Sukses

Memahami Mood Swing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang fenomena mood swing.

Liputan6.com, Jakarta Mood swing atau perubahan suasana hati yang tiba-tiba adalah fenomena yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan perubahan emosi yang cepat dan tak terduga, dari perasaan bahagia menjadi sedih atau marah dalam waktu singkat. Mood swing dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan hubungannya dengan orang lain, sehingga penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya.

Meskipun mood swing adalah hal yang normal dalam kehidupan sehari-hari, beberapa orang mungkin mengalaminya lebih sering atau lebih intens dibandingkan yang lain. Faktor-faktor seperti hormon, stres, dan kondisi kesehatan tertentu dapat memicu terjadinya mood swing. Memahami penyebab di balik mood swing dapat membantu kita mengelola emosi dengan lebih baik dan mencari bantuan jika diperlukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang mood swing, mulai dari definisi, penyebab, hingga cara mengatasinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mood swing, diharapkan kita dapat mengenali gejalanya lebih awal dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola emosi kita. 

Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang fenomena mood swing yang mempengaruhi kehidupan banyak orang, yang telah Liputan6.com rangkum pada Rabu (18/9).

2 dari 6 halaman

Memahami Apa Itu Mood Swing

Mood swing adalah perubahan suasana hati yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Kondisi ini ditandai dengan fluktuasi emosi yang cepat, di mana seseorang dapat berubah dari perasaan bahagia menjadi sedih, marah, atau cemas dalam waktu singkat. Mood swing sebenarnya adalah bagian normal dari kehidupan sehari-hari, namun frekuensi dan intensitasnya dapat bervariasi pada setiap individu.

Penyebab utama mood swing adalah perubahan level zat kimia di otak yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini bertanggung jawab atas regulasi emosi dan suasana hati kita. Berbagai faktor dapat mempengaruhi level neurotransmitter ini, mulai dari faktor biologis seperti hormon, hingga faktor lingkungan seperti stres atau perubahan pola hidup.

Penting untuk diingat bahwa meskipun mood swing adalah hal yang umum, jika terjadi terlalu sering atau memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kehidupan seseorang, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh profesional kesehatan. Mood swing yang berlebihan dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mental atau kondisi medis lainnya yang memerlukan penanganan khusus.

3 dari 6 halaman

Penyebab Mood Swing

Mood swing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab umum mood swing:

1. Tahapan Kehidupan:

  • Masa Remaja: Perubahan hormonal dan perkembangan fisik selama pubertas dapat menyebabkan mood swing yang lebih sering pada remaja.
  • Kehamilan dan Pasca Melahirkan: Perubahan hormonal, kurang tidur, dan stres menjadi orang tua baru dapat memicu mood swing pada ibu hamil dan pasca melahirkan.
  • Menopause: Fluktuasi level estrogen selama masa transisi menopause dapat menyebabkan mood swing pada wanita.

2. Kondisi Medis:

  • Gangguan Otak: Kondisi seperti Alzheimer, tumor otak, demensia, dan hidrosefalus tekanan normal dapat menyebabkan mood swing.
  • Gangguan Metabolisme: Diabetes dan hipoglikemia dapat mempengaruhi mood karena fluktuasi kadar gula darah.
  • Migrain: Mood swing dapat menjadi gejala prodromal migrain, terjadi 24 jam sebelum sakit kepala.
  • Hipertiroidisme: Produksi hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan mood swing.
  • Sindrom Pramenstruasi (PMS): Mood swing adalah gejala umum PMS dan PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder).
  • Kurang Tidur: Gangguan pola tidur dapat menyebabkan kesulitan dalam memproses emosi, yang berujung pada mood swing.
  • Cedera Otak Traumatis: TBI dapat menyebabkan perubahan perilaku dan kepribadian, termasuk mood swing yang lebih sering atau parah.

3. Kondisi Kesehatan Mental:

Mood swing dapat menjadi gejala dari berbagai gangguan kesehatan mental, seperti:

  • Depresi
  • Gangguan Bipolar
  • Kecemasan
  • ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)
  • Gangguan Kepribadian Borderline
  • Siklotimia
  • Gangguan Makan
  • PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

4. Zat dan Obat-obatan:

  • Obat-obatan: Beberapa obat seperti pil KB, terapi hormon, steroid anabolik, kortikosteroid, dan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) dapat menyebabkan mood swing sebagai efek samping.
  • Penggunaan Zat: Konsumsi alkohol, marijuana, atau produk tembakau dapat mempengaruhi hormon, mengganggu pola tidur, dan memperburuk kecemasan, yang semuanya dapat berkontribusi pada mood swing.

Memahami penyebab mood swing dapat membantu dalam mengelola dan mencegahnya. Jika mood swing menjadi terlalu sering atau mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan penyebab yang mendasari dan mendapatkan perawatan yang tepat.

4 dari 6 halaman

Gejala dan Dampak Mood Swing

Mood swing dapat memiliki berbagai manifestasi dan dampak pada kehidupan seseorang. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang gejala dan dampak mood swing:

Gejala Mood Swing

1. Perubahan emosi yang cepat: Seseorang dapat berubah dari perasaan bahagia menjadi sedih atau marah dalam waktu singkat tanpa alasan yang jelas.

2. Reaksi yang tidak proporsional: Bereaksi secara berlebihan terhadap situasi yang seharusnya tidak terlalu penting.

3. Iritabilitas: Mudah merasa kesal atau marah terhadap hal-hal kecil.

4. Ketidakstabilan energi: Bergantian antara periode energi tinggi dan rendah.

5. Perubahan pola tidur: Mengalami insomnia atau hipersomnia (tidur berlebihan).

6. Perubahan nafsu makan: Makan terlalu banyak atau kehilangan nafsu makan.

7. Kesulitan berkonsentrasi: Sulit fokus pada tugas atau pekerjaan.

8. Perasaan cemas atau gelisah yang tidak dapat dijelaskan.

9. Perasaan depresi atau pesimisme yang tiba-tiba.

10. Euphoria atau optimisme yang berlebihan.

Dampak Mood Swing

1. Hubungan Interpersonal:

  • Ketegangan dalam hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan.
  • Kesulitan dalam mempertahankan hubungan jangka panjang.
  • Konflik yang lebih sering dalam interaksi sosial.

2. Kinerja Pekerjaan atau Akademik:

  • Penurunan produktivitas di tempat kerja atau sekolah.
  • Kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu atau menyelesaikan tugas.
  • Absensi yang lebih sering karena ketidakstabilan emosi.

3. Kesehatan Fisik:

  • Peningkatan stres yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
  • Gangguan pola tidur yang dapat menyebabkan kelelahan kronis.
  • Perubahan pola makan yang dapat menyebabkan masalah berat badan.

4. Kesehatan Mental:

  • Peningkatan risiko depresi atau kecemasan.
  • Kemungkinan pengembangan gangguan mood jika tidak ditangani.
  • Penurunan kepercayaan diri dan harga diri.

5. Kualitas Hidup:

  • Kesulitan dalam menikmati aktivitas sehari-hari.
  • Perasaan tidak mampu mengendalikan hidup sendiri.
  • Ketidakmampuan untuk merencanakan masa depan karena ketidakstabilan emosi.

6. Pengambilan Keputusan:

  • Keputusan impulsif yang mungkin merugikan.
  • Kesulitan dalam membuat keputusan jangka panjang.

7. Coping Mechanism yang Tidak Sehat:

  • Risiko peningkatan penggunaan alkohol atau zat terlarang sebagai cara untuk mengatasi emosi.
  • Pengembangan perilaku kompulsif atau adiktif.

Memahami gejala dan dampak mood swing adalah langkah penting dalam mengelola kondisi ini. Jika mood swing mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan profesional. Dengan penanganan yang tepat, dampak negatif mood swing dapat diminimalkan, dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.

5 dari 6 halaman

Cara Mengatasi Mood Swing

Mengelola mood swing adalah keterampilan penting yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk mengatasi mood swing:

1. Mengenali Pemicu:

  • Identifikasi situasi, orang, atau lingkungan yang cenderung memicu mood swing.
  • Catat pola mood swing dalam jurnal harian untuk memahami tren dan pemicu.
  • Belajar untuk mengantisipasi situasi yang mungkin memicu perubahan suasana hati.

2. Praktik Mindfulness dan Meditasi:

  • Lakukan meditasi mindfulness secara teratur untuk meningkatkan kesadaran diri.
  • Praktikkan teknik pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
  • Gunakan aplikasi meditasi atau ikuti kelas mindfulness untuk panduan.

3. Olahraga Teratur:

  • Lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari, 5 kali seminggu.
  • Pilih olahraga yang Anda nikmati, seperti jogging, berenang, atau yoga.
  • Olahraga melepaskan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati.

4. Pola Tidur yang Sehat:

  • Pertahankan jadwal tidur yang konsisten, bahkan di akhir pekan.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas dari gangguan.
  • Hindari penggunaan layar elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.

5. Manajemen Stres:

  • Identifikasi sumber stres dalam hidup Anda dan cari cara untuk menguranginya.
  • Praktikkan teknik relaksasi seperti yoga atau tai chi.
  • Luangkan waktu untuk hobi atau aktivitas yang menenangkan.

6. Pola Makan Seimbang:

  • Konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti ikan salmon.
  • Batasi konsumsi gula dan makanan olahan.
  • Makan makanan yang kaya akan vitamin B kompleks dan magnesium.

7. Dukungan Sosial:

  • Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan Anda.
  • Bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang dengan masalah serupa.
  • Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan terapis atau konselor.

8. Terapi Kognitif Perilaku (CBT):

  • Bekerja dengan terapis untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif.
  • Belajar teknik untuk menantang pikiran irasional.
  • Kembangkan strategi coping yang lebih sehat.

9. Manajemen Waktu:

  • Buat jadwal harian yang terstruktur untuk mengurangi stres.
  • Prioritaskan tugas dan belajar untuk mengatakan "tidak" pada komitmen yang tidak perlu.
  • Sisipkan waktu istirahat dan relaksasi dalam rutinitas harian Anda.

10. Terapi Cahaya:

  • Gunakan kotak cahaya, terutama selama bulan-bulan musim dingin.
  • Paparan cahaya matahari yang cukup dapat membantu meningkatkan suasana hati.

11. Hindari Zat yang Mempengaruhi Mood:

  • Batasi atau hindari konsumsi alkohol dan kafein.
  • Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi.

12. Teknik Self-Care:

  • Luangkan waktu untuk diri sendiri setiap hari.
  • Lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa baik, seperti mandi air hangat atau membaca buku.
  • Praktikkan self-compassion dan bersikap lembut pada diri sendiri.

13. Pengobatan (jika diresepkan):

  • Jika mood swing Anda terkait dengan kondisi medis atau mental tertentu, ikuti rencana pengobatan yang diresepkan oleh dokter Anda.
  • Jangan pernah menghentikan atau mengubah dosis obat tanpa konsultasi dengan dokter.

14. Edukasi Diri:

  • Pelajari lebih lanjut tentang mood swing dan kondisi yang mungkin menyebabkannya.
  • Ikuti seminar atau workshop tentang manajemen emosi.

Ingatlah bahwa mengatasi mood swing adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak ada solusi yang cocok untuk semua orang, jadi penting untuk menemukan kombinasi strategi yang paling efektif untuk Anda. Jika mood swing terus mengganggu kehidupan Anda meskipun telah mencoba strategi-strategi ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Psikiater atau psikolog dapat memberikan dukungan tambahan dan mungkin merekomendasikan perawatan khusus jika diperlukan.

6 dari 6 halaman

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional

Meskipun mood swing adalah bagian normal dari kehidupan, ada situasi di mana mencari bantuan profesional menjadi penting. Berikut adalah panduan tentang kapan Anda harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental:

1. Frekuensi yang Meningkat:

Jika Anda mengalami mood swing lebih sering dari biasanya, dan perubahan ini terjadi tanpa pemicu yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang perlu diatasi. Peningkatan frekuensi mood swing bisa mengindikasikan adanya ketidakseimbangan hormon atau masalah kesehatan mental yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.

