Sukses

Surat Tabarok Latin, Arab, dan Artinya: Nama Lain Surat Al-Mulk

nama Tabarok diambil dari kata pertama pada ayat pertama surat tersebut yang berarti "Maha Suci."

Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim di Indonesia sering mencari bacaan Surat Tabarok latin untuk memudahkan membaca dan menghafalnya. Surat Tabarok sebenarnya merupakan nama lain dari Surat Al-Mulk, surat ke-67 dalam Al-Quran yang diturunkan di Mekah.

Menurut buku "Layanan-Layanan Bimbingan Dan Konseling Pendekatan Qur'ani" karya Muhammad Andri Setiawan dan Karyono Ibnu Ahmad, nama Tabarok diambil dari kata pertama pada ayat pertama surat tersebut yang berarti "Maha Suci."

Surat Tabarok atau Al-Mulk terdiri dari 30 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Dalam susunan mushaf Al-Quran, surat ini berada di urutan ke-67 dan menjadi pembuka juz 29. Makna Al-Mulk sendiri adalah "kerajaan", yang juga diambil dari ayat pertamanya sebagaimana dilansir dari situs Al-Quran Kemenag.

Memahami makna Surat Tabarok penting bagi umat Muslim karena kandungannya yang mendalam. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyebutkan surat ini memiliki beberapa nama lain berdasarkan sejumlah hadits.

Tafsir Tahlili Kementerian Agama Jilid 10 juga menerangkan isi surat ini mencakup penjelasan tentang Allah sebagai Sang Pencipta, perintah untuk memperhatikan alam semesta, serta hidup dan mati sebagai ujian dari-Nya.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (15/9/2024).

2 dari 4 halaman

Surat Tabarok Nama Lain Surat al-Mulk

Surat Tabarok merupakan salah satu nama lain dari Surat Al-Mulk yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Al-Quran. Sebagaimana dilansir dari buku "Layanan-Layanan Bimbingan Dan Konseling Pendekatan Qur'ani" karya Muhammad Andri Setiawan dan Karyono Ibnu Ahmad, nama Tabarok diambil dari kata pertama pada ayat pertama surat tersebut.

Kata "Tabarok" sendiri memiliki arti "Maha Suci", menunjukkan keagungan Allah SWT yang digambarkan dalam surat ini.

Surat Tabarok atau Al-Mulk menempati posisi ke-67 dalam susunan mushaf Al-Quran dan menjadi pembuka juz 29. Surat ini terdiri dari 30 ayat dan tergolong dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti diturunkan di Mekah. Keunikan Surat Tabarok tidak hanya terletak pada namanya, tetapi juga pada kandungan dan keutamaannya yang sangat besar bagi umat Muslim.

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyebutkan bahwa Surat Tabarok memiliki beberapa nama lain yang ditemukan dalam sejumlah hadits. Nama-nama tersebut antara lain Surat Tabaraka alladzi biyadihi al-Mulk, Surat Tabaraka al-Mulk, Surat Tabarak, Surat Al-Munjiyah, dan Surat Al-Mani'ah. Setiap nama memiliki makna dan signifikansi tersendiri yang mencerminkan keistimewaan surat ini.

Makna Al-Mulk sendiri, yang merupakan nama utama surat ini, berarti "kerajaan". Sebagaimana dilansir dari situs Al-Quran Kemenag RI, nama ini juga diambil dari ayat pertama surat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Surat Tabarok memiliki tema utama yang berkaitan dengan kekuasaan dan kerajaan Allah SWT atas seluruh alam semesta.

Ulama tafsir Al-Biqa'i memaparkan bahwa Surat Tabarok menunjukkan ketundukan mutlak hanya kepada Allah SWT dan tidak kepada yang lain. Ini menegaskan bahwa surat ini memiliki peran penting dalam memperkuat keimanan dan ketauhidan umat Muslim. membaca dan memahami Surat Tabarok, seseorang diajak untuk merenungkan kebesaran Allah dan posisinya sebagai hamba yang harus tunduk kepada-Nya.

3 dari 4 halaman

Surat Tabarok Latin, Arab, dan Arti

1. تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Bacaan surat Tabarok latin: tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr

Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

2. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Bacaan surat Tabarok latin: allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụr

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

3. الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ

Bacaan surat Tabarok latin: allażī khalaqa sab'a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji'il-baṣara hal tarā min fuṭụr

Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

4. ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ

Bacaan surat Tabarok latin: ṡummarji'il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr

Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Bacaan surat Tabarok latin: wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja'alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'ażābas-sa'īr

Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Bacaan surat Tabarok latin: wa lillażīna kafarụ birabbihim 'ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

7. إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ

Bacaan surat Tabarok latin: iżā ulqụ fīhā sami'ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,

8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ

Bacaan surat Tabarok latin: takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr

hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"

9. قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ

Bacaan surat Tabarok latin: qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr

Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."

10. وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Bacaan surat Tabarok latin: wa qālụ lau kunnā nasma'u au na'qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa'īr

Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala."

11. فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ

Bacaan surat Tabarok latin: fa'tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa'īr

Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

12. إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

Bacaan surat Tabarok latin: innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

13. وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ ۖ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Bacaan surat Tabarok latin: wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

Bacaan surat Tabarok latin: alā ya'lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr

Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

4 dari 4 halaman

Makna Surat Tabarok atau al-Mulk

Surat Tabarok, yang juga dikenal sebagai Surat Al-Mulk, memiliki makna yang sangat dalam dan relevan bagi kehidupan umat Muslim. Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 10 menerangkan bahwa kandungan Surat Tabarok mencakup beberapa aspek penting. Salah satu aspek utamanya adalah penjelasan mengenai Allah SWT sebagai Sang Pencipta, di mana segala ciptaan-Nya memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang sempurna.

Lebih lanjut, Surat Tabarok juga berisi perintah kepada manusia untuk memperhatikan alam semesta. Tujuan dari perintah ini adalah untuk mempertebal keimanan seseorang.

Mengamati keindahan dan keteraturan alam, manusia diharapkan dapat semakin menyadari kebesaran Allah SWT dan meningkatkan ketakwaannya. Hal ini sejalan dengan fungsi alam semesta sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berpikir.

Aspek lain yang dibahas dalam Surat Tabarok adalah konsep hidup dan mati sebagai ujian dari Allah SWT. Surat ini mengajarkan bahwa kehidupan dan kematian bukan sekadar peristiwa alami, melainkan bagian dari rencana Allah untuk menguji manusia. Melalui pemahaman ini, umat Muslim diajak untuk merenungkan tujuan hidup mereka dan bagaimana mereka dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

Surat Tabarok juga dikenal memiliki keutamaan khusus. Beberapa hadits menyebutkan bahwa membaca surat ini secara rutin, terutama sebelum tidur, dapat menjadi pelindung dari azab kubur. Hal ini menjadikan Surat Tabarok sebagai bacaan yang sering diamalkan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting untuk diingat bahwa keutamaan ini bukan hanya terletak pada pembacaannya semata, tetapi juga pada pemahaman dan pengamalan isinya.

Makna mendalam dari Surat Tabarok juga tercermin dalam nama-nama lainnya. Sebutan Al-Munjiyah (Yang Menyelamatkan) dan Al-Mani'ah (Yang Mencegah) menunjukkan peran surat ini dalam melindungi pembacanya dari berbagai bahaya, baik di dunia maupun di akhirat.

Memahami dan menghayati makna Surat Tabarok, umat Muslim diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan mereka dengan Allah SWT, serta menjadikan kehidupan mereka lebih bermakna dan terarah.