Sukses

Perjuangan Atlet Angkat Berat Paralimpiade 2024 Ni Nengah Widiasih yang Gagal Raih Medali

Meskipun gagal meraih medali, atlet angkat berat Paralimpiade 2024 Ni Nengah Widiasih berhasil memecahkan rekor pribadinya.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet angkat berat Paralimpiade 2024, Ni Nengah Widiasih, gagal meraih medali dalam ajang bergengsi tersebut. Widiasih hanya mampu finis di posisi kelima pada kategori 41 kilogram putri di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu (4/9/2024) malam WIB. Kegagalan ini menghentikan tren positif Widiasih yang sebelumnya berhasil meraih medali dalam dua Paralimpiade terakhir. 

Usai pertandingan, Widiasih menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalannya membawa pulang medali. Ia mengakui telah berjuang sekuat tenaga meski masih merasakan dampak cedera bahu yang dialaminya selama masa persiapan. Widiasih tetap optimistis dan berharap bisa menjalani pemulihan cedera dengan baik untuk menghadapi kejuaraan berikutnya.

Meskipun gagal meraih medali, atlet angkat berat Paralimpiade 2024 Ni Nengah Widiasih berhasil memecahkan rekor pribadinya. Widiasih mencatatkan angkatan 101 kilogram pada kesempatan keduanya, melampaui angkatan yang membawanya meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020. Pencapaian ini menunjukkan perkembangan positif Widiasih meski belum cukup untuk mengamankan posisi podium di Paris.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (5/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjuangan Ni Nengah Widiasih

Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat Paralimpiade 2024, menunjukkan perjuangan luar biasa dalam ajang olahraga bergengsi tersebut. Meskipun gagal meraih medali, Widiasih berhasil memecahkan rekor pribadinya dengan angkatan 101 kilogram pada kategori 41 kilogram putri.

Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan kerja keras Widiasih dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tingkat dunia. Perjalanan Widiasih menuju Paralimpiade Paris 2024 diwarnai dengan berbagai tantangan, termasuk cedera bahu yang dialaminya selama masa persiapan.

Melansir dari Antara, Widiasih menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalannya membawa pulang medali.

Ia mengatakan, "Terima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Mohon maaf kali ini saya belum berhasil membawa pulang medali untuk Indonesia di Paralimpiade yang keempat untuk saya."

Widiasih juga mengungkapkan perjuangannya melawan cedera yang dialami selama persiapan.

Ia menyatakan, "Saya mengalami cedera yang lumayan berat, mungkin ini menjadi salah satu faktornya. Namun, saya tidak ingin menjadikannya sebagai alasan. Apa yang terjadi hari ini adalah kehendak Tuhan, dan saya belum diizinkan untuk meraih kemenangan."

Meskipun gagal meraih medali, Widiasih tetap optimistis menghadapi masa depan. Ia berharap bisa menjalani pemulihan cedera dengan baik dan kembali berlaga dalam kondisi terbaik.

"Harapan saya setelah ini adalah bisa recovery dengan lebih baik lagi," ucapnya.

Perjuangan Widiasih di Paralimpiade Paris 2024 merupakan bagian dari perjalanan panjangnya sebagai atlet angkat berat paralimpiade. Sebelumnya, ia berhasil meraih medali perunggu di Rio 2016 dan perak di Tokyo 2020. Meskipun tren medali terhenti di Paris, pencapaian Widiasih dalam memecahkan rekor pribadi menunjukkan perkembangan positif dalam karirnya. Pengalaman ini diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi Widiasih untuk meraih prestasi lebih tinggi di masa depan.

3 dari 4 halaman

Ni Nengah Widiasih Pecah Rekor Pribadi

Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat Paralimpiade 2024, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan memecahkan rekor pribadinya dalam ajang bergengsi tersebut. Melansir dari Antara, Widiasih mencatatkan angkatan 101 kilogram pada kesempatan keduanya di kategori 41 kilogram putri.

Pencapaian ini melampaui angkatan yang membawanya meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020, menunjukkan perkembangan signifikan dalam performa Widiasih.

