Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Cara Berjima Tahan Lama Menurut Islam, Simak Pula Doa dan Waktunya yang Pas

Dalam Islam, jimak atau hubungan intim suami istri dipandang sebagai ibadah yang mulia jika dilakukan sesuai tuntunan syariat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, jimak atau hubungan intim suami istri dipandang sebagai ibadah yang mulia jika dilakukan sesuai tuntunan syariat. Jimak bukan hanya sarana pemenuhan hasrat biologis, tetapi juga bentuk kasih sayang dan upaya memperoleh keturunan yang saleh. Islam mengajarkan bahwa jimak hendaknya dilakukan dengan penuh kelembutan, kasih sayang, dan memperhatikan kenyamanan pasangan.

Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, Islam memberikan beberapa tips cara berjima tahan lama. Dianjurkan untuk melakukan foreplay atau pemanasan sebelum berjimak, seperti mencium dan memeluk pasangan dengan lembut. Suami juga disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga teratur, dan menghindari stres berlebihan yang dapat mempengaruhi performa. Selain itu, berdoa sebelum berjimak dan mengingat Allah dapat membantu mengendalikan nafsu dan memperpanjang durasi jimak.

Islam mengajarkan bahwa waktu yang baik untuk berjimak adalah malam hari, terutama setelah shalat Isya. Namun, suami istri diperbolehkan berjimak kapan saja selama tidak dalam kondisi yang dilarang, seperti saat istri haid atau nifas. Waktu-waktu yang dianjurkan lainnya termasuk malam Jumat, setelah shalat tahajud, atau saat suasana hati sedang baik dan rileks. Yang terpenting adalah jimak dilakukan atas dasar kerelaan dan kesiapan kedua belah pihak.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai cara berjima tahan lama menurut Islam beserta doa dan waktunya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/9/2024).

2 dari 4 halaman

Cara Berjima Tahan Lama Menurut Islam

1. Kondisi fisik yang prima

Kesehatan jasmani merupakan aspek yang perlu diperhatikan dengan seksama. Dalam ajaran Islam, baik suami maupun istri yang menginginkan daya tahan lebih lama dalam berhubungan intim, harus memastikan memiliki kesehatan tubuh yang optimal. Untuk menjaga kebugaran fisik, penting untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan memperoleh istirahat yang cukup. Hal ini dapat meningkatkan stamina, menstimulasi produksi hormon, dan mempertahankan durasi hubungan intim yang lebih lama.

2. Bersuci dan berwudhu sebelum melakukan jima

Selanjutnya, membersihkan diri secara menyeluruh sebelum melakukan aktivitas jima. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mandi dan berwudhu. Membersihkan seluruh bagian tubuh, termasuk organ intim, agar saat berhubungan badan terasa nyaman dan berlangsung lama. Selain itu, mandi sebelum melakukan aktivitas jima juga menghadirkan keharuman dan kebersihan tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kesenangan bagi pasangan. Tindakan ini juga dapat merangsang hubungan intim yang berkualitas dan bertahan lama.

3. Membaca doa

Dalam Islam, segala sesuatu dimulai dengan doa. Termasuk dalam melakukan aktivitas jima. Hal ini dilakukan agar aktivitas jima dapat bermanfaat dan termasuk ke dalam keberkahan dan kepuasan. selain itu, juga dapat merangsang hubungan badan agar tetap lama. Berikut bacaan doa sebelum melakukan aktivitas jimak, yakni:

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Arab Latin: Bismillahi, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa.

Artinya: "Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rezeki (bayi) yang akan Engkau anugerahkan pada kami," (HR Bukhari).

4. Foreplay

Islam juga menganjurkan agar melakukan foreplay terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas jima. Foreplay yang disarankan dalam Islam adalah membelai pasangan, memeluk, mencium, dan merangsang organ sensitif. Foreplay juga bermanfaat agar hubungan intim dapat dilakukan dengan lama. Dalam sebuah hadis, berhubungan intim tidak sepatutnya dilakukan terburu-buru.

"Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu melakukan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR.Tirmidzi)

5. Suasana hati yang positif

Salah satu kunci hubungan intim yang tahan lama adalah memiliki suasana hati yang gembira dan positif. Hindari hal-hal yang dapat memicu kesedihan dan usahakan untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan agar hubungan intim dapat berlangsung lebih lama. Atur suasana agar momen keintiman tetap terasa menyenangkan dan menggembirakan. Jangan menciptakan atmosfer yang muram sehingga dapat mengganggu jalannya aktivitas jima.

6. Konsumsi makanan yang sehat

Dalam ajaran Islam, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas jima. Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk memperpanjang durasi hubungan intim. Beberapa jenis makanan yang dianjurkan antara lain jintan hitam atau habbatus sauda, cengkih, kurma ajwa, bawang merah, daun bawang, jahe, lobak, arugula, biji cemara, kunyit, susu, kacang arab, daging, kenari, almond, pisang, minyak zaitun, pala, anggur, apel, wijen, kacang tanah, hingga buah tin. Konsumsi rutin makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan stamina dan memperpanjang durasi dalam berjima.

3 dari 4 halaman

Amalan Sebelum dan Saat Berjima

Terdapat beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai cara berjima tahan lama menurut islam adalah sebagai berikut ini:

  1. Disunnahkan untuk membaca bismillah.
  2. Membaca surat Al-Ikhlash.
  3. Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh).
  4. Membaca doa, yang sudah disebutkan di atas.
  5. Memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan jimak dengan telanjang bulat.
  6. Memulai dengan cumbu-rayu dan ciuman.

Selain itu, terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan saat sedang berjima adalah sebagai berikut ini:

  1. Hindari untuk mengadap kearah kiblat.
  2. Hindari terlalu banyak pembicaraan.
  3. Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati: Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-mâ` basyara faja’alahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodîra.
  4. Usahakan untuk keluar bersama-sama, karenanya pihak lelaki jangan terburu-buru untuk segera mentuntaskan permainan sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
  5. Dan jika ingin mengulangi jima yang kedua maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya.
4 dari 4 halaman

Waktu yang Pas untuk Berjima

Dikutip dari laman NU Online, menurut Imam al-Ghazali waktu berjima yang tepat sebaiknya dilakukan setiap empat hari sekali, atau tergantung kebutuhan. Sebagian ulama ada yang mensunnahkan pada hari Jum’at. Dan dimakruhkan berjimak pada awal bulan, tengah, dan akhir bulan. Bagitu juga dimakruhkan berjimak pada awal malam.  Hal ini sebagaimana dikemukan oleh Imam al-Ghazali:

“Dan sebaiknya suami mendatangi istrinya empat hari sekali. Dan ini adalah yang paling ideal karena jumlah maksimal perempuan (yang boleh dinikahi) itu empat. Selanjutnya boleh juga mengakhirkan sampai batas ini, bisa sebaiknya menambah atau mengurangi sesuai dengan kebutuhan istri dalam tahshîn, dan dimakruhkan bagi suami untuk berjimak pada tiga malam dari satu bulan yaitu pada awal bulan, akhir, dan tengah bulan. Dikatakan: Sesungguhnya syaitan akan menghadiri jimak yang dilakukan pada malam-malam ini. Sebagian ulama ada yang mensunnahkan jimak pada hari dan malam jumat sebagai hasil tahqiq terhadap salah satu dari dua ta’wil dari sabda Rasulullah saw: Allah akan merahmati orang mencuci dan mandi (pada hari jumat). Dan jika suami ingin berhubungan badan dengan istrinya untuk yang kedua kali maka hendaknya ia mencuci kemaluannya, dan dimakruhkan berjimak pada awal malam sampai ia tidak tidur kecuali dalam kondisi tidak suci, maka jika ingin tidur atau makan hendaknya ia melakukan wudlu sebagaimana wudlu untuk shalat. Demikian ini hukumnya sunnah." (Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1358 H/1939 M, juz, 2, h. 51, 52)