Liputan6.com, Jakarta Tenggorokan sakit saat menelan, atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai odynophagia, merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Rasa nyeri yang muncul ketika menelan ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau minum. Tenggorokan sakit saat menelan bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun tenggorokan sakit saat menelan sering dianggap sebagai masalah sepele, kondisi ini bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang lebih serius. Dari radang tenggorokan biasa hingga infeksi yang lebih parah, tenggorokan sakit saat menelan bisa memiliki berbagai penyebab yang perlu diidentifikasi untuk penanganan yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang tenggorokan sakit saat menelan, mulai dari berbagai penyebabnya, gejala yang menyertainya, hingga cara-cara untuk mengatasinya. Dengan memahami lebih lanjut tentang kondisi tenggorokan sakit saat menelan, diharapkan kita dapat lebih waspada dan tahu kapan harus mencari bantuan medis.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum penjelasan lengkapnya pada Rabu (18/9).
Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan
Tenggorokan sakit saat menelan merupakan keluhan yang umum dialami banyak orang dan sering kali menandakan adanya infeksi atau iritasi pada bagian tenggorokan. Rasa sakit ini bisa bervariasi, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, atau bahkan berbicara.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini, dari infeksi bakteri, virus, hingga masalah lain seperti refluks asam lambung. Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah penjelasan tentang beberapa penyebab utama yang seringkali menjadi akar masalah tenggorokan sakit saat menelan:
a) Radang Tenggorokan (Faringitis)
Radang tenggorokan atau faringitis merupakan salah satu penyebab paling umum dari rasa sakit saat menelan. Kondisi ini biasanya dipicu oleh infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Infeksi bakteri seperti Streptococcus sering kali menyebabkan faringitis yang lebih parah, sementara infeksi virus biasanya sembuh dengan sendirinya.
Faringitis juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti polusi udara, asap rokok, atau paparan alergen yang memperparah kondisi tenggorokan. Gejala khas faringitis meliputi pembengkakan pada kelenjar getah bening, amandel yang membesar, serta demam.
b) Kandidiasis Mulut (Oral Thrush)
Kandidiasis mulut adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida albicans dan dapat mempengaruhi bagian mulut dan tenggorokan. Kondisi ini umumnya muncul sebagai bercak putih atau kekuningan di dalam mulut, yang dapat meluas hingga ke tenggorokan, menyebabkan rasa nyeri saat menelan.
Infeksi ini lebih umum terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengguna antibiotik dalam jangka panjang, atau penderita diabetes. Selain rasa nyeri, kandidiasis juga bisa menyebabkan peradangan di sekitar bibir dan sudut mulut.
c) Tenggorokan Kering
Salah satu penyebab umum dari rasa sakit saat menelan adalah tenggorokan yang kering, yang biasanya disebabkan oleh udara yang terlalu kering, sering bernapas melalui mulut, atau dehidrasi. Tenggorokan yang kering dapat terasa kasar, gatal, dan nyeri saat digunakan untuk menelan. Menghirup udara yang terlalu dingin atau kering juga bisa memperburuk kondisi ini, terutama selama musim dingin atau saat menggunakan AC dalam waktu lama.
d) Penyakit Asam Lambung (GERD)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah kondisi yang terjadi ketika asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Asam ini dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar serta nyeri saat menelan. GERD sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, stres, atau kebiasaan langsung berbaring setelah makan. Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti peradangan kronis pada esofagus.
e) Radang Amandel (Tonsilitis)
Radang amandel atau tonsilitis adalah infeksi pada amandel yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Tonsilitis dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan rasa nyeri yang intens, terutama saat menelan. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dan gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri pada tenggorokan, serta pembesaran kelenjar getah bening di leher.
f) Difteri
Difteri adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Meskipun kasusnya jarang ditemukan di era modern karena vaksinasi yang luas, difteri masih dapat terjadi dan menyebabkan pembentukan selaput tebal di tenggorokan, yang menghambat pernapasan dan menyebabkan rasa nyeri yang parah saat menelan. Kondisi ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.
Advertisement
Gejala yang Menyertai Tenggorokan Sakit saat Menelan
Nyeri saat menelan sering kali disertai dengan berbagai gejala lain yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab utamanya. Gejala-gejala ini bervariasi tergantung pada jenis infeksi atau iritasi yang mendasarinya.
Beberapa gejala yang umumnya muncul bersamaan dengan tenggorokan sakit meliputi demam, suara serak, hingga kesulitan bernapas. Penting untuk memperhatikan gejala-gejala tersebut, karena beberapa di antaranya bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis segera.
a) Demam
b) Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
c) Suara serak
d) Batuk
e) Bercak putih atau kemerahan di tenggorokan
f) Kesulitan bernapas
g) Kehilangan nafsu makan
h) Mual atau muntah (terutama pada kasus GERD)
Penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini, karena kombinasi gejala dapat membantu dalam menentukan penyebab utama dan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Tenggorokan Sakit saat Menelan
Untuk mengatasi tenggorokan sakit saat menelan, terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan, mulai dari perawatan sederhana di rumah hingga pengobatan medis jika kondisinya memburuk. Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu meredakan rasa nyeri:
a) Berkumur dengan Air Garam
Larutan air garam dapat membantu membersihkan rongga mulut, meredakan peradangan, dan mengencerkan dahak. Campurkan setengah sendok teh garam dalam satu gelas air hangat dan berkumur setiap 3 jam sekali.
b) Perbanyak Minum Air Putih
Menjaga hidrasi dengan minum banyak air putih dapat membantu melembabkan tenggorokan dan mengurangi rasa nyeri. Konsumsi minuman hangat seperti teh chamomile atau sup ayam juga bisa membantu.
c) Mandi Air Hangat
Uap dari air hangat dapat membantu mengencerkan lendir dan mengurangi peradangan di tenggorokan. Mandi air hangat juga dapat memberikan efek relaksasi yang membantu proses penyembuhan.
d) Menghindari Paparan Alergen dan Alkohol
Menghindari asap rokok, debu, dan serbuk sari dapat mencegah memburuknya kondisi tenggorokan. Penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan juga disarankan. Selain itu, hindari konsumsi alkohol yang dapat mengiritasi jaringan tenggorokan.
e) Pengobatan Medis
Dalam kasus yang lebih serius, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk infeksi bakteri, obat kumur khusus untuk meredakan nyeri, atau bahkan merekomendasikan prosedur pembedahan seperti tonsilektomi untuk kasus radang amandel berulang.
Jadi Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak kasus tenggorokan sakit saat menelan dapat diatasi dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis:
a) Gejala berlangsung lebih dari seminggu tanpa perbaikan
b) Demam tinggi (di atas 38°C) yang tidak turun
c) Kesulitan bernapas atau menelan yang parah
d) Pembengkakan yang signifikan di leher atau wajah
e) Munculnya ruam atau gejala alergi parah
f) Dehidrasi karena kesulitan minum
Tenggorokan sakit saat menelan memang merupakan kondisi yang umum, namun tidak boleh diabaikan begitu saja. Dengan memahami berbagai penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, kita dapat menangani kondisi ini dengan lebih baik.
Ingatlah untuk selalu memperhatikan tubuh Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus tenggorokan sakit saat menelan dapat diatasi, memungkinkan Anda untuk kembali menikmati makanan dan minuman tanpa rasa tidak nyaman.
Advertisement