Liputan6.com, Jakarta Seringkali, tanpa kamu sadari, kata-kata yang kamu ucapkan bisa mempengaruhi perasaan orang lain. Kalimat sederhana yang tampaknya tidak berbahaya bisa saja menyakiti orang lain jika diucapkan tanpa empati, kepedulian, atau perhatian.
Dalam interaksi sehari-hari, penting bagimu untuk lebih peka dan berhati-hati dalam memilih kata-kata. Sebab, perasaan orang lain adalah sesuatu yang sangat berharga dan harus kamu jaga.
Baca Juga
Berikut adalah sembilan kalimat sederhana yang ternyata bisa menyakiti perasaan orang lain, meskipun mungkin tidak kamu maksudkan untuk membuatnya tersinggung. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (20/09/2024).
Advertisement
1. Itu bukan masalah besar, jangan terlalu lebay.
Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang merasa bahwa orang lain bereaksi terlalu berlebihan terhadap suatu masalah. Walaupun tujuannya mungkin untuk menenangkan, kalimat ini bisa membuat orang yang sedang menghadapi masalah merasa tidak diperhatikan atau diremehkan. Setiap individu memiliki sudut pandang dan cara pandang yang berbeda terhadap suatu masalah, dan apa yang terlihat sederhana bagi kamu, bisa jadi sangat berat bagi orang lain. Mengabaikan perasaan mereka dengan menyebutnya "berlebihan" adalah tindakan yang kurang berempati.
Daripada mengatakan demikian, cobalah mengatakan, "Aku paham bahwa ini sulit bagimu. Adakah yang bisa aku lakukan untuk membantu?" Kalimat ini jauh lebih mendukung dan menunjukkan bahwa kamu peduli dengan apa yang mereka rasakan.
Advertisement
2. Santai saja, hidup ini singkat.
Kalimat ini sering kamu dengar dengan maksud baik, yaitu untuk membantu mengurangi tekanan dan stres. Namun, ketika diucapkan kepada seseorang yang sedang menghadapi masalah serius, kalimat ini bisa terdengar seperti kurang peduli. Orang yang sedang dalam tekanan atau kesedihan memerlukan pengakuan atas perasaannya, bukan sekadar disuruh "santai".
Lebih baik kamu memberikan dukungan dengan mengatakan, "Aku tahu kamu sedang banyak pikiran, jika butuh teman untuk berbicara, aku ada di sini." Kalimat ini lebih memberikan ruang bagi orang lain untuk merasa didengarkan.
3. Kamu harusnya bersyukur, banyak orang yang lebih susah.
Ini adalah contoh kalimat yang mungkin terdengar seperti dorongan semangat, namun bisa saja melukai perasaan orang lain. Dengan membandingkan kesulitan seseorang dengan orang lain, kita secara tidak langsung mengabaikan rasa sakit yang mereka alami. Setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan setiap emosi yang mereka rasakan adalah sah.
Daripada menghakimi perasaan mereka, cobalah mengatakan, "Aku tahu ini sulit bagimu, dan kamu berhak merasa seperti itu." Kalimat ini menunjukkan bahwa kita menghargai perasaan mereka tanpa memberikan penilaian.
Advertisement
4. Kamu terlalu sensitif.
Menyebut seseorang "terlalu sensitif" merupakan salah satu bentuk invalidasi emosional. Ucapan ini dapat membuat orang yang mendengarnya merasa bahwa mereka tidak berhak merasa sedih atau marah. Padahal, perasaan setiap individu adalah hal yang subjektif dan sah. Menyebut seseorang sensitif sama saja dengan menyalahkan mereka atas emosi mereka sendiri.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengatakan, "Aku tidak bermaksud membuatmu merasa seperti itu, bisakah kamu jelaskan apa yang membuatmu merasa sedih?" Kalimat ini menunjukkan kepedulian dan keinginan untuk memahami perasaan orang lain.
5. Aku juga pernah mengalami hal yang lebih parah dari itu.
Ketika seseorang membagikan cerita tentang kesulitan yang mereka hadapi, respons seperti ini bisa membuat mereka merasa bahwa masalah mereka tidak penting. Meskipun niatmu adalah untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan, membandingkan pengalaman mereka dengan pengalaman kita sendiri dapat membuat mereka merasa lebih rendah atau tidak didengarkan.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengatakan, "Aku tidak bisa membayangkan betapa beratnya ini bagimu, tetapi aku akan mendengarkan jika kamu ingin berbicara." Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dengan pengalaman mereka tanpa merendahkan perasaan mereka.
Advertisement
6. Kamu berlebihan, coba lihat sisi positifnya.
Walaupun memandang sisi positif adalah hal yang baik, kalimat ini bisa terdengar seperti kurang peduli atau mengabaikan perasaan orang yang sedang menghadapi kesulitan. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengelola emosi, dan tidak semua orang bisa langsung melihat sisi baik dari suatu masalah. Kadang-kadang, mereka hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan.
Daripada memaksa mereka untuk melihat sisi positif, cobalah mendengarkan mereka dengan mengatakan, "Aku bisa mengerti mengapa ini membuatmu merasa sedih. Jika kamu ingin membicarakannya, aku ada di sini." Kalimat ini lebih empatik dan memberikan ruang bagi mereka untuk memproses emosi dengan cara mereka sendiri.
7. Kamu pasti kuat, ini hanya ujian kecil.
Kalimat tersebut mungkin dimaksudkan sebagai bentuk dukungan, namun kenyataannya, hal itu dapat membuat seseorang merasa bahwa masalah mereka tidak dianggap serius. Tidak semua orang selalu merasa kuat, dan meremehkan masalah mereka hanya akan membuat mereka merasa tidak dihargai.
Lebih baik kamu mengatakan, "Aku tahu ini sulit, tapi aku percaya kamu bisa melewati ini. Aku ada di sini untuk mendukungmu." Dengan cara ini, kita memberikan dukungan yang tulus tanpa mengabaikan kesulitan yang sedang dihadapi.
Advertisement
8. Aku hanya bercanda, jangan diambil hati.
Sering kali, orang menggunakan humor sebagai alasan untuk mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak pantas. Kalimat ini bisa melukai hati orang lain, terutama jika "candaan" tersebut menyentuh hal-hal yang sensitif. Dengan mengatakan hal tersebut, kamu sebenarnya menghindari tanggung jawab atas kata-kata kamu yang menyakitkan.
Jika kamu tanpa sengaja menyakiti perasaan orang lain, yang terbaik adalah meminta maaf dengan tulus. Misalnya, "Maaf jika candaan saya menyinggung perasaanmu, aku tidak bermaksud seperti itu." Ini jauh lebih baik daripada mengabaikan perasaan mereka dengan mengatakan bahwa itu hanya candaan.
9. Kenapa kamu tidak bisa seperti dia?
Membandingkan seseorang dengan orang lain dapat membuat mereka merasa tidak cukup baik. Ini dapat menimbulkan rasa rendah diri dan ketidakpuasan terhadap diri mereka sendiri. Daripada bilang seperti itu, alternatifnya kamu bisa mengatakan, "aku yakin kamu pasti bisa melakukan segalanya dengan baik."
Mengapa Kata-Kata Itu Penting?
Kata-kata memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk hubungan, baik positif maupun negatif. Kalimat yang terucap tanpa perhatian dan empati dapat merusak hubungan, sementara kalimat yang didasari oleh kepedulian dan pengertian dapat mempererat hubungan kamu dengan orang lain. Menjaga perasaan orang lain melalui kata-kata bukanlah soal menjadi orang yang "berhati-hati secara berlebihan," melainkan soal menjadi seseorang yang peduli dan berempati.
Saat kamu berkomunikasi dengan orang lain, selalu ingat bahwa kamu tidak pernah benar-benar tahu apa yang sedang mereka alami di balik senyuman atau tangisan mereka. Oleh karena itu, mari kamu berusaha lebih sadar dalam memilih kata-kata, karena kata-kata yang keluar dari mulut kamu dapat memberikan kekuatan atau sebaliknya, menyakiti orang lain.
Setiap dari kamu pasti pernah salah ucap dan menyakiti perasaan orang lain tanpa disengaja. Namun, hal yang penting adalah kesadaran untuk berubah dan memperbaiki cara kamu berbicara agar lebih empatik dan penuh perhatian. Dengan demikian, kamu bisa membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi orang-orang di sekitarmu.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement