Liputan6.com, Jakarta Batuk adalah salah satu gejala umum yang sering dialami banyak orang. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi saluran pernapasan, alergi, hingga faktor lainnya. Gejala batuk dapat muncul di berbagai musim, baik itu musim hujan, musim panas, maupun musim pancaroba.
Batuk bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja, dan bersosialisasi. Walaupun sering dianggap sebagai masalah kecil, batuk yang berkepanjangan bisa menimbulkan dampak seperti kelelahan, nyeri otot, bahkan kesulitan berkonsentrasi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan solusi yang tepat dan cepat, salah satunya dengan menggunakan obat batuk over-the-counter (OTC) yang mudah didapat di apotek tanpa perlu resep dokter.
Baca Juga
Namun, dengan banyaknya pilihan obat batuk OTC di pasaran, masyarakat sering kali bingung memilih mana yang sesuai dengan gejala yang dialami. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan cara yang tepat untuk melakukan swamedikasi guna mengatasi gejalanya, serta mewaspadai kemungkinan penyakit yang menyertainya.
Advertisement
Berikut ini adalah tips dari para ahli tentang cara memilih obat batuk OTC yang tepat, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(17/9/2024).
Pahami Tipe Batuk dan Kebutuhannya
Sebelum memutuskan untuk membeli obat batuk OTC, langkah awal yang perlu diambil adalah mengenali jenis batuk yang dialami. Menurut dr. Patriotika Ismail, Sp. PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari RS EMC Cikarang, penting untuk mengetahui apakah batuk yang dialami adalah batuk kering, batuk berdahak, atau batuk yang muncul akibat paparan alergen.
Setiap jenis batuk memerlukan penanganan yang berbeda, dan memilih obat yang salah justru bisa memperburuk gejala. Mengetahui apakah batuk tersebut kering, berdahak, atau diakibatkan oleh paparan alergen, merupakan hal yang sangat penting karena jenis batuk ini sangat menentukan jenis obat yang sebaiknya dikonsumsi. Berikut adalah jenis-jenis batuk yang paling umum dialami.
1. Batuk Berdahak
Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atau peradangan di area tersebut. Obat yang sesuai untuk batuk jenis ini adalah obat yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin. Ekspektoran ini berfungsi untuk mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.
2. Batuk Kering
Batuk kering lebih sering muncul sebagai reaksi terhadap iritasi atau alergi. Untuk meredakan batuk kering, obat yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan sangat dianjurkan karena berfungsi menekan refleks batuk tanpa menghilangkan penyebabnya.
3. Batuk Akibat Alergi
Jika batuk disebabkan oleh reaksi alergi, kandungan chlorpheniramine atau antihistamin bisa sangat membantu meredakan batuk jenis ini. Hal itu terjadi karena antihistamin bekerja dengan menghambat efek histamin yang memicu reaksi alergi dalam tubuh.
Advertisement
Periksa Kandungan Obat dan Efek Sampingnya
Setelah mengetahui jenis batuk yang dialami, langkah berikutnya adalah memperhatikan komposisi dalam obat batuk OTC. Setiap komposisi dalam obat batuk memiliki peran yang berbeda dalam meredakan gejala batuk. Berikut ini beberapa komposisi umum dalam obat batuk OTC beserta fungsinya.
1. Dextromethorphan
Zat ini termasuk dalam kelompok antitusif yang bekerja dengan menekan refleks batuk di otak. Biasanya, zat ini digunakan untuk meredakan batuk kering dan sangat cocok untuk mengatasi batuk kering yang mengganggu.
2. Guaifenesin
Zat ini berfungsi sebagai ekspektoran. Guaifenesin bekerja dengan membantu mengencerkan dahak sehingga memudahkan tubuh untuk mengeluarkannya. Zat ini lebih cocok untuk mengatasi batuk berdahak.
3. Chlorpheniramine Maleate
Zat ini merupakan antihistamin yang sering digunakan untuk meredakan batuk akibat alergi. Zat ini berfungsi untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh reaksi alergi dengan mengurangi rasa gatal di tenggorokan dan hidung.
Tentukan Obat Batuk yang Tepat untuk Gejala dan Kebutuhan Anda
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda dalam memilih obat batuk. Oleh karena itu, penting untuk menjadi konsumen yang bijak dengan memperhatikan rincian kandungan dan kemasan obat batuk OTC yang Anda pilih.
Obat batuk OTC umumnya dirancang untuk mengatasi batuk akut, yaitu batuk yang muncul secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari tiga minggu. Tidak semua jenis batuk dapat diatasi hanya dengan obat batuk OTC. Namun, sebagai langkah awal, obat batuk OTC lebih tepat digunakan untuk batuk akut yang datang tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu singkat.
Menurut dr. Elizabeth Angelina, obat batuk OTC lebih disarankan untuk digunakan pada kasus batuk akut, bukan batuk kronis. Selain itu, dr. Elizabeth Angelina juga mengingatkan untuk selalu membaca aturan pemakaian yang tercantum pada kemasan obat.
Perlu dicatat, meskipun obat OTC dianggap lebih aman karena dosisnya yang lebih rendah dibandingkan obat resep, penggunaannya tetap harus diperhatikan. Jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, obat-obatan ini bisa menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, bahkan perubahan tekanan darah.
Mengonsumsi obat batuk OTC melebihi dosis yang dianjurkan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan obat batuk OTC sesuai dengan petunjuk dan dosis yang dianjurkan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement