Liputan6.com, Jakarta Pengacara Ana Sofa Yuking bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meluncurkan sebuah film dokumenter berjudul 'Independence by Design'. Dalam film ini, sejumlah artis memberikan pandangan mereka tentang perempuan mandiri dan pemberdayaan perempuan.
Beberapa artis yang terlibat antara lain Citra Kirana, Paula Verhoeven, Shireen Sungkar, Fitri Tropica, Fenita Arie, Violenzia Jenette, Gritte Aghata, serta penyanyi muda Audrey Zeta Pramono dan Shanna Shannon.
Baca Juga
"Bagi saya, kemandirian sangatlah penting. Sebagai perempuan, kita harus mampu berdiri sendiri, memberikan manfaat bagi banyak orang, dan tidak boleh merepotkan orang lain," ujar Citra Kirana dalam film yang ditayangkan di kanal YouTube Ana Sofa Yuking, berikut informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(11/9/2024).
Advertisement
1. Keuangan Mandiri dan Aspek Lain
Dalam film 'Independence by Design', Shireen Sungkar menyatakan bahwa sebagai perempuan, kita harus mengetahui kemampuan diri sendiri. Istri Teuku Wisnu ini juga menekankan pentingnya bagi perempuan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan.
"Kita harus memahami apa yang bisa kita kembangkan dari diri kita. Apa keahlian yang kita miliki, kita kejar di situ. Bukan berarti perempuan tidak boleh berpendidikan, tidak boleh bekerja, atau tidak boleh belajar. Saya juga seorang perempuan, seorang istri, prioritas saya adalah anak-anak dan suami, tetapi saya masih bisa belajar, bekerja, dan kuliah," kata Shireen.
Gritte Agatha juga menambahkan pandangannya. "Ini bukan berarti kita tidak membutuhkan laki-laki. Kemandirian bukan hanya soal finansial, tetapi juga dalam tindakan, seperti mampu melakukan berbagai hal sendiri," ujarnya.
Advertisement
2. Insiden Kekerasan dan Wanita Mandiri
Perlu diketahui, film 'Independence by Design' ini adalah bagian dari kampanye 'Perempuan Berdaya Perempuan Berdikari Menuju Kemerdekaan Finansial' yang diinisiasi oleh Advokat Ana Sofa Yuking, S.H., M.H, yang juga menjabat sebagai Managing Partner di Kantor Hukum Yuking & Co.
"Melihat kenyataan bahwa kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat, yang salah satu faktornya adalah kesenjangan dalam relasi kuasa seperti ketidaksetaraan finansial dan ketidakberdayaan perempuan itu sendiri. Oleh karena itu, saya merasa penting untuk terus memberikan edukasi, saling mendukung, dan menyediakan ruang bagi perempuan agar bisa menjadi berdaya dan mandiri," kata Ana Sofa Yuking dalam acara Talk Show and Appreciation Night yang diadakan di Swiss-Bellhotel Pondok Indah pada Jumat, 6 September 2024.
Acara Talk Show & Appreciation Night ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, serta Ketua Umum PERSAMI, Ibu Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin.
"Perempuan juga harus mengembangkan kesadaran hukum, tidak hanya memiliki pengetahuan hukum, tetapi juga sadar bahwa melalui hukum mereka bisa melawan ketidakadilan dan mengakhiri diskriminasi," tambah I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
3. Penghargaan Diberikan
Pada acara yang dihadiri oleh 100 womenpreneur yang peduli terhadap pemberdayaan perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak bersama Kantor Hukum Yuking & Co juga memberikan penghargaan kepada 22 perempuan luar biasa yang dinilai dapat menginspirasi perempuan-perempuan di Indonesia.
"Melalui kampanye ini, saya berharap bisa menciptakan gelombang perubahan positif di mana perempuan tidak hanya bermimpi, tetapi juga mampu mencapai kemandirian finansial yang lebih inklusif dan sejahtera," kata Ana Sofa Yuking.
"Dan semoga Film Dokumenter ini dapat ditonton dan menjadi inspirasi positif bagi banyak perempuan di Indonesia. Saya percaya pada prinsip bahwa ketika Perempuan Berdaya, maka Indonesia akan Maju," tambah Ana Sofa Yuking.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement