Liputan6.com, Jakarta - Socialspy WhatsApp merupakan aplikasi yang mengklaim mampu memata-matai aktivitas WhatsApp orang lain hanya dengan memasukkan nomor telepon target. Aplikasi ini menawarkan kemampuan untuk melihat riwayat pesan, panggilan, dan aktivitas WhatsApp pengguna lain tanpa sepengetahuan mereka. Namun, janji menggiurkan tersebut ternyata menyimpan bahaya serius bagi penggunanya.
Baca Juga
Advertisement
Para ahli keamanan siber memperingatkan bahwa Socialspy WhatsApp sebenarnya adalah scam berbahaya yang berpotensi mencuri data pribadi pengguna. Alih-alih memberikan akses untuk memata-matai WhatsApp orang lain, aplikasi ini justru membuka celah bagi penyalahgunaan informasi sensitif oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bahaya download Socialspy WhatsApp meliputi pencurian data, infeksi malware, hingga kerugian finansial.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) secara resmi mengeluarkan peringatan terkait bahaya menggunakan Socialspy WhatsApp. Lembaga tersebut menegaskan bahwa aplikasi semacam itu melanggar privasi dan berpotensi melanggar hukum. BSSN mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak terjebak tawaran penyadapan WhatsApp yang sebenarnya hanya modus penipuan online.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (27/9/2024).
1. Pencurian Data Pribadi
Socialspy WhatsApp seringkali meminta pengguna untuk mengisi survei atau formulir yang mengandung pertanyaan tentang informasi pribadi. Melansir dari situs resmi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), proses ini merupakan modus untuk mengumpulkan data sensitif pengguna.
Contohnya, aplikasi ini mungkin meminta Anda memasukkan nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, atau bahkan nomor kartu kredit dengan dalih verifikasi. Data-data tersebut kemudian dapat disalahgunakan untuk berbagai tindak kejahatan siber.
"Aplikasi tersebut sebenarnya hanya scam atau penipuan dengan menggunakan aspek emosional pengguna untuk terjebak menggunakannya," diterangkan.
2. Infeksi Malware
Bahaya download Socialspy WhatsApp juga mencakup risiko infeksi malware pada perangkat pengguna. BSSN menjelaskan bahwa aplikasi ini sering menampilkan banyak perintah yang tidak jelas, yang sebenarnya bisa menjadi pintu masuk bagi malware dan spyware. Malware ini dapat merusak sistem operasi perangkat, mencuri lebih banyak data, atau bahkan mengambil alih kontrol perangkat Anda.
3. Penipuan Finansial
Socialspy WhatsApp kerap digunakan sebagai alat untuk melancarkan penipuan finansial. Melansir dari Sensors Tech Forum, aplikasi ini bisa membuka celah bagi aktivitas phishing. Misalnya, pengguna mungkin diminta untuk memasukkan informasi kartu kredit atau rekening bank dengan janji fitur premium. Namun, informasi tersebut justru digunakan untuk melakukan transaksi ilegal atau menguras rekening korban.
"Aplikasi SocialSpy tak lebih hanyalah aplikasi iklan yang mencari uang melalui klik atau pemasangan aplikasi yang mereka pasarkan. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap risiko penggunaan aplikasi SocialSpy tersebut," diterangkan.
4. Pelanggaran Privasi dan Hukum
Penggunaan Socialspy WhatsApp berpotensi melanggar privasi orang lain dan hukum yang berlaku. BSSN menegaskan bahwa aktivitas memata-matai atau menyadap komunikasi pribadi tanpa izin merupakan tindakan ilegal. Pengguna aplikasi ini bisa menghadapi konsekuensi hukum serius, mulai dari tuntutan perdata hingga sanksi pidana.
5. Pemblokiran Akun WhatsApp
WhatsApp secara resmi melarang penggunaan aplikasi pihak ketiga seperti Socialspy WhatsApp. Melansir dari pernyataan resmi WhatsApp, penggunaan aplikasi semacam ini dapat mengakibatkan pemblokiran akun WhatsApp pengguna, baik sementara maupun permanen. Hal ini tentunya akan sangat merugikan, mengingat pentingnya WhatsApp dalam komunikasi sehari-hari.
Advertisement
Cara Aman Gunakan WhatsApp
Untuk menjaga keamanan dan privasi saat menggunakan WhatsApp, berikut beberapa langkah yang dapat Anda terapkan:
1. Gunakan Aplikasi Resmi
Pastikan selalu mengunduh dan menggunakan aplikasi WhatsApp resmi dari sumber terpercaya seperti Google Play Store atau App Store. Melansir dari situs resmi WhatsApp, penggunaan versi tidak resmi atau modifikasi seperti GB WhatsApp dapat membahayakan keamanan data Anda. WhatsApp resmi secara rutin memperbarui fitur keamanan untuk melindungi penggunanya.
2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
WhatsApp menyediakan fitur verifikasi dua langkah untuk meningkatkan keamanan akun. Anda dapat mengaktifkannya melalui menu Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah. Dengan fitur ini, Anda perlu memasukkan PIN khusus saat memverifikasi nomor telepon pada perangkat baru, sehingga mencegah akses tidak sah ke akun Anda.
3. Kelola Pengaturan Privasi
Manfaatkan pengaturan privasi yang disediakan WhatsApp untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi Anda. Misalnya, Anda dapat membatasi siapa yang bisa melihat foto profil, status, atau info terakhir dilihat. Akses menu ini melalui Pengaturan > Privasi dan sesuaikan dengan preferensi Anda.
4. Waspada Terhadap Pesan Mencurigakan
Berhati-hatilah terhadap pesan yang meminta Anda mengklik tautan atau mengunduh file dari sumber tidak dikenal. Melansir dari panduan keamanan WhatsApp, pesan-pesan seperti ini bisa menjadi vektor serangan phishing atau malware. Jika ragu, jangan ragu untuk memblokir dan melaporkan pengirim pesan mencurigakan.
5. Rutin Perbarui Aplikasi
Selalu perbarui aplikasi WhatsApp Anda ke versi terbaru. Pembaruan ini sering kali membawa perbaikan keamanan dan fitur baru yang meningkatkan perlindungan data Anda. Aktifkan pembaruan otomatis atau periksa secara berkala di toko aplikasi untuk memastikan Anda menggunakan versi paling aman.
Menerapkan langkah-langkah di atas dan menghindari penggunaan aplikasi berbahaya seperti Socialspy WhatsApp, Anda dapat meminimalkan risiko keamanan dan menikmati pengalaman berkomunikasi yang aman melalui WhatsApp.