Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa hatimu mudah tergerak ketika melihat seseorang yang sedang mengalami kesulitan? Apakah kamu sering merasa tidak enak hati jika tidak membantu mereka yang sedang menghadapi masalah, meskipun sebenarnya kamu sendiri juga memiliki banyak hal yang harus dikerjakan? Mungkin, kamu adalah orang yang mudah merasa iba.
Mudah merasa iba dan perhatian pada orang lain bukan hanya menciptakan hubungan yang lebih dekat, tetapi juga dapat berkontribusi pada suasana yang lebih positif di lingkungan sosialmu. Memahami tanda orang mudah iba juga bisa mengajarkanmu untuk mengelola sifat ini dengan bijak agar tidak dimanfaatkan orang lain.Â
Di bawah ini akan dipaparkan mengenai delapan tanda seseorang termasuk tipe orang yang mudah merasa iba dan berempati pada orang lain. Mari bahas lebih dalam agar kamu bisa lebih memahami sifat ini dan bagaimana cara menghadapinya, sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu (21/09/2024).
Advertisement
1. Cepat Terharu Melihat Orang Lain Kesulitan
Ketika kamu melihat seseorang sedang mengalami kesulitan, baik itu teman, keluarga, atau bahkan orang asing, kamu langsung merasakan dorongan untuk membantu. Rasa iba ini sering muncul secara spontan, dan meskipun kamu tahu mungkin tidak selalu bisa membantu, hatimu tetap tersentuh. Misalnya, saat melihat pengamen di jalan, atau melihat rekan kerja yang tampak sangat kelelahan, tanpa sadar kamu ingin melakukan sesuatu untuk meringankan beban mereka.
Advertisement
2. Susah Mengucapkan "Tidak"
Salah satu indikasi bahwa kamu mudah merasa iba adalah ketidakmampuanmu untuk menolak permintaan orang lain. Baik itu permintaan kecil atau besar, rasanya sangat sulit untuk mengatakan "tidak", terutama jika kamu tahu mereka sedang membutuhkan bantuan. Kamu khawatir mengecewakan orang lain atau membuat mereka merasa lebih terbebani. Akibatnya, kamu sering kali mengorbankan dirimu sendiri demi membantu orang lain.
Â
3. Gampang Merasa Bersalah
Perasaan iba yang mendalam sering kali disertai dengan rasa bersalah. Contohnya, ketika kamu tidak mampu memberikan bantuan atau dukungan secara penuh, kamu akan merasa bersalah dan terus memikirkannya. Bahkan, setelah orang tersebut melanjutkan hidupnya, kamu masih bertanya-tanya apakah kamu sudah melakukan yang terbaik untuk mereka.
Advertisement
4. Peka Terharap Perasaan Orang Lain
Kamu yang memiliki rasa empati tinggi biasanya sangat peka terhadap emosi dan perasaan orang lain. Kamu mampu menangkap isyarat kecil dari perubahan ekspresi atau bahasa tubuh seseorang yang sedang merasa sedih, stres, atau mengalami kesulitan. Kepedulian yang mendalam ini membuat kamu lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar, dan sering kali kamu menjadi orang pertama yang menawarkan telinga untuk mendengar atau tangan untuk membantu.
5. Cenderung Menempatkan Kebutuhan Orang Lain di Atas Kebutuhannya Sendiri
Ketika kamu sering kali mengutamakan kepentingan orang lain, tanda ini semakin nyata. Kamu mungkin melupakan perawatan diri sendiri karena terlalu sibuk memenuhi kebutuhan orang lain. Jika hal ini dibiarkan terlalu lama, bisa menyebabkan kelelahan baik secara emosional maupun fisik.
Advertisement
6. Sering Berpikir Panjang Sebelum Membuat Keputusan
Kamu adalah tipe orang yang selalu berusaha untuk tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman. Sebelum membuat keputusan, kamu selalu memikirkan dampaknya bagi orang-orang di sekitarmu. Terkadang, kamu terlalu banyak berpikir hingga hal-hal kecil pun terasa berat karena kamu takut melukai perasaan atau menyinggung orang lain.
7. Merasa Lega Setelah Bisa Membantu
Bagi mereka yang mudah merasa iba, membantu orang lain bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga memberikan rasa lega dan kepuasan tersendiri. Kamu merasa misi hidupmu terpenuhi ketika berhasil membuat seseorang tersenyum kembali atau melihat mereka sedikit lebih bahagia berkat bantuanmu.
Â
Advertisement
8. Memiliki Lingkaran Teman yang Luas
Orang yang mudah merasa iba biasanya memiliki banyak teman. Kamu mungkin selalu bersedia mendengarkan masalah orang lain dan memberikan saran, yang membuat orang merasa nyaman untuk mendekatimu.
Namun, meskipun rasa iba adalah kualitas yang mulia, penting juga, bagi kamu menjaga keseimbangan. Jangan sampai kamu terlalu mengabaikan kebutuhanmu sendiri. Menjadi seseorang yang empati dan peduli itu luar biasa, tetapi tetap ingat, menjaga diri sendiri juga penting agar kamu bisa terus memberikan kebaikan untuk orang lain.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence