Sukses

Mengenal Tren Venmo Mom, saat Teknologi Mengubah Cara Orang Tua Berinteraksi dengan Sekolah

Istilah "Venmo Mom" mengacu pada ibu-ibu yang lebih suka mengirim uang lewat aplikasi seperti Venmo daripada terlibat langsung dalam kegiatan sekolah anak-anak mereka.

Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini, istilah "Venmo Mom" semakin sering muncul di media sosial. Istilah ini mengacu pada ibu-ibu yang lebih memilih mengirimkan uang melalui aplikasi seperti Venmo daripada terlibat langsung dalam kegiatan sekolah anak-anak mereka. Sebagai contoh, daripada datang langsung ke sekolah untuk membantu acara, mereka lebih memilih memberikan kontribusi secara finansial.

Fenomena ini menarik perhatian karena berbeda dari peran ibu tradisional yang biasanya terlibat aktif di sekolah. Dikutip Liputan6.com dari Parents, Kamis (12/9/2024) banyak ibu yang merasa cara ini lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang sibuk. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kehadiran fisik tetap penting untuk membangun hubungan dengan anak dan komunitas sekolah.

Meski demikian, tidak semua orang setuju dengan tren ini. Beberapa orang merasa bahwa mengirim uang tidak dapat menggantikan kehadiran langsung yang bisa menciptakan kenangan bersama anak-anak. Namun, banyak ibu yang merasa bahwa ini adalah cara terbaik untuk mendukung sekolah sambil tetap mengatur waktu mereka dengan efisien.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Kenapa "Venmo Mom" Bisa Populer?

Istilah "Venmo Mom" menjadi populer karena mencerminkan perubahan gaya hidup ibu-ibu masa kini. Banyak ibu yang kini bekerja penuh waktu atau memiliki bisnis sendiri, sehingga mereka tidak selalu memiliki waktu untuk terlibat langsung di sekolah. Menurut Motherly, Venmo menjadi solusi praktis agar mereka tetap dapat berkontribusi tanpa harus hadir langsung di sekolah.

Di sisi lain, ada ibu-ibu yang merasa lebih nyaman dengan metode ini. Mereka merasa bahwa meskipun tidak hadir secara fisik, kontribusi mereka tetap bermanfaat bagi sekolah. Namun, ada juga yang merasa bahwa interaksi langsung di sekolah penting untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan anak-anak mereka.

Namun, ada kekhawatiran bahwa tren ini dapat mengurangi rasa kebersamaan di antara para orang tua. Beberapa orang tua merasa bahwa dengan hanya mengirim uang, mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang tua lain dan menjadi bagian dari komunitas sekolah.

3 dari 3 halaman

2. Dampak Sosial dari Tren "Venmo Mom"

Fenomena "Venmo Mom" mencerminkan perubahan signifikan dalam peran ibu di era modern. Dahulu, ibu-ibu diharapkan untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan sekolah anak-anak mereka. Namun, dengan semakin sibuknya ibu-ibu yang bekerja saat ini, ekspektasi tersebut mulai bergeser. Menurut laporan dari New York Post, ibu-ibu masa kini lebih memilih cara yang sesuai dengan jadwal mereka untuk mendukung anak-anak mereka.

Tren ini juga menunjukkan bagaimana teknologi mengubah cara orang tua berinteraksi dengan sekolah. Aplikasi seperti Venmo memungkinkan ibu-ibu untuk tetap memberikan kontribusi meskipun tidak dapat hadir secara langsung. Meski begitu, ada yang tidak setuju dengan metode ini, dan perdebatan masih berlangsung mengenai apakah kontribusi finansial bisa menggantikan kehadiran fisik.

Namun, penting diingat bahwa setiap keluarga memiliki cara masing-masing dalam mendukung anak-anak mereka. Tidak ada cara yang benar atau salah, yang terpenting adalah bagaimana ibu-ibu ini mampu menyeimbangkan peran mereka dalam keluarga dan pekerjaan. Fenomena "Venmo Mom" hanyalah salah satu contoh bagaimana ibu-ibu modern beradaptasi dengan perubahan zaman.

 

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.