Liputan6.com, Jakarta Nami adalah salah satu karakter paling ikonik dari serial anime dan manga One Piece yang diciptakan oleh Eiichiro Oda. Dikenal sebagai navigator Kelompok Bajak Laut Topi Jerami, Nami memainkan peran penting dalam perjalanan kru dalam mengarungi lautan yang berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun tampil sebagai sosok yang ceria dan optimis, Nami menyimpan masa lalu yang penuh kesedihan, membentuk karakter dan motivasinya untuk mencapai impian menggambar peta dunia. Karakter Nami menunjukkan perkembangan yang signifikan dari seorang gadis yang menginginkan kebebasan, hingga menjadi salah satu anggota kunci dalam tim yang sangat dihormati.
Sebagai seorang bajak laut, Nami bukanlah petarung utama dalam tim, tetapi keberaniannya dan keterampilannya dalam menggunakan senjata seperti Clima Tact membuatnya menjadi aset yang sangat berharga. Melalui Clima Tact, Nami dapat memanipulasi cuaca dan menciptakan fenomena alam yang menguntungkan dalam pertempuran.
Selain itu, hubungan Nami dengan anggota kru lainnya, seperti Luffy dan Zoro, memberikan warna yang unik dalam cerita. Ia sering kali terlibat dalam situasi komedi, di mana ketidaksabaran dan kemarahan Nami terhadap perilaku teman-temannya menambah dinamika kelompok. Berikut ini kepribadian dan senjata Nami dalam serial One Piece yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (30/9/2024).
Â
Nami dan Kepribadiannya
Nami (ナミ, Nami) adalah salah satu karakter ikonik dalam serial anime dan manga One Piece, yang diciptakan oleh Eiichiro Oda. Sebagai seorang bajak laut dan navigator dari Kelompok Bajak Laut Topi Jerami, Nami memiliki peran yang sangat penting dalam petualangan kelompok ini. Ia adalah anggota kedua yang bergabung, menyusul Roronoa Zoro, dan telah menjadi bagian integral dari dinamika kelompok ini.
Dalam Arc Baratie, Nami sempat mengkhianati kelompoknya untuk sementara waktu, namun akhirnya bergabung kembali menjelang akhir Arc Arlong setelah latar belakang dan tujuannya terungkap. Saat ini, jumlah tebusan Nami mencapai 366.000.000 Berry, mencerminkan betapa berbahayanya ia di dunia bajak laut.
Dikenal sebagai karakter yang cerdas dan terampil, Nami bisa dibilang adalah yang paling cerdik di antara anggota Kelompok Topi Jerami. Ia memiliki saingan dalam hal kecerdikan, yaitu Nico Robin, yang lebih memilih untuk tetap diam. Nami juga memiliki kecintaan yang mendalam terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan lautan, dan sebagai navigator, ia adalah sosok yang sering menyelamatkan kapal dari ancaman laut Grand Line yang dahsyat.
Meskipun Nami merasa dirinya adalah anggota yang paling lemah di kelompok, selalu meminta perlindungan dan berusaha menghindari pertarungan, ia tetap berpartisipasi dalam setiap petualangan, terutama saat mendarat di pulau-pulau baru, karena kekhawatirannya terhadap ulah Luffy dan teman-teman.
Sebagai seorang karakter yang emosional, Nami sering kali mengungkapkan amarahnya terhadap Luffy dan anggota kru lainnya karena perilaku mereka yang dianggap konyol. Dia sangat percaya dan menghormati Luffy sebagai kapten, tetapi sering kali marah karena sifatnya yang ceroboh dan kurangnya kewaspadaan.
Tak hanya kepada Luffy, Nami juga marah pada Zoro karena kebiasaannya tidur di waktu yang tidak tepat. Kecintaannya terhadap uang dan harta membuatnya rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, bahkan jika itu berarti menipu teman-temannya. Di sisi lain, Nami memanfaatkan perhatian yang diberikan Sanji kepadanya dan Usopp untuk mendapatkan bantuan, termasuk dalam perbaikan senjata.
Meskipun di masa lalu ia sangat membenci bajak laut, saat ini dua hal yang paling dicintainya adalah uang dan mikan (jeruk mandarin). Nami juga memiliki obsesi berlebihan terhadap fashion, sehingga ia sering kali mengganti pakaian dalam satu cerita. Tato di pundak Nami, yang menggambarkan kincir angin dan jeruk, melambangkan dua sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya, yaitu Belle-Mere dan Genzo, yang dianggap sebagai "orang tua"-nya.
Nami memiliki mimpi besar untuk menggambar peta dunia, dan ia yakin bahwa berlayar bersama Luffy adalah langkah terbaik untuk meraih impiannya tersebut. Keberanian dan tekadnya menjadikannya salah satu karakter yang paling disukai dalam One Piece.
Advertisement
Senjata Nami dalam One Piece
1. Tongkat Kayu
Tongkat kayu yang dimiliki Nami sebenarnya adalah senjata yang tampak biasa dan kurang efektif dalam pertempuran. Meskipun demikian, Nami merasa cemas jika harus berpetualang tanpa perlindungan. Dengan tongkat ini, ia biasanya menyerang bagian kepala atau pundak musuhnya, dan terkadang ia menggunakan tongkat ini untuk memukul Luffy ketika ia merasa kesal.
Tongkat kayu Nami memiliki tiga bagian yang bisa dibongkar, memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya. Momen penting yang melibatkan tongkat ini terjadi ketika Nami berhasil mengalahkan Miss Valentine, salah satu anggota Baroque Works, meskipun ia dibantu oleh Vivi yang menggunakan serangan Kujakki Slasher. Penggunaan terakhir Nami terhadap tongkat kayu ini terjadi sebelum perjalanannya ke Arabasta, di mana ia meminta Usopp untuk membuatkan senjata baru yang lebih ampuh.
2. Clima Tact
Meskipun bukan seorang petarung ulung di Kelompok Topi Jerami, Nami telah menunjukkan kemampuannya dengan senjata yang diciptakan Usopp, yaitu Clima Tact. Dalam cerita Arabasta, Usopp merancang tongkat baru yang dapat dibongkar menjadi tiga bagian, dan masing-masing bagian memiliki kemampuan unik untuk menghasilkan heat ball (bola panas), cool ball (bola dingin), dan thunder ball (bola listrik).
Awalnya, senjata ini dirancang untuk tujuan hiburan dan digunakan saat perayaan, tetapi dengan pengetahuan klimatologi yang dimiliki Nami, ia berhasil mengubah Clima Tact menjadi senjata yang mematikan. Salah satu momen berkesan adalah ketika Nami menggunakan Tornado Tempo untuk mengalahkan Miss Double Finger, salah satu petarung terkuat di Baroque Works.
Â
3. Perfect Clima Tact
Pada akhir cerita Skypiea, Usopp melakukan modifikasi lebih lanjut pada Clima Tact, menghasilkan versi baru yang disebut Perfect Clima Tact. Modifikasi ini dilakukan dengan menggunakan Dial yang diperoleh Usopp, dan versi baru ini sangat kuat, mampu mengalahkan ratusan angkatan laut di Enies Lobby. Setelah peristiwa tersebut, nilai tebusan Nami meningkat menjadi 16 juta berry. Salah satu jurus andalan yang sering digunakan Nami adalah Thunderbolt Tempo, yang memanfaatkan kombinasi cool charge dan heat charge untuk menciptakan awan hitam.
Dengan melemparkan thunder charge ke awan panas tersebut, Nami dapat menghasilkan petir yang dahsyat. Senjata ini sangat sesuai untuknya, bahkan ia pernah menggunakan teknik Cloudy Tempo untuk menciptakan hujan di dalam ruangan dan membekukan air tersebut dengan cool ball, menghasilkan fenomena yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Di cerita Thriller Bark, Nami juga berhasil menyetrum Absalom yang berusaha menculiknya dengan Thunder Charge.
4. Sorcery Clima Tact
Versi terakhir dari Clima Tact adalah Sorcery Clima Tact, yang merupakan hasil upgrade dari Usopp. Nami melakukan modifikasi pada Perfect Clima Tact di pulau langit Weatheria, meskipun perubahan bentuknya tidak terlalu signifikan. Dalam versi ini, Nami melepaskan Bulatan Dial yang terdapat di Tact, dan Sorcery Clima Tact memiliki banyak kelebihan dibandingkan versi sebelumnya.
Senjata ini memanfaatkan gelembung udara panas, udara dingin, dan gelembung listrik dalam skala yang lebih besar, memungkinkan Nami untuk menciptakan berbagai fenomena cuaca seperti Thunderbolt Tempo, Mirage Tempo, Cyclone Tempo, dan Rain Tempo.
Salah satu inovasi penting dalam versi ini adalah Weather Ball, teknik penelitian canggih dari Weatheria yang memungkinkan Nami menyimpan awan kecil di dalam gelembung. Ketika gelembung tersebut pecah, awan kecil itu akan berkembang menjadi besar, menciptakan fenomena cuaca secara instan.
Nami juga mengembangkan beberapa teknik baru, seperti Gust Wind yang menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan cuaca. Sebelum mendapatkan Clima Tact, gaya bertarung Nami jauh dari memadai, karena ia lebih banyak mengandalkan ancaman kepada Zoro, rayuan kepada Sanji, atau meminta bantuan dari Luffy saat menghadapi musuh.
Advertisement