Sukses

Mengatasi Mata Lelah di Era Digital, Tips dan Trik untuk Kesehatan Mata Anda

Risiko Kebutaan Akibat Mata Lelah di Era Digital.

Liputan6.com, Jakarta Di zaman digital sekarang ini, menghabiskan banyak waktu menatap layar seperti komputer, ponsel, tablet, atau televisi sudah menjadi suatu yang umum. Bahkan, penggunaan gadget sudah dimulai sejak usia anak-anak. Padahal, bukan hanya pikiran yang dapat mengalami stres, tetapi mata juga bisa merasa tertekan jika terpapar beban berlebihan.

Kebiasaan menatap layar dengan cahaya berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata, seperti mata lelah, iritasi, penglihatan kabur, sakit kepala, hingga kebutaan. Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dari layar elektronik dapat merusak sel-sel retina, mempercepat penuaan mata, dan meningkatkan risiko degenerasi makula.

Banyak orang meremehkan gejala awal seperti mata kering, penglihatan kabur, atau sakit mata ringan. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang lebih serius. Terlebih lagi, banyak penyakit mata tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap lanjut.

Di mana kerusakan sudah sulit untuk diperbaiki. Jika tidak diatasi, masalah-masalah mata ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisme (mata silinder), hingga penyakit mata yang lebih berbahaya seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi makula, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(9/9/2024).

2 dari 2 halaman

Solusi Menghindari Sakit Mata

Untuk mencegah ancaman terhadap kesehatan mata, penting untuk mengatur waktu paparan layar Anda. Cobalah untuk tidak menatap layar secara terus-menerus. Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan Anda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini akan membantu mengurangi ketegangan mata akibat paparan cahaya biru.

Selain itu, gunakan kacamata pelindung khusus yang dapat menyaring cahaya biru untuk mengurangi dampak negatif pada mata saat bekerja dengan laptop atau menggunakan gadget. Tidur yang cukup dan teratur juga membantu regenerasi sel-sel mata dan mengurangi risiko kerusakan mata.

Hindari membaca atau menonton di tempat yang gelap karena ini bisa menyebabkan ketegangan ekstra pada mata. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi masalah mata sebelum berkembang menjadi lebih serius, terutama jika Anda berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mata.

Yang tak kalah penting, pastikan Anda mengonsumsi nutrisi yang baik untuk mata. Pastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi seperti vitamin A, C, E, dan mineral seperti zinc dan selenium. Konsumsi makanan seperti wortel, sambiloto, bayam, kale, salmon, dan buah-buahan berwarna kuning dan oranye yang kaya akan beta-karoten dan bahan alami yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mata. 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence