Sukses

10 Sikap Pick Me yang Membuat Orang Sekitar Menjauh, Terlalu Haus Perhatian dan Pengakuan

Orang dengan perilaku "pick me" biasanya merasa perlu terus-menerus diakui keistimewaannya, meskipun cara yang ditempuh justru kontraproduktif.

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah bertemu dengan orang yang sering berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. Mereka melakukan berbagai cara agar terlihat menonjol atau berbeda, bahkan hingga mengorbankan harga diri mereka sendiri. Sikap seperti ini sering dikenal dengan istilah "pick me".

Orang dengan perilaku "pick me" biasanya merasa perlu terus-menerus diakui keistimewaannya, meskipun cara yang ditempuh justru kontraproduktif. Ini seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang di sekitar mereka dan mengakibatkan kehilangan penghargaan atau bahkan diabaikan.

Berikut adalah sepuluh sikap "pick me" yang bisa membuat orang lain tidak menghargai kamu. Bahkan orang-orang di sekitarmu bisa makin menjauhimu saat kamu memiliki sikap dan perilaku "pick me" ini. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (17/9/2024):

2 dari 12 halaman

1. Merendahkan Diri Sendiri untuk Mendapatkan Pujian

Salah satu karakteristik yang paling sering terlihat dari sikap "pick me" adalah kecenderungan untuk merendahkan diri sendiri dengan tujuan mendapatkan pujian dari orang lain. Contohnya, seseorang mungkin mengatakan, "Aku nggak sepintar kalian, deh," dengan harapan orang lain akan membantah dan memujinya.

Meskipun pada awalnya orang lain mungkin merespon dengan pujian, kebiasaan ini bisa menjadi melelahkan dan mengurangi rasa hormat terhadap dirimu. Orang lain bisa melihat ini sebagai bentuk manipulasi emosional, dan pada akhirnya malah cenderung mengabaikanmu.

3 dari 12 halaman

2. Meremehkan Orang Lain untuk Terlihat Lebih Baik

Individu yang berperilaku "pick me" sering kali berusaha menonjolkan diri mereka dengan merendahkan atau mengkritik orang lain. Contoh umum dari perilaku ini adalah ketika seseorang mengatakan, "Aku benar-benar berbeda dari cewek pada umumnya, aku tidak suka hal-hal yang mereka sukai," atau "Aku lebih suka ngobrol dengan cowok daripada cewek, karena mereka tidak drama."

Sikap semacam ini menunjukkan bahwa kamu mencari validasi dengan membandingkan dirimu secara negatif dengan orang lain. Hal ini justru membuat orang di sekitarmu merasa tidak nyaman dan kurang menghargai kehadiranmu.

4 dari 12 halaman

3. Terlalu Mencari Perhatian

Sikap "pick me" yang sangat mencolok adalah kebutuhan yang berlebihan untuk selalu menjadi pusat perhatian. Kamu mungkin selalu berusaha terlibat dalam setiap percakapan, bahkan jika topiknya tidak relevan denganmu.

Kamu juga mungkin menggunakan cara-cara dramatis untuk menarik perhatian, seperti terus-menerus mengeluh tentang kehidupan pribadimu atau menciptakan cerita yang berlebihan tentang dirimu sendiri. Sikap ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga membuat orang lain kehilangan rasa hormat karena kamu terlihat tidak autentik dan terlalu membutuhkan validasi dari luar.

5 dari 12 halaman

4. Mengorbankan Prinsip demi Diterima

Individu yang memiliki sikap "pick me" sering kali menyesuaikan pendapat atau perilakunya dengan apa yang diinginkan oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka cenderung tidak memiliki pendirian yang kuat dan hanya bertindak atau berbicara sesuai dengan apa yang mereka pikir akan membuat mereka diterima oleh kelompok.

Mengorbankan prinsip atau identitas diri demi mendapatkan penerimaan tidak hanya membuatmu terlihat tidak tulus, tetapi juga membuat orang lain meragukan integritas dan kejujuranmu. Hal ini menyebabkan kamu kehilangan rasa hormat dan tidak dihargai.

6 dari 12 halaman

5. Bersikap Pasif-Agresif untuk Memancing Simpati

Orang yang menunjukkan perilaku "pick me" sering kali menggunakan sikap pasif-agresif untuk menarik perhatian. Mereka mungkin mengucapkan dengan nada kesal, "Tidak apa-apa, aku tidak penting," atau "Ini sudah biasa, aku selalu diabaikan."

Walaupun cara ini bisa menarik perhatian untuk sementara waktu, ini bukanlah pendekatan yang sehat untuk membangun hubungan yang kuat dan bermakna. Sikap pasif-agresif sering dianggap manipulatif dan justru dapat membuat orang lain merasa kesal atau ingin menjauh.

7 dari 12 halaman

6. Selalu Mencari Validasi dari Orang Lain

Meskipun menerima pujian dan pengakuan dari orang lain adalah hal yang normal, individu dengan sikap "pick me" cenderung sangat bergantung pada validasi eksternal. Mereka mungkin sering bertanya, "Apakah aku terlihat oke?" atau "Menurut kalian, apakah aku layak?"

Kebiasaan ini mencerminkan kurangnya kepercayaan diri dan kebutuhan yang terus-menerus akan pengakuan. Orang lain mungkin awalnya akan memberikan pujian, tetapi seiring waktu mereka akan merasa lelah dan tidak menghargai kebutuhan berlebihanmu akan validasi.

8 dari 12 halaman

7. Memaksa Diri agar Sesuai dengan Segala Hal

Sikap "pick me" sering kali terlihat dari upaya yang terus-menerus untuk menyesuaikan diri dengan setiap kelompok atau situasi, bahkan jika itu bertentangan dengan kepribadian atau nilai-nilai pribadi seseorang. Misalnya, kamu mungkin berpura-pura menyukai sesuatu yang sebenarnya tidak kamu sukai hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitarmu.

Ketika kamu terus-menerus menyesuaikan diri dengan cara yang tidak otentik, orang lain akan melihatmu sebagai seseorang yang tidak memiliki pendirian, yang pada akhirnya mengurangi respek mereka terhadapmu.

9 dari 12 halaman

8. Mengambil Kredit atas Hal yang Tidak Dilakukan

Beberapa orang dengan sikap "pick me" sering kali merasa perlu mendapatkan pujian atau pengakuan atas hal-hal yang sebenarnya bukan hasil usaha mereka sendiri. Misalnya, mereka mungkin mencoba mengambil kredit atas ide orang lain atau ikut-ikutan dalam keberhasilan kelompok meskipun kontribusi mereka tidak signifikan. Sikap ini menunjukkan kurangnya integritas dan kejujuran, yang pasti akan mengakibatkan hilangnya penghargaan dari orang lain.

10 dari 12 halaman

9. Mengabaikan Kepentingan Orang Lain

Sikap “pick me” dapat melibatkan pengabaian kepentingan dan perasaan orang lain untuk fokus pada mendapatkan perhatian diri sendiri. Ini bisa termasuk berbicara secara berlebihan tentang diri sendiri atau tidak mendengarkan orang lain. Sikap ini dapat membuat orang merasa diabaikan dan kurang dihargai dalam interaksi sosial.

11 dari 12 halaman

10. Tidak Menerima Kritik dengan Baik

Orang dengan sikap “pick me” sering kali kesulitan menerima kritik atau masukan konstruktif. Mereka mungkin merasa sangat terancam oleh kritik dan meresponsnya dengan defensif atau merasa terpuruk. Sikap ini bisa membuat orang merasa tidak nyaman dalam memberikan umpan balik yang jujur.

 

12 dari 12 halaman

Cara Mengatasi Sikap "Pick Me"

Untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain, langkah pertama adalah menghargai dirimu sendiri. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk menghindari sikap "pick me" dan mulai membangun harga diri yang sehat:

Tingkatkan Kepercayaan Diri: Ketahuilah bahwa kamu tidak perlu validasi eksternal untuk merasa berharga. Fokuslah pada kelebihan dan pencapaianmu sendiri.

Jadilah Otentik: Jangan mencoba menyesuaikan diri dengan apa yang orang lain inginkan. Bersikaplah jujur terhadap dirimu sendiri, dan biarkan orang lain menghargai dirimu yang sebenarnya.

Hargai Orang Lain: Menghargai orang lain tanpa merendahkan dirimu sendiri atau membandingkan dirimu dengan orang lain akan membangun hubungan yang lebih sehat dan penuh penghargaan.

Bangun Batasan yang Sehat: Jangan merasa perlu untuk selalu disukai oleh semua orang. Pahami bahwa tidak semua orang harus menyukaimu, dan itu tidak apa-apa.

Sikap "pick me" bisa membuatmu merasa bahwa kamu sedang mencari penghargaan, tetapi pada akhirnya hanya akan membuat orang lain menjauh. Dengan memahami dan mengubah perilaku ini, kamu bisa mulai membangun hubungan yang lebih bermakna dan dihargai oleh orang di sekitarmu. Pahamilah bahwa penghargaan yang sesungguhnya datang ketika kamu menjadi dirimu yang autentik dan percaya diri.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence