Sukses

ASEAN Organisasi Kerjasama Negara-Negara di Kawasan? Simak Sejarah dan Tujuan Pembentukannya

ASEAN merupakan organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara yang dibentuk untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, sosial, dan politik. Pelajari sejarah, tujuan, dan perkembangan ASEAN dalam artikel lengkap ini.

Liputan6.com, Jakarta Dalam peta geopolitik dunia, Asia Tenggara memiliki posisi yang sangat strategis. Kawasan ini tidak hanya kaya akan sumber daya alam dan manusia, tetapi juga memiliki nilai penting secara ekonomi dan politik. Di tengah dinamika regional dan global yang terus berubah, negara-negara di kawasan ini menyadari pentingnya sebuah wadah kerjasama untuk memperkuat posisi mereka. Dari kesadaran inilah lahir ASEAN, sebuah organisasi regional yang hingga kini menjadi salah satu yang paling sukses di dunia.

ASEAN merupakan organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara yang dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik di antara negara-negara anggotanya. Sejak didirikan pada tahun 1967, ASEAN telah berkembang menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam percaturan global, mewakili kepentingan lebih dari 650 juta penduduk Asia Tenggara.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang ASEAN, mulai dari sejarah pembentukannya, tujuan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya, hingga perkembangan dan tantangan yang dihadapinya di era modern. Kita juga akan melihat bagaimana ASEAN, sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara, telah mempengaruhi dinamika regional dan global selama lebih dari lima dekade keberadaannya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari laman resmi ASEAN, Senin (30/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Sejarah Pembentukan ASEAN

Latar Belakang Historis

ASEAN, yang merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations, didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pembentukan ASEAN tidak bisa dilepaskan dari konteks geopolitik Asia Tenggara pada masa itu. Kawasan ini baru saja keluar dari era kolonialisme dan sedang menghadapi ancaman Perang Dingin yang membelah dunia menjadi blok Barat dan Timur.

Para Pendiri ASEAN

ASEAN dibentuk oleh lima negara pendiri yang diwakili oleh para menteri luar negerinya:

1. Adam Malik dari Indonesia

2. Narciso R. Ramos dari Filipina

3. Tun Abdul Razak dari Malaysia

4. S. Rajaratnam dari Singapura

5. Thanat Khoman dari Thailand

Kelima tokoh ini kemudian dikenal sebagai "Bapak Pendiri ASEAN". Mereka menandatangani Deklarasi Bangkok yang menandai lahirnya ASEAN sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara.

Deklarasi Bangkok

Deklarasi Bangkok, yang menjadi dasar pembentukan ASEAN, adalah sebuah dokumen singkat yang hanya terdiri dari lima pasal. Meskipun singkat, deklarasi ini memuat tujuan-tujuan penting ASEAN, termasuk:

1. Kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, dan pendidikan

2. Promosi perdamaian dan stabilitas regional

3. Penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum

4. Kepatuhan pada prinsip-prinsip Piagam PBB

Deklarasi ini juga menegaskan bahwa ASEAN terbuka bagi partisipasi semua negara di kawasan Asia Tenggara yang menyetujui tujuan, prinsip, dan maksud organisasi ini.

3 dari 7 halaman

Tujuan dan Prinsip ASEAN

Tujuan ASEAN

Sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN memiliki beberapa tujuan utama:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan budaya di kawasan

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional

3. Mempromosikan kerjasama aktif dan saling membantu dalam berbagai bidang

4. Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas pelatihan dan penelitian

5. Meningkatkan kerjasama untuk pemanfaatan pertanian dan industri yang lebih efektif

6. Mempromosikan studi tentang Asia Tenggara

7. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi internasional dan regional yang ada

Prinsip-Prinsip ASEAN

ASEAN beroperasi berdasarkan beberapa prinsip dasar yang tercantum dalam Piagam ASEAN:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional semua negara anggota

2. Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional

3. Penolakan terhadap agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan

4. Penyelesaian sengketa secara damai

5. Tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota

6. Menghormati hak setiap negara anggota untuk memimpin keberadaan nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal

7. Konsultasi yang ditingkatkan pada hal-hal yang secara serius mempengaruhi kepentingan bersama ASEAN

8. Kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan konstitusional

9. Menghormati kebebasan fundamental, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan promosi keadilan sosial

10. Menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional

4 dari 7 halaman

Perkembangan Keanggotaan ASEAN

Anggota Awal

Saat pertama kali dibentuk pada tahun 1967, ASEAN hanya beranggotakan lima negara pendiri: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kelima negara ini mewakili keragaman Asia Tenggara dalam hal bahasa, budaya, dan sistem politik.

Perluasan Keanggotaan

Seiring berjalannya waktu, ASEAN sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara terus berkembang dengan bergabungnya negara-negara lain:

1. Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984

2. Vietnam menjadi anggota pada 28 Juli 1995

3. Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997

4. Kamboja menjadi anggota terakhir yang bergabung pada 30 April 1999

Dengan bergabungnya Kamboja, ASEAN telah mencakup seluruh wilayah Asia Tenggara, mewujudkan visi para pendirinya tentang sebuah organisasi yang menyatukan seluruh kawasan.

 

5 dari 7 halaman

Struktur Organisasi ASEAN

KTT ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah badan pembuat kebijakan tertinggi dalam ASEAN. KTT ini terdiri dari para kepala negara atau pemerintahan negara-negara anggota ASEAN. Sejak tahun 2008, KTT ASEAN diadakan dua kali setahun.

Dewan Koordinasi ASEAN

Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) terdiri dari para menteri luar negeri ASEAN dan bertanggung jawab untuk mempersiapkan KTT ASEAN. ACC juga bertugas mengkoordinasikan implementasi perjanjian dan keputusan KTT ASEAN.

Dewan Komunitas ASEAN

ASEAN memiliki tiga Dewan Komunitas yang mencerminkan tiga pilar ASEAN:

1. Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN

2. Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN

3. Dewan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN

Sekretariat ASEAN

Sekretariat ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat oleh KTT ASEAN untuk masa jabatan lima tahun. Sekretariat bertugas untuk memfasilitasi dan memantau kemajuan dalam implementasi kebijakan dan kegiatan ASEAN.

 

6 dari 7 halaman

Peran dan Pengaruh ASEAN di Kawasan

Pembangunan Ekonomi

Sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN telah berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Inisiatif seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN Economic Community (AEC) telah meningkatkan integrasi ekonomi dan perdagangan intra-regional.

Stabilitas Politik dan Keamanan

ASEAN telah berhasil menjaga stabilitas politik di kawasan melalui prinsip non-intervensi dan penyelesaian konflik secara damai. Forum-forum seperti ASEAN Regional Forum (ARF) telah menjadi platform penting untuk dialog keamanan di kawasan Asia-Pasifik.

Kerjasama Sosial-Budaya

ASEAN juga aktif dalam mempromosikan pertukaran budaya dan sosial antar negara anggota. Program-program seperti ASEAN University Network dan ASEAN Youth Exchange Programme telah mempererat hubungan antar masyarakat ASEAN.

7 dari 7 halaman

Tantangan dan Masa Depan ASEAN

Tantangan Kontemporer

Sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN menghadapi berbagai tantangan kontemporer:

1. Ketegangan di Laut China Selatan

2. Perbedaan tingkat pembangunan antar negara anggota

3. Isu-isu transnasional seperti terorisme dan perubahan iklim

4. Pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap ekonomi regional

Visi ASEAN 2025

Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, ASEAN telah merumuskan Visi ASEAN 2025 yang berfokus pada tiga pilar:

1. Komunitas Politik-Keamanan ASEAN yang lebih kohesif dan responsif

2. Komunitas Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kompetitif

3. Komunitas Sosial-Budaya ASEAN yang inklusif dan berorientasi pada masyarakat

ASEAN merupakan organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara yang telah membuktikan diri sebagai salah satu organisasi regional paling sukses di dunia. Selama lebih dari lima dekade, ASEAN telah berperan penting dalam menjaga perdamaian, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempererat hubungan antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ASEAN terus beradaptasi dan berkembang. Dengan visi yang jelas dan komitmen dari negara-negara anggotanya, ASEAN siap menghadapi tantangan abad ke-21 dan terus menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam percaturan global.

Sebagai organisasi dari negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN telah menunjukkan bahwa kerjasama regional dapat menjadi kunci dalam menghadapi kompleksitas dunia modern. Dengan semangat "ASEAN Way" yang menekankan konsensus dan harmoni, ASEAN terus berupaya mewujudkan visi para pendirinya tentang Asia Tenggara yang damai, makmur, dan bersatu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.