Sukses

Memahami Penyebab Bau Badan dan Cara Mengatasinya, Sepele Tapi Berabe Jika Diabaikan

Bau badan merupakan kondisi yang lazim terjadi, namun seringkali hanya dipandang sebagai isu kebersihan.

Liputan6.com, Jakarta Bau badan adalah kondisi umum yang sering dianggap hanya sebagai masalah kebersihan. Namun, penyebab bau badan bisa jauh lebih kompleks, melibatkan berbagai faktor kesehatan dan gaya hidup.

Untuk memahami penyebab bau badan, penting untuk mengetahui berbagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap masalah ini. Bau badan umumnya disebabkan oleh interaksi antara keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat dan bakteri yang ada di kulit, namun faktor-faktor lain.

Berdasarkan sejumlah sumber yang telah dikumpulkan oleh Liputan6.com pada Selasa (10/9/2024), berikut adalah beberapa faktor penyebab bau badan yang perlu diketahui. Simak penjelasannya di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Faktor Penyebab Bau Badan

1. Kondisi Medis

  • Diabetes: Menurut Thompson Tee, penderita diabetes terkadang mengalami kondisi yang disebut ketoasidosis, yang dapat menghasilkan bau badan yang berbeda karena penumpukan keton dalam tubuh.
  • Gangguan Metabolisme: Beberapa orang memiliki kelainan metabolisme yang menyebabkan zat tertentu tidak terurai dengan benar, menghasilkan bau yang tidak sedap. Salah satunya adalah Trimethylaminuria, kondisi medis yang menyebabkan tubuh tidak mampu mengurai trimetilamina, sehingga zat tersebut dikeluarkan melalui keringat dan menyebabkan bau amis yang kuat.

2. Faktor Makanan

  • Bawang Putih: Menurut WebMD, bahan kimia dalam bawang putih dapat dipecah menjadi senyawa sulfur yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit, menghasilkan bau yang tajam.
  • Kari: Makanan pedas seperti kari mengandung rempah-rempah yang juga dapat menyebabkan bau keringat menjadi lebih menyengat.
  • Daging Merah: Proses pencernaan daging merah membutuhkan waktu lebih lama dan menghasilkan zat yang dapat memengaruhi bau tubuh, sehingga konsumsi berlebih bisa memperburuk aroma keringat.

3. Faktor Hormonal

  • Pubertas: Menurut Cleveland Clinic, perubahan hormon pada masa pubertas meningkatkan produksi keringat, yang bisa membuat bau badan menjadi lebih kuat.
  • Menstruasi: Fluktuasi hormon selama menstruasi dapat memengaruhi bau badan, terutama karena peningkatan keringat dan perubahan pH kulit.
  • Menopause: Selama menopause, banyak wanita mengalami hot flashes dan berkeringat lebih banyak, yang dapat memicu pertumbuhan bakteri di kulit dan meningkatkan bau badan.

4. Keringat dan Bakteri

  • Keringat Berlebih: Keringat pada dasarnya tidak berbau, namun ketika bercampur dengan bakteri di kulit, bisa menghasilkan bau tidak sedap. Produksi keringat yang berlebihan memudahkan bakteri berkembang biak.
  • Bakteri pada Kulit: Bakteri memecah keringat menjadi asam, yang kemudian menghasilkan bau yang tajam.
3 dari 4 halaman

2. Atasi bau badan

Bau badan yang tidak sedap dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Namun, mengelola bau badan yang disebabkan oleh kondisi medis memerlukan pendekatan yang lebih rumit. Bagaimana cara melakukannya?

1. Mengendalikan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Mengatasi bau badan akibat diabetes membutuhkan pengendalian kadar gula darah yang baik. Menurut WebMD, kadar gula yang tidak terkontrol dapat memicu pembentukan keton dalam tubuh, yang bisa menghasilkan bau mirip aroma buah. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga sangat penting untuk membantu mengatasi masalah ini.

2. Menjaga Kebersihan Tubuh dengan Baik

Langkah pertama dalam mengatasi bau badan adalah menjaga kebersihan tubuh secara rutin. Cleveland Clinic merekomendasikan mandi dua kali sehari dengan sabun antibakteri karena ini dapat membantu mengurangi bakteri penyebab bau. Selain itu, memilih pakaian dari bahan yang menyerap keringat seperti katun juga dapat membantu mengendalikan aroma tubuh yang tidak sedap.

3. Penanganan Khusus untuk Kondisi Trimethylaminuria

Bagi mereka yang menderita kondisi medis serius seperti trimethylaminuria, diperlukan penanganan khusus. Menurut Thompson Tee, penderita trimethylaminuria sebaiknya menghindari makanan yang mengandung trimetilamina, seperti seafood, telur, dan kacang-kacangan. Konsultasi dengan dokter juga sangat penting agar kondisi ini dapat dikelola dengan lebih baik dan bau yang dihasilkan tubuh bisa diminimalkan.

4 dari 4 halaman

3. Tips Mengurangi Bau Badan Secara Alami

Selain penanganan medis, ada beberapa cara alami yang dapat dicoba untuk mengurangi bau badan yang tidak sedap. Beberapa kebiasaan dapat diterapkan sebagai solusi alami untuk mengurangi bau tubuh. Apa saja itu?

1. Mengubah Pola Makan

Mengubah pola makan bisa menjadi salah satu cara alami untuk mengurangi bau badan. Menurut WebMD, dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran hijau dan mengurangi makanan berlemak, produksi keringat berlebih yang memicu bau tak sedap dapat dikurangi. Beberapa orang juga menemukan bahwa minum teh herbal seperti teh hijau atau teh mint dapat membantu menetralkan aroma tubuh yang tidak diinginkan.

2. Menggunakan Bahan Alami seperti Cuka Sari Apel dan Minyak Kelapa

Pemakaian bahan alami bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi bau badan. Melansir dari Thompson Tee, cuka sari apel yang memiliki sifat antibakteri dapat membantu membunuh bakteri penyebab bau badan. Cukup oleskan cuka sari apel ke area tubuh yang sering berkeringat sebelum mandi untuk hasil yang optimal. Selain itu, minyak kelapa juga bisa digunakan sebagai deodoran alami karena kandungan asam lauratnya yang efektif dalam melawan bakteri penyebab bau.

3. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga teratur tidak hanya baik untuk kesehatan secara keseluruhan tetapi juga dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dari dalam. Seperti yang disarankan oleh Cleveland Clinic, olahraga membantu tubuh mengeluarkan racun melalui keringat. Meskipun keringat bisa menyebabkan bau badan, olahraga yang diikuti dengan mandi secara tepat justru dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi bau tidak sedap.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.