Sukses

Tantangan dan Solusi bagi Orangtua dalam Mengasuh Anak di Era Digital, Penting untuk Diterapkan

Teknologi memang menawarkan banyak manfaat, tetapi terlalu banyak paparan layar dapat mengganggu perkembangan anak

Liputan6.com, Jakarta Mengasuh anak di era digital saat ini menghadirkan berbagai tantangan baru bagi orangtua. Di satu sisi, teknologi memberikan akses tanpa batas ke informasi dan hiburan. Namun, di sisi lain, ini juga membawa risiko yang tidak bisa diabaikan, seperti paparan terhadap konten yang tidak pantas hingga ketergantungan pada gadget.

Teknologi memang menawarkan banyak manfaat, tetapi terlalu banyak paparan layar dapat mengganggu perkembangan anak. Menurut The Ark Group, salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara waktu bermain di dunia nyata dan di dunia digital. Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan motorik di kehidupan nyata.

Selain itu, akses yang mudah ke internet juga membawa risiko besar. Konten yang tidak sesuai usia, cyberbullying, dan bahaya predator online adalah ancaman nyata. Orangtua harus lebih waspada terhadap aktivitas digital anak-anak mereka. Menurut Hindustan Times, banyak orangtua masih merasa kesulitan untuk terus memantau apa yang dilakukan anak-anak mereka di dunia maya, terutama dengan berbagai aplikasi dan platform yang terus berkembang.

Tidak hanya itu, kecanduan pada gadget juga menjadi masalah serius. Beberapa anak menjadi sulit untuk lepas dari perangkat mereka, bahkan ketika mereka seharusnya melakukan kegiatan penting seperti belajar atau berinteraksi dengan keluarga. Ini menciptakan dinamika keluarga yang tidak sehat, di mana komunikasi dan hubungan antar anggota keluarga bisa terganggu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Solusi untuk Menghadapi Tantangan Digital

Menghadapi tantangan di era digital modern adalah salah satu aspek penting dalam pengasuhan anak. Orangtua perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang seimbang antara dunia digital dan aktivitas nyata.

1. Menetapkan Aturan Penggunaan Teknologi di Rumah

Orangtua dapat menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan teknologi, seperti membatasi waktu layar dan menentukan konten yang boleh diakses. Aturan ini membantu anak mengembangkan kebiasaan sehat dalam menggunakan teknologi.

2. Menerapkan Prinsip 6 Es dalam Pengasuhan Anak di Era Digital (Menurut NAMLE)

  • Engage (Terlibat Aktif): Orangtua harus terlibat aktif dalam aktivitas digital anak, memahami apa yang mereka lakukan online, serta berdiskusi tentang konten yang mereka konsumsi.
  • Educate (Mendidik): Ajarkan anak tentang penggunaan internet yang sehat dan potensi bahaya di dunia maya.
  • Empower (Memberdayakan): Berikan anak keterampilan untuk membuat keputusan yang baik di dunia maya, seperti mengenali informasi palsu atau menjaga privasi.
  • Evaluate (Menilai): Ajarkan anak bagaimana menilai konten digital. Mereka perlu memahami cara membedakan informasi yang benar dan salah.
  • Encourage (Mendorong): Dorong anak untuk menggunakan teknologi secara positif dan kreatif. Bantu mereka melihat teknologi sebagai alat untuk belajar dan berkreasi, bukan hanya untuk hiburan.
  • Enforce (Menegakkan): Tetapkan batasan dan aturan yang konsisten tentang penggunaan teknologi di rumah, seperti waktu penggunaan perangkat dan konten yang diizinkan.

3. Mendorong Aktivitas Non-Digital

Penting bagi anak untuk memiliki keseimbangan antara aktivitas digital dan aktivitas fisik. Orangtua bisa merencanakan kegiatan kreatif seperti menggambar, membaca, atau bermain di luar rumah dengan teman-teman.

4. Menjadi Teladan dalam Penggunaan Teknologi

Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua. Oleh karena itu, orangtua harus menunjukkan penggunaan teknologi yang sehat dengan membatasi waktu di depan gadget, terutama di waktu-waktu penting seperti saat makan bersama atau akhir pekan.

5. Menciptakan Waktu Tanpa Perangkat Digital

Luangkan waktu khusus tanpa perangkat digital, misalnya saat makan bersama atau di hari-hari tertentu. Ini memperkuat ikatan keluarga dan memastikan adanya interaksi langsung tanpa distraksi dari teknologi.

Solusi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan sehat bagi anak-anak di era digital, sekaligus memperkuat hubungan antara orangtua dan anak.

3 dari 3 halaman

Menjelaskan Ancaman Online Seperti Cyberbullying dan Predator Digital pada Anak

Cyberbullying adalah bentuk intimidasi yang terjadi secara daring melalui media sosial, pesan instan, atau platform online lainnya. Ini bisa berupa komentar kasar, penghinaan, atau ancaman yang ditujukan kepada anak-anak. Dampaknya sangat merugikan secara emosional, membuat anak merasa terisolasi, tertekan, dan bahkan kehilangan kepercayaan diri. Penting bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak bahwa tidak semua yang dilihat atau dikatakan di dunia maya harus diambil hati, serta bagaimana melaporkan tindakan yang tidak pantas.

Selain itu, predator digital merupakan ancaman serius lainnya. Predator ini adalah orang dewasa yang berpura-pura menjadi teman sebaya untuk memanipulasi atau mengeksploitasi anak-anak. Mereka biasanya berusaha mendapatkan kepercayaan anak melalui percakapan pribadi dan perlahan-lahan meminta informasi pribadi atau mengajak bertemu secara langsung. Orang tua harus mengajarkan anak untuk tidak pernah memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal dan selalu memberitahu jika ada seseorang yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Mengajarkan anak-anak tentang ancaman ini sejak dini membantu mereka memahami bahaya yang ada di dunia maya dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri. Dengan komunikasi terbuka dan edukasi yang tepat, orang tua dapat memberikan panduan yang dibutuhkan untuk menjaga anak-anak tetap aman saat mereka menjelajahi dunia digital.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.