Sukses

Mengenal Metaverse, Cara Kerja dan Perannya dalam Industri Masa Depan

Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D.

Liputan6.com, Jakarta Metaverse adalah konsep dunia virtual tiga dimensi yang menggabungkan aspek-aspek realitas fisik dan digital, menciptakan ruang interaktif yang dapat diakses melalui teknologi realitas virtual (VR) atau realitas tertambah (AR).

Dalam metaverse, pengguna dapat berinteraksi satu sama lain melalui avatar digital, melakukan aktivitas sosial, ekonomi, dan hiburan seperti di dunia nyata. Konsep ini dipandang sebagai evolusi internet yang akan mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan bermain di masa depan.

Peran metaverse dalam industri masa depan diprediksi akan sangat signifikan, mengubah berbagai sektor mulai dari pendidikan, hiburan, hingga bisnis dan ekonomi. Dalam bidang pendidikan, metaverse dapat menciptakan lingkungan belajar immersif yang memungkinkan siswa untuk mengalami sejarah atau konsep ilmiah secara langsung. Di sektor bisnis, metaverse berpotensi merevolusi cara kerja jarak jauh, pertemuan virtual, dan bahkan menciptakan ekonomi digital baru dengan mata uang dan aset virtual.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian metaverse beserta cara kerja dan perannya dalam industri masa depan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2024).

2 dari 5 halaman

Mengenal Metaverse

Metaverse adalah pertama kali dikenalkan pada tahun 1992 oleh seorang novelis Neal Stephenson dalam novelnya berjudul Snow Crash dan Earnest Cline dalam novel berjudul Ready Player One. Secara umum, metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D.

Melansir dari Nytimes, istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).

Metaverse adalah platform komputasi untuk menjalani kehidupan kedua secara online, pengalaman mendekati dunia nyata. Dalam dunia metaverse adalah pengguna akan mengandalkan pengontrol alat indra untuk bisa berinteraksi dengan objek virtual (dunia maya) dan mengandalkan mikrofon untuk berkomunikasi dengan orang lain di sana.

3 dari 5 halaman

Cara Kerja Metaverse

Setiap pengguna dalam metaverse akan memiliki representasi digital uniknya sendiri. Menurut laman Chatham House, avatar berfungsi sebagai identitas virtual yang akan digunakan selama berinteraksi dalam ekosistem digital yang kompleks dan immersif. Avatar ini tidak hanya sekedar gambar statis, tetapi dapat disesuaikan secara detail untuk mencerminkan kepribadian atau preferensi pengguna, bahkan memiliki gestur dan ekspresi yang realistis.

Tanpa keberadaan avatar yang berfungsi sebagai perwakilan digital, pengguna tidak akan mampu mengakses atau berpartisipasi dalam dunia metaverse yang luas dan interaktif. Avatar menjadi kunci utama untuk membuka pengalaman immersif dalam realitas virtual ini, memungkinkan interaksi yang lebih mendalam dan personal dengan pengguna lain serta lingkungan virtual yang ada.

Lingkungan metaverse akan memiliki sistem ekonomi, properti, dan konsep kepemilikan yang unik dan terdesentralisasi. Hal ini memiliki kemiripan dengan dunia fisik, namun dengan potensi yang jauh lebih luas dan fleksibel. Ekosistem metaverse dapat dirancang berdasarkan replika dunia nyata untuk menciptakan pengalaman yang familiar, atau sepenuhnya hasil dari imajinasi kreatif para desainernya, menciptakan dunia-dunia fantasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Dalam ranah metaverse, setiap pengguna memiliki kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas sesuai keinginan mereka. Mulai dari bermain game yang sangat immersif, menggunakan aplikasi produktivitas dalam lingkungan 3D, mengakses situs web interaktif, hingga bersosialisasi dalam ruang virtual yang luas. Metaverse juga membuka peluang untuk pengalaman baru yang belum mungkin di dunia fisik, seperti perjalanan waktu virtual atau eksplorasi planet-planet asing.

Saat ini, akses ke pengalaman metaverse masih terbatas oleh kemampuan dan ketersediaan perangkat realitas virtual (VR) yang ada di pasaran. Dengan menggunakan perangkat VR seperti headset dan controller, pengguna sebenarnya sedang memasuki tahap awal dari dunia metaverse yang masih terus berkembang. Namun, seiring kemajuan teknologi, diharapkan akses ke metaverse akan menjadi lebih mudah dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, mungkin melalui augmented reality (AR) atau teknologi proyeksi holografik di masa depan.

4 dari 5 halaman

Perannya dalam Industri Masa Depan

Metaverse bukan sekadar ruang bermain dalam realitas virtual. Konsep ini juga memiliki integrasi dengan aset digital dalam bentuk mata uang kripto. Di dalam ekosistem metaverse, aset kripto berfungsi sebagai medium pertukaran untuk transaksi dan pembayaran.

Di samping mendukung pengalaman gaming atau platform jejaring sosial, metaverse akan mengintegrasikan aktivitas ekonomi, identitas digital, sistem pemerintahan terdesentralisasi, dan berbagai aplikasi inovatif lainnya.

Saat ini, telah muncul teknologi blockchain yang menjanjikan dalam mendukung perkembangan teknologi masa depan. Infrastruktur ini memfasilitasi kepemilikan aset digital dan mata uang virtual, yang berperan penting dalam pengembangan metaverse yang terpadu dan interoperable.

Tidak mengherankan jika pengguna memiliki kesempatan untuk berinvestasi dan mengembangkan aset dalam metaverse. Pengguna dapat mengakuisisi aset properti digital, seperti membeli lahan virtual dalam ruang metaverse. Evolusi metaverse diprediksi akan semakin pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut.

5 dari 5 halaman

Contoh Teknologi Metaverse

Mengutip dari USA Today, berikut ini terdapat beberapa contoh teknologi metaverse, yakni:

1. Perusahaan Meta

Raksasa teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook telah melakukan investasi signifikan dalam realitas virtual, termasuk akuisisi Oculus pada 2014.

Meta membayangkan dunia virtual di mana avatar digital terhubung melalui pekerjaan, perjalanan, atau hiburan menggunakan headset VR. Zuckerberg optimistis di metaverse bisa menggantikan internet seperti yang sudah dikenal.

2. Game Epik

Tim Sweeney, CEO perusahaan yang mengembangkan Fortnite, mengatakan, "Bukan rahasia lagi bahwa Epic berinvestasi dalam membangun metaverse." Ia akan mengembangkan manusia digital fotorealistik dengan MetaHuman Creator, yang dapat menjadi cara pengguna menyesuaikan doppelganger digital di game dunia terbuka di masa mendatang.

3. Microsoft

Raksasa perangkat lunak ini sudah menggunakan hologram dan sedang mengembangkan aplikasi mixed and extended reality (XR) dengan platform Microsoft Mesh-nya.

Microsoft menggabungkan dunia nyata dengan augmented reality dan virtual reality. Microsoft sudah memamerkan rencananya untuk menghadirkan realitas campuran termasuk hologram dan avatar virtual ke Microsoft Teams pada tahun 2022.