Sukses

6 Tanda Sikap 'Pick Me' yang Bikin Kamu Dijauhi Banyak Orang, Wajib Dihindari!

Tentu saja, tidak ada yang ingin disebut sebagai pick me, jadi sebaiknya hindari menjadi seorang pick me.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, istilah 'pick me girl' semakin populer untuk menggambarkan perempuan yang berperilaku aneh, unik, di luar kebiasaan, dan kadang-kadang mengganggu. Biasanya, istilah ini memiliki konotasi negatif, meskipun sering digunakan sebagai lelucon. Tentu saja, tidak ada yang ingin disebut sebagai pick me, jadi sebaiknya hindari menjadi seorang pick me.

Menghindari sikap pick me tidak berarti kamu tidak boleh mencari validasi atau berusaha diterima oleh orang lain. Namun, yang lebih penting adalah tetap bersikap positif dengan cara yang tulus dan otentik.

Beberapa orang menunjukkan tanda-tanda sikap pick me yang kuat, yang seringkali membuat orang lain merasa tidak nyaman dan bahkan menjauh. Berikut adalah beberapa sikap pick me yang dapat membuatmu dijauhi banyak orang, seperti dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (23/9/2024).

2 dari 7 halaman

1. Selalu cari perhatian

Mencari perhatian dan pengakuan melalui cara-cara negatif adalah salah satu ciri sikap pick me. Beberapa individu mungkin mencari perhatian dengan cara melebih-lebihkan cerita hidup mereka, menciptakan drama atau konflik yang tidak perlu, hingga berperan sebagai korban untuk mendapatkan simpati.

Orang-orang seperti ini sengaja memicu argumen, menggiring opini, atau membesar-besarkan masalah kecil untuk menarik perhatian. Sikap ini tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi orang lain.

3 dari 7 halaman

2. Mengkritik orang lain untuk meninggikan diri sendiri

Sikap pick me yang dapat muncul pada setiap individu adalah dengan merendahkan atau menjatuhkan orang lain agar dirinya terlihat lebih unggul. Bentuk kritikan yang baik akan terasa objektif dan tidak menyudutkan, namun jika sampai merendahkan hanya untuk meninggikan dirinya sendiri, itulah yang toxic.

Contohnya, membandingkan sikap seseorang yang suka bergosip dengan dirinya yang tidak suka ikut campur urusan orang lain. Sebenarnya, sikap ini sama buruknya karena ia ingin orang lain dipandang negatif.

4 dari 7 halaman

3. Terlalu mengejar lelaki

Istilah 'cegil' mungkin cocok untuk menggambarkan gadis pick me, karena ia selalu ingin dikagumi, dikejar, dan dipuji oleh banyak pria melalui sikap dan sifatnya. Ia berusaha tampil cantik, imut, dan tenang untuk membangun citra diri yang baik dan positif.

Namun, justru karena terlalu agresif dan berorientasi pada mendapatkan perhatian pria, kesan yang ditimbulkan malah tidak baik. Ia mungkin melebih-lebihkan sikap-sikap kecil seperti cara bicara yang manis, senyum malu-malu, atau makan sedikit agar dianggap menarik.

5 dari 7 halaman

4. Merendah untuk mendapat pujian

Salah satu sikap pick me yang sering dijumpai adalah merendahkan diri sendiri dengan harapan mendapatkan pujian dari orang lain. Contohnya, seseorang mungkin berkata, "Aku tidak sepintar kamu" atau "Aku tidak sepercaya diri kamu", dengan harapan orang lain akan membantah dan memuji kehebatannya.

Perilaku seperti ini dapat terlihat tidak tulus dan manipulatif, serta dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau terganggu oleh sikap tersebut.

6 dari 7 halaman

5. Sikapnya tidak tulus

Individu dengan sikap pick me cenderung bersikap ramah ketika ada tujuan tertentu yang ingin dicapai, atau melakukan sesuatu dengan niat yang sudah ia rencanakan sebelumnya.

Ia memiliki banyak cara untuk tampak baik meski sebenarnya tidak tulus. Mungkin ia sering memuji dan menyanjung banyak orang yang ditemuinya untuk memenangkan hati mereka, sehingga citra dirinya terlihat baik dan disukai banyak orang.

7 dari 7 halaman

6. Berusaha terlalu keras agar diterima

Tanda lain dari sikap pick me yang sering terlihat adalah ketika seseorang terlalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu. Orang tersebut mungkin sering mengubah pendapat, minat, atau perilakunya hanya untuk bisa berbaur dan diterima dalam kelompok atau oleh individu tertentu.

Sikap semacam ini bisa membuat orang lain merasa bahwa dirinya tidak tulus atau tidak memiliki kepribadian yang kuat, sehingga tampak seolah-olah ia memaksakan diri terlalu keras untuk bisa naik tingkat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence