Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu gemar menggunakan tote bag untuk aktivitas sehari-hari? Bentuknya yang simpel, tampilannya yang estetis, dan kemampuannya menampung banyak barang membuat tas ini sangat digemari, terutama di kalangan remaja.
Namun, siapa sangka bahwa penggunaan tote bag bisa mempengaruhi proporsi tubuh seseorang di masa depan? Penggunaan tote bag dalam jangka panjang ternyata dapat membawa beberapa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Ingin tahu dampak apa saja yang ditimbulkan oleh penggunaan tote bag? Yuk, simak ulasan berikut ini yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (28/9/2024).
Advertisement
1. Perubahan gaya berjalan
Menggunakan tote bag atau tas yang membebani satu lengan saja bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup berarti. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, hal ini dapat mempengaruhi cara Anda berjalan. Beban yang hanya ditopang oleh satu bahu akan membuat ayunan lengan Anda tidak seimbang dengan gaya berjalan yang normal.
Satu lengan akan bergerak, sementara lengan yang lain sibuk menahan beban tote bag yang tidak merata. Akibatnya, dalam jangka panjang, gaya berjalan Anda bisa berubah ke arah yang kurang baik dan mungkin memerlukan bantuan ahli untuk mengatasinya.
Advertisement
2. Otot kaku
Memastikan beban dalam tote bag tidak terlalu berat adalah hal yang penting. Terlebih lagi, jika kamu sering membawa laptop di dalamnya, sebaiknya hentikan kebiasaan ini segera. Tidak hanya tote bag yang bisa rusak, tetapi yang lebih utama adalah kesehatan tulang bahu kamu yang bisa terancam.
Otot bahu, khususnya otot trapezius, dapat mengeras dan menegang hingga ke pangkal tulang leher, menyebabkan penurunan kurva leher. Kekakuan otot ini bisa berkembang menjadi radang sendi jangka panjang akibat kebiasaan menempatkan bahu dalam posisi berbahaya untuk waktu yang lama. Akibatnya, kamu mungkin akan mengalami kesulitan saat menoleh ke samping karena kelainan yang terjadi.
3. Tubuh tidak seimbang
Kebiasaan membawa beban dengan tidak seimbang, di mana satu bahu menanggung lebih banyak beban dibandingkan yang lain, dapat menyebabkan gangguan pada postur tubuh.
Otot-otot punggung mungkin tidak cukup kuat untuk menyeimbangkan beban yang diterima dari otot bahu, yang bisa mengakibatkan kejang pada sisi yang berlawanan. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat mempengaruhi punggung bagian bawah hingga tulang ekor, meningkatkan risiko terjadinya skoliosis.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement