Sukses

Shadowban di Media Sosial, Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Shadowban ditandai dengan penurunan drastis engagement, followers, dan interaksi pada akun mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Shadowban adalah fenomena pembatasan akun pengguna di media sosial tanpa pemberitahuan langsung dari platform. Istilah ini semakin populer di kalangan pengguna Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter dalam beberapa tahun terakhir.

Shadowban adalah masalah yang sering dihadapi oleh kreator konten dan pengguna aktif media sosial, ditandai dengan penurunan drastis engagement, followers, dan interaksi pada akun mereka.

Fenomena shadowban umum terjadi di berbagai platform media sosial, meskipun kebijakan resmi mengenai praktik ini seringkali tidak transparan. Shadowban adalah tindakan platform untuk membatasi jangkauan konten tanpa memberitahu pengguna secara eksplisit. Pengguna yang terkena shadowban masih dapat memposting konten, namun visibilitas unggahan mereka sangat terbatas.

Memahami shadowban adalah penting bagi pengguna media sosial, terutama bagi mereka yang mengandalkan platform ini untuk bisnis atau karier. Mengetahui ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi shadowban dapat membantu pengguna mempertahankan performa akun mereka.

Shadowban adalah tantangan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi media sosial sebagai alat komunikasi dan pemasaran di era digital. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (20/9/2024).

2 dari 4 halaman

Shadowban di Media Sosial dan Cirinya

Shadowban adalah praktik pembatasan visibilitas konten atau akun pengguna di media sosial tanpa pemberitahuan langsung dari platform. Melansir dari buku "150 Tips and Tricks for Editing and Posting Videos, Getting Likes, Keeping Your Fans Happy, and Making Money" oleh Kyle Brach (2020), shadowban menyebabkan unggahan akun tidak muncul di linimasa, explore, dan tagar, sehingga mengakibatkan penurunan engagement yang signifikan.

Fenomena shadowban dapat terjadi di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter. Shadowban adalah tindakan yang diambil oleh platform untuk membatasi jangkauan konten yang dianggap melanggar pedoman komunitas atau kebijakan platform, tanpa harus memblokir atau menghapus akun secara keseluruhan.

Ciri-ciri utama shadowban di media sosial meliputi:

  1. Penurunan drastis engagement: Akun yang terkena shadowban akan mengalami penurunan signifikan dalam jumlah likes, komentar, dan interaksi lainnya pada unggahan mereka.
  2. Ketidakmunculan di fitur pencarian: Konten atau akun yang terkena shadowban sulit atau bahkan tidak muncul sama sekali saat dicari menggunakan fitur pencarian platform.
  3. Keterbatasan visibilitas di linimasa followers: Unggahan dari akun yang terkena shadowban mungkin hanya muncul di linimasa sebagian kecil followers, tidak seperti biasanya yang muncul di sebagian besar followers.
  4. Tidak muncul di halaman eksplorasi atau rekomendasi: Konten dari akun yang terkena shadowban tidak akan muncul di halaman eksplorasi atau rekomendasi platform, membatasi peluang untuk menjangkau audiens baru.
  5. Ketidakmunculan di hasil pencarian tagar: Jika akun menggunakan tagar tertentu, unggahan mereka mungkin tidak muncul dalam hasil pencarian tagar tersebut, meskipun tagar digunakan dengan benar.

Penting untuk dicatat bahwa shadowban adalah fenomena yang kompleks dan seringkali sulit dideteksi dengan pasti. Shadowban adalah tindakan yang dilakukan secara diam-diam oleh platform, sehingga pengguna harus mengamati performa akun mereka secara cermat untuk mengenali tanda-tanda shadowban.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Shadowban di Era Saat Ini

Shadowban adalah tindakan yang diambil oleh platform media sosial untuk berbagai alasan. Berikut adalah beberapa penyebab utama shadowban di era saat ini:

