Sukses

6 Tanda Orang yang Suka Pamer dan Berusaha Terlihat Kaya, Haus Validasi

Di era media sosial dan kehidupan digital saat ini, banyak orang merasa terdorong untuk menunjukkan kesuksesan dan kekayaan mereka, meskipun kenyataannya mungkin tidak seberapa.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak pernah bertemu dengan orang-orang yang tampil glamor dan mewah, namun sikapnya kadang bikin geleng-geleng kepala? Di era media sosial dan kehidupan digital saat ini, banyak orang merasa terdorong untuk menunjukkan kesuksesan dan kekayaan mereka, meskipun kenyataannya mungkin tidak seberapa.

Fenomena ini sering kali mendorong individu untuk berpura-pura kaya dengan menampilkan gaya hidup mewah yang sebenarnya tidak mereka miliki. Mereka mungkin rela berhutang atau mengorbankan kebutuhan penting lainnya hanya demi membeli barang-barang bermerek dan mengikuti tren gaya hidup yang serba glamor.

Salah satu tanda paling mencolok dari seseorang yang berpura-pura kaya adalah ketergantungan mereka pada barang-barang branded. Yuk, bahas beberapa tanda orang yang banyak gaya tapi hidupnya sok mewah, seperti dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (26/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Selalu Memamerkan Barang Mewah

Apakah kamu pernah melihat teman yang gemar memamerkan koleksi barang-barang mahalnya, seperti tas bermerek, jam tangan eksklusif, atau gadget terkini? Sering kali, mereka tidak lupa menyebutkan harga fantastis dari barang-barang tersebut dalam obrolan.

Ini adalah salah satu cara mereka untuk menonjolkan status sosial. Namun, jangan lupa, yang paling penting adalah kualitas dari barang tersebut, bukan hanya harganya!

3 dari 7 halaman

2. Menggunakan Bahasa yang Terkesan

Sering kali, individu yang gemar pamer kemewahan cenderung menggunakan kata-kata yang terdengar 'elegan' dan berkelas saat berbicara.

Contohnya, mereka mungkin lebih memilih menyebut makanan sebagai “gourmet” daripada sekadar “lezat”. Jika kamu sering mendengar istilah-istilah yang terkesan berlebihan, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka ingin memukau orang lain.

4 dari 7 halaman

3. Suka Menghadari Acara Glamour

Orang yang gemar tampil gaya biasanya memiliki kecenderungan untuk menyukai acara-acara mewah, seperti gala dinner, fashion show, atau pesta-pesta glamor lainnya. Mereka sering hadir di setiap kesempatan ini untuk memamerkan diri dan status sosial mereka.

Meskipun bersosialisasi di acara-acara seperti itu bisa sangat menyenangkan, penting untuk diingat bahwa kita tidak perlu merasa tertekan untuk mengikuti jejak mereka. Nikmati momen sesuai dengan kenyamanan dan gaya kita sendiri!

5 dari 7 halaman

4. Menghabiskan Waktu Menggunakan Media Sosial

Siapa yang tidak kenal dengan media sosial? Banyak orang yang gemar memamerkan gaya hidup mewah seringkali menghabiskan waktu di berbagai platform ini untuk berbagi foto-foto menarik.

Mulai dari hidangan mahal, liburan di tempat-tempat eksotis, hingga busana yang selalu tampak sempurna. Semua ini dilakukan demi menciptakan citra glamor di mata publik. Namun, perlu diingat bahwa kehidupan nyata tidak selalu seindah yang terlihat di layar!

6 dari 7 halaman

5. Selalu Berusaha Menjadi Pusat Perhatian

Individu yang gemar tampil mencolok sering kali berusaha keras untuk menjadi sorotan di setiap acara. Mereka tidak segan-segan melakukan berbagai cara, mulai dari berbicara dengan suara lantang hingga mengenakan pakaian yang mencuri perhatian, demi memastikan semua mata tertuju pada mereka.

Meskipun keinginan untuk diperhatikan adalah sesuatu yang alami, perilaku seperti ini terkadang bisa membuat orang lain merasa kurang nyaman.

7 dari 7 halaman

6. Cenderung Mengabaikan Kualitas

Terkadang, individu yang gemar tampil glamor cenderung lebih memperhatikan penampilan luar daripada kualitas sebenarnya. Mereka lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya pada barang-barang mahal yang mungkin tidak sepadan dengan nilai atau kegunaannya. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka lebih mengutamakan citra diri daripada esensi yang sebenarnya.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.