah menimbulkan banyak korban sipil. Di Kharkiv saja, 44 orang terluka dalam serangan yang menghantam pusat perbelanjaan, fasilitas olahraga, dan bangunan tempat tinggal.

Krisis kemanusiaan ini semakin diperparah oleh kerusakan infrastruktur dan gangguan terhadap layanan dasar. Banyak warga Ukraina yang terpaksa mengungsi, baik di dalam negeri maupun ke negara-negara tetangga, mencari perlindungan dari konflik yang berkepanjangan.

8 dari 8 halaman

Upaya Diplomasi dan Prospek Perdamaian

Meskipun konflik terus berlanjut, upaya-upaya diplomasi untuk mencari jalan keluar dari krisis ini tidak berhenti. PBB dan berbagai negara terus menyerukan perdamaian dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi.

Namun, prospek perdamaian masih terlihat jauh. Kedua belah pihak, baik Rusia maupun Ukraina, masih mempertahankan posisi mereka masing-masing. Rusia terus melanjutkan operasi militernya di Ukraina, sementara Ukraina bertekad untuk mempertahankan kedaulatannya dan merebut kembali wilayah-wilayah yang telah diduduki Rusia.

Komunitas internasional terus berupaya mencari solusi, namun kompleksitas konflik dan kepentingan geopolitik yang terlibat membuat proses perdamaian menjadi sangat menantang. Sementara itu, warga sipil di kedua negara, terutama di Ukraina, terus menanggung beban terberat dari konflik ini.

Berita Rusia Ukraina dalam sepekan terakhir menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari penyelesaian. Dari serangan drone besar-besaran hingga peringatan hari kemerdekaan Ukraina di tengah perang, situasi di lapangan terus berubah dengan cepat. Perekrutan tentara asing oleh Rusia menambah dimensi baru dalam konflik ini, sementara reaksi internasional dan dampak ekonomi terus mempengaruhi dinamika global.

Penderitaan warga sipil dan krisis kemanusiaan yang berkelanjutan menjadi pengingat akan urgensitas mencari solusi damai. Namun, dengan kedua belah pihak yang masih mempertahankan posisi mereka, jalan menuju perdamaian masih panjang dan berliku.

Situasi ini menuntut perhatian dan tindakan berkelanjutan dari komunitas internasional. Diperlukan upaya diplomatik yang lebih intensif dan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi akar permasalahan konflik ini. Sementara itu, bantuan kemanusiaan dan dukungan bagi warga sipil yang terdampak harus terus menjadi prioritas.

Perkembangan berita Rusia Ukraina dalam sepekan terakhir ini menjadi cerminan dari kompleksitas konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Dengan berbagai aspek yang terlibat - mulai dari militer, politik, ekonomi, hingga kemanusiaan - konflik ini terus menjadi salah satu isu global yang paling menantang dan memerlukan perhatian dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.