Liputan6.com, Jakarta Kebakaran rumah merupakan salah satu bencana yang sering terjadi dan menjadi ancaman serius bagi keselamatan penghuni serta harta benda. Kebakaran tidak seperti bencana alam yang datang tanpa peringatan, sebagian besar kejadian kebakaran dapat dicegah dengan kewaspadaan dan tindakan yang tepat. Sayangnya, sebagian besar kasus kebakaran rumah disebabkan oleh kelalaian manusia, seperti hubungan arus pendek, ledakan kompor gas, atau penempatan benda-benda mudah terbakar di lokasi yang tidak aman.
Menurut statistik, 80% kebakaran rumah terjadi akibat kelalaian manusia, sedangkan 20% lainnya melibatkan faktor-faktor tak terduga yang sebenarnya masih bisa dicegah dengan tindakan pencegahan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik rumah untuk menyadari potensi bahaya di sekeliling mereka dan mengambil langkah-langkah proaktif guna mengurangi risiko terjadinya kebakaran.Â
Dengan pemahaman dan usaha yang baik, risiko kebakaran di rumah dapat diminimalisir secara signifikan, melindungi tempat tinggal serta keluarga dari ancaman yang dapat dihindari. Berikut ulasan lebih lanjut tentang langkah pencegahan kebakaran di rumah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/9/2024).
Advertisement
1. Jangan Meninggalkan Dapur Tanpa Pengawasan
Dapur adalah salah satu titik paling rawan kebakaran karena penggunaan kompor dan perangkat elektronik. Saat memasak, jangan tinggalkan dapur tanpa pengawasan. Tabung gas berpotensi bocor, memicu percikan api, atau bahkan meledak, yang berujung pada kebakaran serius. Selain itu, perangkat elektronik seperti blender atau magic com juga bisa mengalami konsleting listrik yang berpotensi menyulut api, terutama jika ada gas yang bocor di sekitarnya.
2. Jangan Menggunakan Daya Listrik di Luar Kapasitas
Penting untuk tidak membebani jaringan listrik di rumah melebihi kapasitasnya. Misalnya, untuk rumah dengan daya 1300 kWh, penggunaan alat elektronik secara berlebihan bisa menyebabkan penurunan daya dan arus pendek. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan stop kontak atau kabel roll. Jika terlalu banyak perangkat elektronik yang terhubung, suhu perangkat tersebut bisa naik drastis, memicu korsleting dan akhirnya kebakaran.
3. Jangan Merokok Dekat Benda yang Mudah Terbakar
Merokok di dekat benda yang mudah terbakar seperti kertas, plastik, atau kayu dapat dengan cepat menyebabkan kebakaran. Selain itu, puntung rokok yang belum benar-benar mati sering kali menjadi pemicu api jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, pastikan untuk merokok di area terbuka dan jauh dari barang-barang yang mudah terbakar. Puntung rokok juga harus dipastikan mati sepenuhnya sebelum dibuang.
Advertisement
4. Jauhkan Anak-Anak dari Benda yang Rentan Menimbulkan Kebakaran
Anak-anak harus dijauhkan dari benda-benda yang mudah menimbulkan kebakaran, seperti kompor gas dan kembang api. Meski terlihat sepele, kebiasaan anak meniru aktivitas orang dewasa, seperti bermain di dapur atau menyalakan kembang api tanpa pengawasan, bisa berakibat fatal. Kebocoran gas atau percikan api dari kembang api dapat memicu kebakaran dengan sangat cepat.
5. Pastikan Peralatan Elektronik Dicabut atau Dimatikan Sebelum BepergianÂ
Jika Anda berencana bepergian selama lebih dari dua hari, pastikan untuk mencabut semua peralatan elektronik dari stop kontak. Hal ini dilakukan untuk menghindari konsumsi daya berlebih atau terjadinya korsleting akibat arus pendek, terutama jika terjadi pemadaman listrik. Saat daya listrik kembali dinyalakan, arus listrik yang tidak stabil bisa menyebabkan korsleting yang memicu kebakaran. Jika bepergian dalam waktu lama, matikan saklar utama untuk keamanan ekstra.
6. Hindari Membakar Sampah di Dekat Rumah
Membakar sampah di dekat rumah tidak hanya menimbulkan risiko polusi udara, tetapi juga berbahaya karena api bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kebakaran rumah. Beberapa daerah bahkan sudah memberlakukan larangan membakar sampah secara mandiri. Sebaiknya, kumpulkan sampah untuk diangkut oleh petugas kebersihan dan dikelola dengan aman di tempat pembuangan akhir (TPA) atau didaur ulang.
