Sukses

7 Perilaku yang Membuat Orang-Orang Terdekat Menjauh, Hindari Agar Tak Terjadi

Meskipun niatnya baik atau tidak disadari, kebiasaan buruk yang timbul dari ketidakseimbangan emosi, kurangnya empati, atau bahkan egoisme, dapat menjadi penghalang dalam membangun hubungan yang harmonis.

Liputan6.com, Jakarta Interaksi dengan orang-orang terdekat, baik itu keluarga, teman, atau pasangan, merupakan fondasi penting dalam hidup kita. Namun, tanpa disadari, ada perilaku tertentu yang bisa membuat kamu dijauhi oleh mereka yang kamu cintai.

Meskipun niatnya baik atau tidak disadari, kebiasaan buruk yang timbul dari ketidakseimbangan emosi, kurangnya empati, atau bahkan egoisme, dapat menjadi penghalang dalam membangun hubungan yang harmonis.

Berikut adalah tujuh perilaku yang mungkin membuatmu dijauhi oleh orang-orang terdekat dan cara untuk memperbaikinya. Mari simak selengkapnya di bawah ini, sebagaimana dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (20/9/2024).

2 dari 8 halaman

1. Minim Empati

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Ketika kamu terlalu sibuk dengan dirimu sendiri atau masalahmu, dan tidak memberikan perhatian kepada perasaan orang lain, mereka bisa merasa tidak dihargai. Misalnya, saat temanmu sedang mengalami kesulitan, namun kamu malah membicarakan masalah pribadimu tanpa bertanya bagaimana keadaannya, ini menunjukkan kurangnya empati.

Sikap ini bisa membuat orang merasa tidak didengar atau tidak penting, dan lama kelamaan mereka akan mulai menjauh. Untuk memperbaikinya, belajarlah untuk mendengarkan dengan tulus, mencoba memahami sudut pandang mereka, dan memberikan dukungan saat dibutuhkan. Hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara memberi dan menerima.

3 dari 8 halaman

2. Terlalu Banyak Kritik

Terkadang kritik memang diperlukan, namun jika dilakukan terlalu sering dan tanpa pertimbangan, hal ini bisa membuat orang-orang di sekitarmu merasa tidak nyaman. Mengkritik secara berlebihan, terutama pada hal-hal kecil yang seharusnya bisa dimaafkan, akan membuat orang merasa tidak pernah cukup baik di matamu.

Kritik yang tidak disertai dengan apresiasi atau penghargaan justru dapat merusak hubungan. Jika kamu selalu fokus pada kekurangan dan kesalahan orang lain, mereka akan merasa tidak dihargai dan mulai menjaga jarak. Belajarlah untuk memberikan kritik yang membangun dan lebih banyak memberikan apresiasi atas kebaikan dan usaha orang lain.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Merasa Tak Pernah Salah

Sikap yang selalu merasa benar dan tidak pernah mau mengakui kesalahan adalah salah satu penyebab utama keretakan dalam hubungan. Orang yang merasa dirinya selalu benar akan sulit menerima pandangan atau pendapat orang lain. Mereka cenderung mendominasi percakapan dan tidak memberikan kesempatan bagi orang lain untuk menyampaikan pendapat mereka.

Ketika kamu menunjukkan sikap ini, orang-orang terdekatmu akan merasa suaranya tidak penting, dan hubungan pun menjadi tidak seimbang. Akibatnya, mereka akan mulai enggan berinteraksi denganmu karena merasa tidak dihargai. Untuk menghindari hal ini, cobalah lebih terbuka terhadap kritik dan pendapat orang lain. Mengakui kesalahan bukanlah hal yang buruk, karena itu menunjukkan kedewasaan dan kerendahan hati.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Hanya Peduli pada Kepentingan Pribadi

Sikap egois merupakan salah satu perilaku yang paling merusak dalam hubungan. Ketika kamu hanya fokus pada kepentingan dan kebutuhanmu sendiri tanpa memperhatikan orang lain, mereka akan merasa diabaikan dan tidak dihargai. Sikap egois ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain hingga memanfaatkan hubungan tanpa memberikan timbal balik.

Orang-orang terdekatmu akan merasa dieksploitasi dan mulai menjauh jika mereka merasa kamu tidak peduli pada kebahagiaan atau kesejahteraan mereka. Untuk mengubah sikap ini, cobalah lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan berlatih memberi tanpa mengharapkan imbalan.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Gampang Emosi dan Bertahan

Sikap yang mudah marah dan selalu defensif ketika menerima kritik atau menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan dapat membuat orang-orang di sekitarmu merasa tidak nyaman. Jika setiap kali mereka mencoba memberikan masukan atau menyampaikan pendapat, kamu langsung marah atau tersinggung, mereka akan merasa bahwa berkomunikasi denganmu menjadi sulit dan penuh tekanan.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang terdekatmu mungkin akan memilih untuk menjauh daripada harus terus-menerus menghadapi kemarahan atau sikap defensifmu. Untuk mengatasi hal ini, belajarlah untuk mengelola emosimu dengan lebih baik. Terimalah kritik dengan lapang dada dan jadikan itu sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

7 dari 8 halaman

6. Tidak Dapat Diandalkan

Kepercayaan merupakan dasar dari setiap hubungan yang sehat. Jika kamu sering mengingkari janji, membocorkan rahasia, atau tidak jujur, orang-orang terdekatmu akan kehilangan kepercayaan mereka padamu. Ketika kepercayaan tersebut hilang, hubungan akan menjadi sangat sulit untuk dipertahankan.

Orang-orang akan mulai menjauh ketika mereka merasa tidak bisa lagi mengandalkanmu. Untuk membangun kembali kepercayaan, mulailah dengan selalu jujur dalam segala hal, sekecil apa pun itu. Tepati janji-janji yang kamu buat, dan jadilah seseorang yang bisa diandalkan dalam situasi apa pun.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Terlampau Berkuasa

Sikap mendominasi dalam hubungan bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang terdekat mulai menjauh darimu. Individu yang dominan cenderung mengontrol setiap aspek hubungan, baik dalam pengambilan keputusan, percakapan, maupun aktivitas sehari-hari. Mereka tidak memberikan ruang bagi orang lain untuk mengekspresikan diri atau berkontribusi secara setara.

Orang yang merasa dikendalikan dan tidak memiliki kebebasan dalam hubungan akan merasa tertekan dan tidak nyaman. Akibatnya, mereka akan mulai menjaga jarak atau bahkan memutuskan hubungan. Untuk menghindari hal ini, cobalah memberikan lebih banyak ruang bagi orang lain. Biarkan mereka mengambil keputusan, dengarkan ide-ide mereka, dan hargai kontribusi mereka dalam setiap interaksi.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence