Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 10 September, dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Hari ini diinisiasi sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah bunuh diri serta memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang melawan pikiran untuk mengakhiri hidup mereka.
Dengan meningkatnya angka bunuh diri di berbagai penjuru dunia, peringatan ini menjadi momen krusial untuk mengingatkan bahwa masalah kesehatan mental tidak boleh dipandang remeh. Bunuh diri bukan hanya masalah individu, tetapi juga mempengaruhi keluarga, teman, dan masyarakat secara luas.
Baca Juga
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia hadir untuk menyuarakan bahwa bunuh diri dapat dicegah. Melalui aksi bersama, anda bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Advertisement
Namun, bagaimana sejarah di balik peringatan penting ini? Bagaimana hari yang dikhususkan untuk meningkatkan kesadaran global ini pertama kali muncul? Mari bersama telusuri sejarahnya, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(12/9/2024).
Ditetapkannya Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pertama kali diprakarsai oleh International Association for Suicide Prevention (IASP) pada tahun 2003. Bekerjasama dengan World Health Organization (WHO), tujuan utama dari hari ini adalah untuk mendorong masyarakat global berperan aktif dalam menurunkan angka bunuh diri yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, peringatan ini juga berfungsi sebagai platform untuk menyebarkan edukasi dan membuka dialog mengenai kesehatan mental yang sering diabaikan.
Bunuh diri adalah masalah global yang mempengaruhi hampir semua negara. Setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri, menjadikannya salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Oleh karena itu, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia hadir sebagai respons terhadap isu ini, untuk mengingatkan bahwa bunuh diri dapat dicegah.
Advertisement
Kenapa tanggal 10 September?
Tanggal 10 September dipilih dengan makna khusus, bertepatan dengan Bulan Kesadaran Pencegahan Bunuh Diri yang dirayakan secara global. Pada bulan ini, terdapat banyak kampanye kesehatan mental yang bertujuan untuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan jiwa.
Melalui peringatan ini, diharapkan lebih banyak orang yang terdorong untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan pencegahan, mulai dari penyuluhan hingga tindakan konkret seperti mengenali tanda-tanda seseorang yang sedang mengalami krisis emosional. Secara simbolis, banyak komunitas di berbagai negara mengadakan kegiatan seperti penyalaan lilin sebagai bentuk solidaritas terhadap para penyintas dan mereka yang telah kehilangan orang tercinta karena bunuh diri.
Langkah Dunia untuk Mencegah Bunuh Diri
Sejak diluncurkan pada tahun 2003, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia telah membawa dampak positif di berbagai negara. Banyak negara berupaya mengurangi angka bunuh diri dengan meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental, melatih tenaga medis, serta memberikan pendidikan di sekolah dan komunitas. Kampanye yang diprakarsai oleh WHO dan IASP ini menyoroti bahwa setiap individu dapat berkontribusi dalam pencegahan bunuh diri, baik melalui tindakan kecil maupun besar.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement