Sukses

Cara Pemutihan BI Checking OJK dan Berapa Lama? Ampuh Bersihkan Nama

Nasabah dengan riwayat kredit bermasalah, termasuk mereka yang masuk dalam daftar hitam OJK, perlu paham cara pemutihan BI Checking OJK.

Liputan6.com, Jakarta - Pemutihan BI Checking OJK menjadi langkah penting bagi nasabah yang ingin membersihkan catatan kredit mereka. Proses ini memungkinkan debitur untuk menghapus riwayat kredit buruk setelah melunasi seluruh kewajibannya. Bagi mereka yang berencana mengajukan pinjaman di masa depan, memahami cara pemutihan BI Checking OJK dapat menjadi kunci untuk memperoleh persetujuan kredit yang lebih mudah.

Nasabah dengan riwayat kredit bermasalah, termasuk mereka yang masuk dalam daftar hitam OJK, perlu mengetahui prosedur pemutihan BI Checking OJK. Proses ini tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga bagi pelaku usaha yang ingin memperbaiki reputasi keuangan mereka. Pemahaman yang baik tentang prosedur ini dapat membantu debitur mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak di masa mendatang.

Durasi pemutihan BI Checking OJK bervariasi, namun umumnya membutuhkan waktu sekitar 30 hari kerja setelah pelunasan pinjaman. Nasabah perlu memahami bahwa proses ini tidak terjadi secara instan dan memerlukan kesabaran. Pemantauan aktif status kredit dan komunikasi yang baik dengan lembaga keuangan terkait menjadi kunci keberhasilan proses pemutihan BI Checking OJK.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (11/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Pemutihan BI Checking OJK?

Pemutihan BI Checking OJK, atau yang sering disebut juga sebagai pemutihan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan), merupakan proses pembersihan atau penghapusan catatan kredit buruk seorang debitur setelah melunasi seluruh kewajibannya.

Proses ini menjadi fokus utama bagi banyak nasabah yang ingin memperbaiki reputasi keuangan mereka di mata lembaga keuangan. BI Checking OJK sendiri adalah sistem yang digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencatat dan melaporkan riwayat kredit seseorang, termasuk ketepatan pembayaran dan status kredit.

Melansir dari Antara, pemutihan BI Checking OJK menjadi sangat penting karena catatan kredit ini digunakan oleh seluruh lembaga keuangan dan bank yang terdaftar di Biro Informasi Kredit (BIK) untuk mengevaluasi kualitas debitur. Kata lainnya, data debitur dapat diketahui oleh semua penyedia jasa pinjaman yang terdaftar di BIK.

Kondisi ini sangat menguntungkan bagi debitur jika data kredit mereka sudah bersih, karena akan mempermudah urusan kredit dan keperluan lainnya di masa depan.

Proses pemutihan BI Checking OJK dimulai setelah seorang debitur melunasi pinjamannya. Kreditur akan menindaklanjuti pelunasan tersebut dengan menerbitkan surat keterangan penghapusan tagihan, yang biasa disebut Surat Keterangan Lunas (SKL). SKL ini berfungsi sebagai bukti sah bahwa debitur telah melunasi kewajiban atau hutangnya dan dapat ditunjukkan kepada pihak OJK. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun SKL telah diterbitkan, pengecekan BI Checking atau SLIK OJK tetap harus dilakukan untuk memastikan data telah diperbarui.

Faktor utama dalam proses pemutihan BI Checking OJK adalah pelunasan pinjaman beserta bunganya tanpa terkecuali. Hal ini berarti bahwa debitur harus membayar seluruh kewajibannya, termasuk denda atau bunga yang mungkin timbul akibat keterlambatan pembayaran.

Setelah pelunasan, debitur perlu memastikan bahwa data diri mereka di sistem telah diperbarui sesuai dengan pelunasan utang yang telah dilakukan, sebagaimana yang dituntut oleh pihak kreditur yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Pemutihan BI Checking OJK bukan hanya tentang membersihkan catatan kredit, tetapi juga tentang membangun kembali kepercayaan antara debitur dan lembaga keuangan. Memiliki catatan kredit yang bersih, seorang debitur memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan persetujuan kredit di masa depan, serta kemungkinan memperoleh suku bunga yang lebih menguntungkan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap nasabah untuk memahami proses pemutihan BI Checking OJK dan secara aktif mengelola catatan kredit mereka.

3 dari 5 halaman

Cara Pemutihan BI Checking OJK

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pemutihan BI Checking OJK:

a. Lunasi Seluruh Kewajiban

Langkah pertama dan paling penting dalam proses pemutihan BI Checking OJK adalah melunasi seluruh kewajiban kredit, termasuk pokok pinjaman, bunga, dan denda (jika ada). Pastikan untuk mendapatkan bukti pelunasan dari bank atau lembaga keuangan terkait.

b. Dapatkan Surat Keterangan Lunas (SKL)

Setelah melunasi seluruh kewajiban, mintalah Surat Keterangan Lunas (SKL) dari bank atau lembaga keuangan tempat Anda memiliki kredit. SKL ini menjadi bukti resmi bahwa Anda telah menyelesaikan seluruh kewajiban kredit.

c. Ajukan Permohonan Pemutihan

Dengan SKL di tangan, ajukan permohonan pemutihan BI Checking OJK ke bank atau lembaga keuangan terkait. Mereka yang akan melaporkan status kredit terbaru Anda ke OJK.

d. Tunggu Proses Pembaruan Data

Bank atau lembaga keuangan akan memproses permohonan Anda dan melaporkan pembaruan status kredit ke OJK. Proses ini biasanya memakan waktu hingga 30 hari kerja.

e. Verifikasi Pembaruan Data

Setelah 30 hari kerja, lakukan pengecekan status BI Checking OJK Anda. Jika statusnya belum berubah, segera hubungi bank atau lembaga keuangan terkait untuk menanyakan perkembangannya.

f. Ajukan Keberatan (Jika Diperlukan)

Jika setelah menghubungi bank atau lembaga keuangan status Anda masih belum berubah, Anda dapat mengajukan keberatan ke OJK dengan membawa bukti pelunasan dan SKL.

g. Pantau dan Jaga Catatan Kredit

Setelah status BI Checking OJK Anda bersih, penting untuk terus memantau dan menjaga catatan kredit Anda agar tetap baik di masa depan.

 

4 dari 5 halaman

Berapa Lama Pemutihan BI Checking OJK?

Proses pemutihan BI Checking OJK membutuhkan waktu yang bervariasi, namun umumnya memakan waktu sekitar 30 hari kerja setelah pelunasan pinjaman. Durasi ini mengacu pada informasi dari berbagai sumber resmi, termasuk bank dan lembaga keuangan yang terdaftar di OJK.

Namun, penting untuk diingat bahwa waktu 30 hari kerja ini adalah estimasi umum, dan dalam beberapa kasus, proses mungkin memakan waktu lebih lama atau lebih singkat.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi durasi pemutihan BI Checking OJK antara lain kompleksitas kasus kredit, kelengkapan dokumentasi yang diajukan oleh debitur, dan kecepatan proses internal bank atau lembaga keuangan dalam melaporkan pembaruan status ke OJK.

Dalam beberapa kasus, jika terdapat kesalahan administratif atau masalah teknis, proses pemutihan mungkin memerlukan waktu tambahan untuk diselesaikan.

Jika setelah 30 hari kerja status BI Checking OJK belum berubah, nasabah disarankan untuk proaktif menghubungi bank atau lembaga keuangan terkait. Jika masalah masih berlanjut, langkah selanjutnya adalah menghubungi OJK untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Penting bagi nasabah untuk memahami bahwa meskipun proses pemutihan BI Checking OJK membutuhkan waktu, hal ini merupakan langkah penting dalam membangun kembali reputasi keuangan yang baik.

5 dari 5 halaman

Arti Skor Kredit SLIK

Skor kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK mencerminkan kualitas kredit seorang debitur. Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan skor kredit berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.03/2019:

a. Skor 1 - Lancar

Debitur selalu membayar pokok dan bunga tepat waktu. Perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan.

b. Skor 2 - Dalam Perhatian Khusus

Debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 1-90 hari.

c. Skor 3 - Kurang Lancar

Debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 91-120 hari.

d. Skor 4 - Diragukan

Debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 121-180 hari.

e. Skor 5 - Macet

Debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 180 hari.

Memahami skor kredit SLIK ini penting bagi debitur karena skor ini akan mempengaruhi penilaian lembaga keuangan terhadap kelayakan kredit mereka di masa depan. Skor yang lebih tinggi (1 atau 2) umumnya lebih disukai oleh lembaga keuangan dan dapat meningkatkan peluang persetujuan kredit serta mendapatkan suku bunga yang lebih menguntungkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.