Rekor pribadi baru Widiasih ini menjadi bukti nyata kerja keras dan dedikasinya dalam mempersiapkan diri menghadapi Paralimpiade Paris 2024. Meskipun menghadapi tantangan berupa cedera bahu selama masa persiapan, Widiasih tetap mampu menunjukkan peningkatan performa. Pencapaian ini semakin mempertegas posisi Widiasih sebagai salah satu atlet angkat berat paralimpiade terbaik yang dimiliki Indonesia.

Dalam keterangannya, Widiasih menyatakan, "Saya sudah berjuang semaksimal mungkin dengan sekuat tenaga, tetapi mohon maaf untuk Indonesia, mohon maaf untuk keluarga saya. Terima kasih semuanya atas doanya."

Pencapaian Widiasih dalam memecahkan rekor pribadi di Paralimpiade Paris 2024 menjadi sorotan positif di tengah kegagalannya meraih medali. Melansir dari rilis NPC Indonesia, angkatan 101 kilogram yang dicatatkan Widiasih merupakan peningkatan signifikan dari angkatan 98 kilogram yang membawanya meraih medali perak di Tokyo 2020. Peningkatan ini menunjukkan konsistensi Widiasih dalam meningkatkan performanya dari satu Paralimpiade ke Paralimpiade berikutnya.

Meskipun pecah rekor pribadi, Widiasih tetap menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa membawa pulang medali.

Ia menyatakan, "Apa yang terjadi dalam pertandingan ini memang sudah menjadi kehendak Tuhan. Saya belum diizinkan untuk menjadi juara di Paralimpiade Paris ini."

4 dari 4 halaman

Rekor yang Pernah Diraih Ni Nengah Widiasih

Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat Paralimpiade 2024, memiliki track record prestasi yang membanggakan sepanjang karirnya. Melansir dari Antara, Widiasih telah berpartisipasi dalam empat edisi Paralimpiade, menunjukkan konsistensi dan dedikasinya dalam olahraga angkat berat paralimpiade.

Perjalanan Widiasih di ajang Paralimpiade dimulai pada tahun 2012 di London, meskipun saat itu ia belum berhasil meraih medali.

Prestasi gemilang Widiasih mulai terlihat pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Melansir dari data resmi Paralimpiade, Widiasih berhasil meraih medali perunggu dengan angkatan terbaik 95 kilogram. Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam karir Widiasih, membuktikan kemampuannya bersaing di level tertinggi olahraga paralimpiade. Medali perunggu ini juga menjadi motivasi bagi Widiasih untuk terus meningkatkan performanya.

Pada Paralimpiade 2020 di Tokyo, Widiasih kembali menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Ia berhasil meraih medali perak dengan angkatan terbaik 98 kilogram. Pencapaian ini menunjukkan konsistensi Widiasih dalam meningkatkan performanya dari satu Paralimpiade ke Paralimpiade berikutnya. Medali perak di Tokyo menjadi pencapaian tertinggi Widiasih dalam ajang Paralimpiade hingga saat ini.

Di Paralimpiade Paris 2024, meskipun gagal meraih medali, Widiasih tetap mencatatkan prestasi membanggakan dengan memecahkan rekor pribadinya. Melansir dari Antara, Widiasih berhasil mencatatkan angkatan 101 kilogram, melampaui catatan sebelumnya di Tokyo. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan berupa cedera, Widiasih tetap mampu menunjukkan peningkatan performa.

Selain prestasi di Paralimpiade, Widiasih juga memiliki sejumlah pencapaian di kejuaraan internasional lainnya. Melansir dari data NPC Indonesia, Widiasih pernah meraih medali emas di Asian Para Games 2018 Jakarta.

Prestasi ini semakin mempertegas posisi Widiasih sebagai salah satu atlet angkat berat paralimpiade terbaik yang dimiliki Indonesia. Konsistensi Widiasih dalam meraih prestasi di berbagai kejuaraan internasional menjadi inspirasi bagi atlet-atlet paralimpiade lainnya di Indonesia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.