Sukses

4 Amalan yang Dianjurkan Jelang Maulid Nabi 2024, Perbanyak Baca Shalawat

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang bersejarah bagi umat Islam, karena menjadi kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang kerap diperingati sebagai Maulid Nabi.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Rabiul Awal merupakan periode yang sarat dengan peristiwa bersejarah dalam perjalanan umat Islam. Salah satu momen yang paling signifikan adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang kerap kita peringati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW dianugerahkan ke dunia ini sebagai berkah bagi seluruh umat manusia. Oleh karenanya, sudah selayaknya kita mengungkapkan rasa syukur atas kehadirannya. Peristiwa monumental ini diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.

Pada tahun 2024, Maulid Nabi Muhammad SAW akan bertepatan dengan hari Senin, 16 September. Tradisi perayaan Maulid sendiri telah dimulai sejak permulaan abad ketujuh Hijriah dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia hingga era kontemporer.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai amalan yang dianjurkan jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/9/2024).

2 dari 3 halaman

1. Membaca Al-Qur

Al-Qur'an merupakan mukjizat agung Rasulullah SAW dan menjadi panduan hidup komprehensif bagi seluruh umat Islam. Al-Qur'an, sebagai kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung ajaran-ajaran universal yang relevan sepanjang zaman. Mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberikan solusi atas berbagai permasalahan kehidupan modern.

2. Menceritakan kisah-kisah Rasulullah SAW yang sarat dengan teladan

Menceritakan kisah-kisah Rasulullah SAW yang sarat dengan hikmah dan teladan, yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi berbagai lapisan masyarakat, termasuk kaum muda, para pebisnis, suami, pemimpin, serta seluruh umatnya. Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari spiritualitas hingga kepemimpinan, yang dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan kontemporer. Mempelajari sirah nabawiyah juga membantu umat Islam memahami konteks historis pewahyuan Al-Qur'an dan perkembangan awal Islam.

3. Sedekah Makanan

Berbagi keberkahan melalui sedekah makanan untuk dinikmati bersama, sebagai manifestasi niat tulus untuk membahagiakan semua yang hadir dalam majelis Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi berbagi makanan ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial dalam komunitas Muslim, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kedermawanan yang diajarkan oleh Islam. Praktik ini juga dapat diperluas menjadi berbagai bentuk filantropi lainnya, seperti membantu kaum dhuafa atau mendukung program-program pendidikan Islam.

4. Membaca Dzikir dan Shalawat

Memanjatkan dzikir dan melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi amalan utama dalam memperingati Maulid Nabi. Melalui shalawat, umat Islam mengekspresikan cinta dan penghormatan yang mendalam kepada Rasulullah SAW, sekaligus memperkuat hubungan spiritual dengan beliau. Dzikir dan shalawat tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga memiliki efek terapeutik yang dapat menenangkan jiwa dan mengurangi stres. Dalam konteks modern, praktik ini dapat diintegrasikan dengan teknik-teknik meditasi untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional.

3 dari 3 halaman

Keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari laman Islam Liputan6.com, berikut ini terdapat beberapa keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, yakni:

1. Mendapat Ampunan dari Siksa Kubur

Dengan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya membawa kebahagiaan spiritual, tetapi juga diyakini mendatangkan ampunan dan keberkahan dari Allah. Dalam konteks ini, ada sebuah pelajaran penting dari kisah Abu Lahab.

Meskipun Abu Lahab dikenal sebagai salah satu musuh Nabi Muhammad SAW dan dipastikan akan kekal di neraka, ulama sepakat bahwa siksanya diringankan setiap hari Senin sebagai imbalan atas kegembiraannya saat kelahiran Nabi. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Shahih al-Bukhari.

Menurut riwayat Urwah bin Zubair, ketika Abu Lahab meninggal dunia, salah seorang keluarganya pernah melihatnya dalam mimpi dan menanyakan tentang keadaannya.

Abu Lahab menjawab, “Aku diringankan siksaku setiap hari Senin karena aku pernah membebaskan budak wanita bernama Tsuwaibah yang telah menyusui Nabi Muhammad SAW."

Ini menunjukkan betapa besar kemuliaan Nabi Muhammad SAW, sehingga bahkan orang yang tidak beriman kepadanya dapat merasakan keringanan siksaan berkat keterkaitannya dengan beliau. Kisah ini menggarisbawahi betapa besar kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Bagi seorang muslim, bergembira dan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW serta menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam akan membawa kemuliaan yang jauh lebih besar.

2. Dianugerahkan Surga oleh Allah SWT

Orang yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh keikhlasan dan kecintaan yang tulus kepada beliau, diyakini akan dianugerahi surga oleh Allah. Penjelasan ini disampaikan oleh Sirri al-Saqati, yang menyatakan bahwa mereka yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi dengan niat yang ikhlas dan semata-mata karena cinta kepada Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya telah menuju ke taman surga.

Sirri al-Saqati berkata, “Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga.”

3. Akan Dikumpulkan dengan Orang-Orang Saleh di Akhirat

Salah satu keutamaan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bahwa orang yang melakukannya akan dikumpulkan dengan para syuhada dan orang-orang shalih di akhirat. Penjelasan ini disampaikan oleh Imam Yafi’i dalam kitabnya yang berjudul I‘anatut Thalibin, juz III halaman 365. Imam Yafi’i mengungkapkan bahwa mereka yang merayakan Maulid Nabi tidak hanya mendapatkan pahala besar, tetapi juga dapat mencapai surga.

Imam Yafi'i berkata, “Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga.”

Ini menegaskan bahwa merayakan Maulid Nabi bukan hanya tentang upacara atau tradisi, tetapi juga merupakan amalan yang mulia dan sangat dianjurkan dalam Islam, dengan imbalan yang sangat besar di kehidupan setelah meninggal.