  1. Pelanggaran pedoman komunitas: Shadowban adalah konsekuensi yang mungkin terjadi ketika pengguna melanggar pedoman komunitas platform. Melansir dari buku "Big Tech Tyrants: How Silicon Valley's Stealth Practices Addict Teens, Silence Speech, and Steal Your Privacy" oleh Floyd Brown dan Todd Cefaratti (2019), pelanggaran ini bisa mencakup posting konten yang tidak pantas, menyinggung, atau melanggar hak cipta.
  2. Penggunaan bot atau layanan otomatisasi: Penggunaan bot followers, likes, atau komentar dari pihak ketiga dapat memicu shadowban. Platform media sosial umumnya menentang penggunaan alat otomatisasi yang dapat memanipulasi engagement.
  3. Aktivitas yang dianggap spam: Shadowban adalah risiko bagi akun yang terlibat dalam aktivitas yang dianggap spam. Ini bisa termasuk posting terlalu sering dalam waktu singkat, menggunakan tagar yang sama berulang kali, atau mengirim pesan yang sama ke banyak pengguna.
  4. Penggunaan tagar yang tidak relevan atau dilarang: Shadowban bisa terjadi jika pengguna secara konsisten menggunakan tagar yang tidak relevan dengan konten mereka atau menggunakan tagar yang telah dilarang oleh platform karena alasan tertentu.
  5. Laporan dari pengguna lain: Akun yang sering dilaporkan oleh pengguna lain karena konten yang tidak pantas atau perilaku yang mengganggu berisiko terkena shadowban.
  6. Perubahan algoritma platform: Terkadang, shadowban adalah hasil dari perubahan dalam algoritma platform yang memprioritaskan atau mengurangi visibilitas jenis konten tertentu.
  7. Aktivitas yang tidak konsisten atau mencurigakan: Shadowban bisa terjadi jika platform mendeteksi aktivitas yang tidak konsisten atau mencurigakan, seperti lonjakan tiba-tiba dalam jumlah followers atau likes.
  8. Penggunaan VPN atau IP yang sering berubah: Beberapa platform mungkin menerapkan shadowban pada akun yang sering mengakses dari lokasi atau IP yang berbeda-beda, karena ini bisa dianggap sebagai aktivitas yang mencurigakan.
  9. Konten kontroversial atau sensitif: Meskipun tidak selalu melanggar pedoman komunitas, konten yang dianggap kontroversial atau sensitif mungkin lebih rentan terhadap shadowban sebagai bentuk moderasi konten oleh platform.
  10. Pelanggaran hak kekayaan intelektual: Shadowban bisa terjadi jika akun secara konsisten memposting konten yang melanggar hak cipta atau merek dagang tanpa izin.

 

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Shadowban

Shadowban adalah tantangan yang dapat diatasi dengan beberapa strategi. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi shadowban:

1. Periksa dan patuhi pedoman komunitas

Langkah pertama untuk mengatasi shadowban adalah memastikan bahwa semua konten dan aktivitas akun mematuhi pedoman komunitas platform. Baca ulang pedoman tersebut dan pastikan tidak ada pelanggaran yang tidak disengaja.

Contoh praktik: Jika Anda mengelola akun bisnis di Instagram, pastikan untuk tidak melakukan hard selling berlebihan atau menggunakan tagar yang tidak relevan dengan produk Anda.

2. Hentikan penggunaan bot dan layanan otomatisasi

Shadowban sering terjadi akibat penggunaan bot. Hentikan penggunaan layanan otomatisasi apapun dan fokus pada pertumbuhan organik.

Contoh praktik: Jika Anda menggunakan layanan otomatisasi untuk menambah followers di Twitter, hentikan layanan tersebut dan mulai berinteraksi secara manual dengan pengguna lain.

3. Kurangi frekuensi posting

Jika Anda memposting terlalu sering, kurangi frekuensi posting Anda untuk menghindari dianggap sebagai spam.

Contoh praktik: Alih-alih memposting 10 kali sehari di TikTok, coba batasi menjadi 2-3 postingan berkualitas tinggi per hari.

4. Gunakan tagar dengan bijak

Hindari penggunaan tagar yang tidak relevan atau terlalu banyak tagar dalam satu postingan.

Contoh praktik: Jika Anda memposting foto makanan di Instagram, gunakan 5-10 tagar yang relevan seperti #foodphotography #instafood, bukan 30 tagar acak.

5. Hubungi dukungan platform

Jika Anda yakin telah terkena shadowban tanpa alasan yang jelas, coba hubungi dukungan platform untuk klarifikasi.

Contoh praktik: Kirim email ke support@instagram.com dengan penjelasan rinci tentang masalah yang Anda alami dan minta penjelasan atau bantuan.

6. Istirahatkan akun Anda

Terkadang, mengistirahatkan akun selama beberapa hari dapat membantu mengatasi shadowban.

Contoh praktik: Jika Anda merasa akun YouTube Anda terkena shadowban, coba tidak memposting atau berinteraksi selama 3-7 hari, kemudian mulai lagi dengan konten berkualitas tinggi.

7. Fokus pada konten berkualitas

Shadowban dapat diatasi dengan konsisten memposting konten berkualitas tinggi yang mematuhi pedoman komunitas.

Contoh praktik: Alih-alih memposting konten viral yang berpotensi melanggar pedoman, fokus pada kreasi konten orisinal yang memberikan nilai bagi audiens Anda.

8. Gunakan fitur platform secara aktif

Menggunakan berbagai fitur yang disediakan platform dapat membantu menunjukkan bahwa akun Anda aktif dan sah.

Contoh praktik: Jika Anda mengelola akun bisnis di Instagram, gunakan fitur seperti Stories, Reels, dan IGTV secara teratur, tidak hanya posting di feed.

9. Verifikasi akun Anda

Jika memungkinkan, coba verifikasi akun Anda untuk meningkatkan kredibilitas dan mengurangi risiko shadowban.

Contoh praktik: Jika Anda adalah figur publik atau pemilik merek terkenal, ajukan permohonan verifikasi akun di platform seperti Twitter atau Instagram.

10. Monitor performa akun secara teratur

Pantau statistik akun Anda secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda shadowban sejak dini.

Contoh praktik: Gunakan alat analitik bawaan platform atau alat pihak ketiga untuk melacak engagement, jangkauan, dan pertumbuhan followers Anda setiap minggu.