7. Periksa Peralatan dan Instalasi Listrik Secara Berkala
Pemeriksaan rutin pada instalasi listrik dan peralatan elektronik adalah langkah penting untuk mencegah kebakaran akibat korsleting (kebakaran kelas C). Pastikan sekring, stop kontak, dan peralatan elektronik di rumah berada dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar SNI. Kabel yang rusak atau longgar dapat memicu kebakaran jika dibiarkan. Lakukan pemeriksaan setidaknya sebulan sekali untuk memastikan semua komponen listrik bekerja dengan aman.
8. Pasang Smoke Detector
Smoke detector adalah perangkat penting untuk mendeteksi asap sebagai tanda awal kebakaran. Pemasangannya sangat disarankan di area-area rawan kebakaran seperti dapur dan ruang tamu. Smoke detector bekerja otomatis dengan memberikan sinyal peringatan berupa bunyi nyaring atau lampu strobo, terutama untuk memperingatkan kebakaran yang belum terlihat. Alat ini sangat membantu memberikan waktu bagi penghuni rumah untuk memadamkan api atau melakukan evakuasi.
9. Siapkan Alat Pemadam ApiÂ
Memiliki alat pemadam kebakaran di rumah sangat penting guna mengurangi risiko kebakaran menjadi fatal. Beberapa alat pemadam yang dapat disiapkan dengan mudah di rumah, berikut di antaranya.
- Fire extinguisher (tabung pemadam): Tabung pemadam api ini efektif untuk memadamkan kebakaran kecil hingga menengah, seperti api yang disebabkan oleh korsleting listrik atau ledakan gas.
- Fire blanket (selimut api): Selimut api digunakan untuk memadamkan api dengan cara menutupnya, ideal untuk api yang kecil atau ketika ada kebocoran gas yang mulai terbakar.
- Personal protective equipment (alat perlindungan diri): Perlengkapan seperti sarung tangan tahan panas atau masker untuk melindungi diri saat berusaha memadamkan api.
Advertisement
Apa yang Perlu Dilakukan Jika Kebakaran Terjadi di Rumah?
Jika kebakaran rumah terjadi ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan keselamatan diri dan orang-orang di sekitar. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil saat menghadapi kebakaran.
1. Segera Infokan Kepada Orang Rumah atau Sekitar
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera memberitahu penghuni rumah atau orang-orang di sekitar tentang kebakaran. Beri arahan untuk tetap tenang dan segera mencari lokasi aman jika tidak memungkinkan memadamkan api sendiri. Identifikasi lokasi kebakaran dan tentukan jalur evakuasi terbaik. Jika ada alarm kebakaran, segera aktifkan secara manual untuk mempercepat peringatan kepada semua orang, karena deteksi otomatis kadang bisa terlambat.
2. Padamkan Api Apabila Memungkinkan
Jika api masih dalam skala kecil dan Anda memiliki alat pemadam kebakaran (APAR), cobalah memadamkan api dengan hati-hati. Gunakan alat pemadam yang sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi, misalnya kebakaran akibat gas, minyak, atau listrik. Jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan tahan panas atau masker, untuk mengurangi risiko cedera selama pemadaman.
3. Segera Hubungi Pemadam Kebakaran
Jika kebakaran tidak dapat dikendalikan sendiri, segera hubungi dinas pemadam kebakaran melalui nomor darurat 113. Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi kebakaran untuk mendapatkan bantuan secepatnya. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan kebakaran tidak menyebar dan dapat ditangani oleh profesional.
4. Lakukan Evaluasi Diri
Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, luangkan waktu untuk mengevaluasi penyebab kebakaran. Apakah ada kelalaian yang dapat dihindari, atau apakah ada faktor lain yang tidak terduga? Dengarkan juga hasil pemeriksaan dari tim pemadam kebakaran untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Evaluasi ini penting untuk mencegah kebakaran serupa di masa depan. Jika misalnya kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas, Anda harus lebih sering memeriksa kondisi tabung gas, regulator, dan instalasi lainnya.
5. Jangan Mencoba Kembali ke Rumah yang Terbakar
Hindari masuk kembali ke rumah yang masih terbakar atau telah terbakar, terutama sebelum pihak berwenang melakukan pemeriksaan menyeluruh. Udara di sekitar lokasi kebakaran mungkin masih mengandung zat beracun, dan ada kemungkinan api dapat menyala kembali. Tunggu hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman oleh petugas.