Sukses

Memahami Cara Kerja Malware, Begini Langkah Pencegahan dan Mengatasi Ancamannya

Malware adalah jenis perangkat lunak yang sengaja dibuat untuk mengganggu, merusak, atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer.

Liputan6.com, Jakarta Ancaman malware menjadi salah satu masalah utama begi keamanan dan kinerja perangkat komputer atau laptop. Malware, singkatan dari "malicious software," merujuk pada perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem, menyusup ke dalam jaringan, dan mencuri data sensitif. Serangan malware dapat terjadi secara diam-diam melalui internet, seringkali tanpa disadari oleh pengguna.

Namun, apa sebenarnya malware itu? Malware adalah jenis perangkat lunak yang sengaja dibuat untuk mengganggu, merusak, atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer. Ini bisa berupa virus, worm, trojan horse, ransomware, atau jenis perangkat lunak berbahaya lainnya yang memiliki berbagai cara untuk menginfeksi dan merusak sistem. Malware bisa masuk ke perangkat melalui berbagai saluran.

Bahaya malware tidak hanya terbatas pada kerusakan perangkat itu sendiri. Misalnya, jika kamu memiliki sebuah website, malware dapat digunakan oleh hacker untuk meretas situs tersebut, mencuri data berharga, dan bahkan menjualnya kepada pihak ketiga. Ini membuat penting bagi setiap pengguna untuk memiliki langkah-langkah perlindungan yang memadai. Berikut ulasan lebih lanjut tentang cara kerja malware dan cara menagatsinya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana Cara Kerja Malware pada Perangkat?

Untuk memahami bagaimana malware bekerja, penting untuk mengetahui berbagai metode infeksi yang digunakan oleh malware serta teknik penyebarannya. Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja malware dan bagaimana ia dapat menyusup ke perangkat komputer.

1. Melalui Aplikasi Berbahaya

Malware dapat masuk ke perangkat melalui aplikasi atau perangkat lunak yang terinfeksi. Contohnya adalah Trojan, yang sering kali tersembunyi dalam aplikasi yang diunduh dari sumber yang tidak terpercaya. 

Ketika aplikasi ini diinstal, Trojan akan aktif dan mulai menginfeksi perangkat kamu. Hal yang sama berlaku untuk ransomware, yang juga dapat masuk melalui aplikasi yang diunduh dari situs web yang berbahaya. Begitu ransomware berhasil mengakses sistem, ia dapat mengenkripsi file dan menuntut tebusan untuk mendekripsi data tersebut.

2. Email Spam

Salah satu metode umum penyebaran malware adalah melalui email spam. Email ini sering kali meniru pesan resmi, seperti kuitansi atau faktur, dengan lampiran berbahaya yang mengandung kode malware. 

Saat pengguna membuka lampiran tersebut, malware akan mulai menginstal dan menyebar di perangkat. Untuk menghindari risiko ini, penting untuk berhati-hati terhadap email yang mencurigakan dan tidak membuka lampiran atau mengklik tautan dari pengirim yang tidak dikenal.

3. Fitur Macro pada Dokumen Office

Fitur Macro di Microsoft Office dirancang untuk meningkatkan produktivitas, namun juga dapat menjadi celah bagi malware. Penjahat siber menyusupkan skrip berbahaya ke dalam dokumen yang tampaknya sah. 

Ketika pengguna diinstruksikan untuk mengaktifkan macro, kode berbahaya akan dieksekusi, memungkinkan malware untuk menginfeksi perangkat. Pengguna harus berhati-hati saat mengaktifkan macro dan hanya melakukannya jika yakin dokumen tersebut berasal dari sumber yang terpercaya.

4. Removable Drives yang Terinfeksi

Malware juga dapat menyebar melalui removable drives seperti USB flash drives. Penjahat siber menyebarkan drives terinfeksi di tempat-tempat umum, memanfaatkan ketidaktahuan pengguna. 

Saat drive tersebut dihubungkan ke perangkat, malware dapat secara otomatis menginstal dirinya dan mulai merusak sistem. Untuk menghindari masalah ini, hindari menggunakan removable drives yang tidak dikenal dan lakukan pemindaian keamanan saat menghubungkan perangkat tersebut.

5. Di-bundle dengan Software Lainnya

Kadang-kadang, malware disertakan dalam paket dengan perangkat lunak yang tampaknya sah. Saat pengguna mengunduh dan menginstal software dari sumber yang tidak terpercaya, mereka mungkin juga menginstal malware yang disertakan tanpa disadari. Selalu unduh software dari sumber resmi dan perhatikan opsi instalasi untuk mencegah pemasangan software yang tidak diinginkan.

6. Halaman Web yang Diretas atau Disusupi

Penjahat siber sering kali mengeksploitasi kerentanan di browser web untuk menyebarkan malware melalui situs web yang disusupi atau berbahaya. Situs ini dapat memanfaatkan kelemahan perangkat lunak browser untuk menginfeksi perangkat pengunjung. Untuk melindungi diri dari ancaman ini, penting untuk selalu memperbarui browser dan perangkat lunak, serta menggunakan ekstensi keamanan yang dapat membantu memblokir akses ke situs berbahaya.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi dan Mengantisipasi Serangan Malware

Melindungi perangkat dari ancaman malware memerlukan pendekatan yang terencana dan proaktif. Dengan langkah-langkah yang tepat, risiko serangan malware dapat diminimalisir dan memastikan perangkat tetap aman. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi dan mengantisipasi serangan malware.

1. Perbarui Sistem Operasi dan Software

Sistem operasi dan perangkat lunak yang tidak diperbarui sering kali memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Pastikan Anda selalu mengaktifkan opsi pembaruan otomatis untuk sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall. Pembaruan ini sering kali menyertakan patch untuk kerentanan yang telah ditemukan, sehingga memperkuat perlindungan terhadap malware.

2. Lakukan Backup Data secara Teratur

Malware dapat menyebabkan kerusakan atau penghapusan data penting. Melakukan backup data secara teratur adalah langkah kunci untuk melindungi informasi berharga Anda. Simpan cadangan data di lokasi terpisah dari perangkat utama, seperti penyimpanan Cloud, dan pastikan untuk memperbarui backup secara berkala, terutama setelah perubahan signifikan pada data Anda.

3. Lakukan Pemindaian secara Berkala dan Komprehensif

Pemindaian rutin adalah cara efektif untuk mendeteksi dan menghapus malware. Pastikan pemindaian mencakup seluruh perangkat, termasuk file di penyimpanan eksternal. Gunakan opsi deep scanning dari perangkat lunak antivirus untuk mendeteksi ancaman tersembunyi dan pastikan virus definisi Anda selalu diperbarui untuk meningkatkan deteksi ancaman terbaru.

4. Hindari Mengeklik Tautan yang Mencurigakan

Tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan adalah salah satu metode utama bagi malware untuk menginfeksi perangkat Anda. Hindari mengeklik tautan dari email atau pesan yang mencurigakan. Verifikasi sumber tautan terlebih dahulu atau cari informasi tambahan melalui pencarian internet sebelum mengeklik. Peretas sering kali menyamarkan tautan dalam pesan yang tampaknya penting untuk memancing klik.

5. Boot dalam Secure Mode

Jika Anda menduga perangkat Anda terinfeksi malware, coba boot dalam ‘Safe Mode’. Dalam mode ini, hanya program dasar yang diaktifkan, memungkinkan Anda untuk melakukan pemindaian antivirus yang lebih mendalam dan menghapus malware tanpa gangguan dari program lain yang mungkin terinfeksi.

6. Hapus File dan Program Berbahaya

Jika Anda menemukan file atau program yang mencurigakan, segera hapus. Hati-hati saat menghapus file yang tidak dikenal, karena beberapa malware dapat mengubah nama atau lokasi file untuk menghindari deteksi. Pastikan Anda memeriksa dengan teliti sebelum menghapus file atau program untuk memastikan bahwa mereka tidak diperlukan oleh sistem Anda.

7. Hapus Cache dan Berkas Sementara

Cache dan berkas sementara dapat menjadi tempat persembunyian malware. Bersihkan cache browser, cache sistem, dan berkas sementara lainnya menggunakan tools cleanser atau langkah-langkah manual sesuai instruksi sistem operasi Anda. Ini dapat membantu menghilangkan sisa-sisa malware yang mungkin bersembunyi di tempat-tempat ini.

8. Nonaktifkan Ekstensi dan Add-On yang Mencurigakan

Ekstensi dan add-on browser yang tidak dikenal atau mencurigakan dapat digunakan oleh peretas untuk mengumpulkan informasi atau menyebarkan malware. Tinjau dan nonaktifkan ekstensi atau add-on yang tidak Anda kenal atau yang tampak mencurigakan. Periksa daftar ekstensi secara berkala untuk menjaga keamanan browser Anda.

9. Periksa Kredensial Online

Kredensial online yang kuat adalah pertahanan pertama terhadap peretasan. Gunakan kata sandi yang kompleks dan berbeda untuk setiap akun online yang Anda miliki. Pertimbangkan untuk menggunakan password manager yang aman untuk mengelola dan menghasilkan kata sandi yang kuat, sehingga meminimalkan risiko akses tidak sah.

10. Berkonsultasi dengan Ahli Keamanan

Jika Anda menghadapi infeksi malware yang kompleks atau tidak dapat diatasi dengan langkah-langkah standar, pertimbangkan untuk meminta bantuan dari ahli keamanan komputer. Para ahli memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan menghapus malware yang mungkin sulit diatasi sendiri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.