2. Intensitas yang Berlebihan:

Mood swing yang sangat intens, di mana emosi yang dirasakan jauh lebih kuat dari yang biasanya Anda alami, bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius. Jika perubahan suasana hati Anda terasa ekstrem dan sulit dikendalikan, ini adalah saat yang tepat untuk mencari bantuan profesional.

3. Durasi yang Berkepanjangan:

Jika perubahan suasana hati Anda berlangsung lebih lama dari biasanya dan tidak kembali ke keadaan normal dalam waktu yang wajar, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam. Mood swing yang berkepanjangan bisa mengganggu fungsi sehari-hari dan kualitas hidup Anda.

4. Gangguan pada Kehidupan Sehari-hari:

Ketika mood swing mulai mengganggu rutinitas harian Anda, seperti kesulitan bangun pagi, tidak bisa berkonsentrasi di tempat kerja, atau menghindari interaksi sosial, ini adalah tanda bahwa Anda mungkin memerlukan bantuan profesional. Gangguan pada fungsi sehari-hari bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mental yang memerlukan penanganan.

5. Dampak pada Hubungan:

Jika mood swing Anda mulai mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain secara signifikan, seperti sering bertengkar dengan pasangan atau kesulitan dalam mempertahankan persahabatan, ini adalah saat yang tepat untuk mencari bantuan. Profesional kesehatan mental dapat membantu Anda mengembangkan strategi untuk mengelola emosi dan memperbaiki komunikasi dalam hubungan Anda.

6. Pikiran atau Perilaku Merusak Diri:

Jika mood swing Anda disertai dengan pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, atau jika Anda mulai terlibat dalam perilaku berisiko tinggi seperti penggunaan narkoba atau alkohol berlebihan, segera cari bantuan profesional. Ini adalah situasi darurat yang memerlukan perhatian segera.

7. Gejala Fisik yang Menyertai:

Terkadang, mood swing dapat disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala parah, perubahan pola tidur yang ekstrem, atau perubahan nafsu makan yang signifikan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini bersamaan dengan mood swing, konsultasikan dengan dokter untuk memeriksa kemungkinan adanya masalah kesehatan yang mendasari.

8. Riwayat Keluarga dengan Gangguan Mood:

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mood seperti depresi atau bipolar disorder, dan Anda mulai mengalami mood swing yang mengganggu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Faktor genetik dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi serupa.

9. Perubahan Besar dalam Hidup:

Saat Anda menghadapi perubahan besar dalam hidup seperti kehilangan pekerjaan, kematian orang terdekat, atau perceraian, mood swing bisa menjadi lebih intens. Meskipun ini normal sampai batas tertentu, jika Anda merasa kewalahan dan sulit mengatasi situasi, bantuan profesional bisa sangat bermanfaat.

10. Kegagalan Strategi Pengelolaan Mandiri:

Jika Anda telah mencoba berbagai strategi pengelolaan mood swing seperti olahraga, meditasi, atau perubahan pola makan, namun tidak melihat perbaikan yang signifikan, ini mungkin saatnya untuk mencari bantuan profesional. Mereka dapat memberikan strategi tambahan atau mungkin merekomendasikan perawatan medis jika diperlukan.

11. Kekhawatiran dari Orang Terdekat:

Jika keluarga atau teman-teman dekat Anda mulai mengekspresikan kekhawatiran tentang perubahan suasana hati atau perilaku Anda, pertimbangkan untuk mendengarkan mereka. Terkadang, orang lain dapat melihat perubahan yang mungkin tidak kita sadari sendiri.

Ingatlah bahwa mencari bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah proaktif untuk merawat kesehatan mental Anda. Profesional kesehatan seperti psikiater, psikolog, atau konselor dapat memberikan diagnosis yang akurat, menawarkan strategi pengelolaan yang efektif, dan jika diperlukan, meresepkan pengobatan yang sesuai.

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda merasa mood swing Anda mulai mengganggu kualitas hidup Anda. Dengan perawatan yang tepat, banyak orang dapat mengelola mood swing mereka dengan lebih baik dan menikmati kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.