Sukses

Berapa Rate Yen Hari Ini terhadap Rupiah? Pergerakannya Alami Penurunan

Memahami perkembangan terkini dari nilai tukar yen sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam kegiatan ekonomi internasional.

Liputan6.com, Jakarta Fluktuasi rate yen hari ini menjadi perhatian penting bagi banyak pihak, mulai dari pelaku pasar valuta asing, investor, hingga masyarakat umum yang terlibat dalam transaksi lintas negara. Nilai tukar yen Jepang selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, seperti kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ), tingkat inflasi, serta dinamika ekonomi di negara-negara mitra dagang utama.

Dalam konteks perdagangan internasional, rate yen hari ini sangat memengaruhi harga ekspor dan impor, terutama bagi negara-negara yang memiliki hubungan dagang erat dengan Jepang. Ketika nilai tukar yen menguat, produk ekspor Jepang menjadi lebih mahal di pasar internasional, sementara impor menjadi lebih murah. Sebaliknya, ketika yen melemah maka ekspor Jepang lebih kompetitif, tetapi biaya impor menjadi lebih tinggi.

Selain itu, bagi para investor, rate yen hari ini juga menjadi indikator penting dalam mengambil keputusan investasi, terutama dalam portofolio mata uang dan obligasi pemerintah Jepang. Yen sering dianggap sebagai mata uang safe haven, terutama di saat ketidakpastian global meningkat. Saat terjadi krisis ekonomi atau gejolak politik internasional, banyak investor mencari perlindungan dengan membeli yen yang sering kali menyebabkan penguatan nilai tukarnya.

Di tingkat individu, bagi masyarakat yang terlibat dalam transaksi valuta asing, seperti mereka yang berencana bepergian ke Jepang atau melakukan transaksi internasional, rate yen hari ini menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan keuangan mereka. Fluktuasi harian nilai tukar dapat membuat biaya perjalanan atau transaksi bisnis berubah secara signifikan.

Berikut ini informasi tentang rate yen hari ini yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/10/2024).

2 dari 4 halaman

Sekilas Tentang Mata Uang Jepang (Yen)

Yen adalah mata uang resmi Jepang yang telah digunakan sejak era Meiji pada tahun 1871. Simbol internasional untuk yen adalah ¥, sedangkan kode ISO 4217-nya adalah JPY. Yen merupakan mata uang ketiga yang paling banyak diperdagangkan di pasar valuta asing, mengikuti dolar Amerika Serikat (USD) dan euro (EUR). Selain itu, yen juga berfungsi sebagai mata uang cadangan ketiga terbesar di dunia setelah dolar AS dan euro, menjadikannya instrumen penting dalam sistem keuangan global.

Yen Jepang selama bertahun-tahun dikenal sebagai mata uang yang aman bagi para investor, terutama pada saat ketidakpastian ekonomi global. Yen sering dipandang sebagai aset safe haven karena stabilitas politik dan ekonomi Jepang yang relatif kuat. Namun, stabilitas ini terganggu pada pertengahan tahun 2022, ketika yen merosot ke level terendah dalam 24 tahun terakhir terhadap dolar AS. Penurunan ini disebabkan oleh perbedaan kebijakan moneter antara Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan suku bunga rendah dan Federal Reserve Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengekang inflasi. Akibatnya, yen kehilangan daya saingnya, mendorong pelemahan terhadap dolar AS.

Dalam penggunaannya, yen Jepang hadir dalam bentuk koin dan uang kertas dengan berbagai denominasi. Koin yen terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 50, 100, dan 500 yen, sedangkan uang kertas yen tersedia dalam pecahan 1.000, 2.000, 5.000 dan 10.000 yen. Desain uang kertas Jepang umumnya menampilkan tokoh-tokoh penting dari sejarah dan budaya Jepang, seperti Fukuzawa Yukichi dan Murasaki Shikibu, serta berbagai landmark terkenal di Jepang. Desain ini tidak hanya mencerminkan identitas nasional tetapi juga menambah nilai artistik dari uang kertas tersebut.

3 dari 4 halaman

Informasi Rate Yen Hari Ini

Pada tanggal 1 Oktober 2024, nilai tukar JPY/IDR tercatat berada di level 105,26, turun sebesar 0,1 poin atau 0,09% dari penutupan sebelumnya di level 105,36. Pergerakan harga ini menunjukkan fluktuasi di kisaran 105,08 hingga 105,79, dengan pembukaan di level yang sama dengan penutupan sebelumnya, yakni 105,36. Dalam konteks yang lebih luas, rentang harga selama 52 minggu terakhir memperlihatkan bahwa nilai tukar JPY/IDR telah bergerak antara titik terendah 100,18 hingga puncaknya di 114,15. Data ini memberikan gambaran mengenai volatilitas yang dihadapi pasangan mata uang ini dalam periode satu tahun terakhir, menunjukkan dinamika pasar yang terus berubah dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.

Fluktuasi yang terjadi pada grafik intraday juga menunjukkan adanya pergerakan harga yang signifikan selama beberapa jam terakhir, dengan tren yang bergerak naik turun di antara angka 105,01 hingga 105,6 pada rentang waktu antara pukul 08:05 hingga 11:05 WIB. Meskipun penurunan yang dialami relatif kecil, perubahan ini mencerminkan respons pasar terhadap kondisi ekonomi global maupun regional yang memengaruhi pergerakan nilai tukar yen terhadap rupiah. Pada perdagangan hari ini, beberapa mata uang utama menunjukkan pergerakan signifikan terhadap rupiah dan mata uang lainnya. Nilai tukar USD/IDR tercatat naik 60 poin atau 0,4%, berada di level 15.195. Penguatan ini diikuti oleh kenaikan SGD/IDR sebesar 40,25 poin atau 0,34%, yang mencapai 11.815,71.

Sementara itu, mata uang yen Jepang (JPY/IDR) justru mengalami penurunan kecil sebesar 0,08 poin atau 0,08%, berada di level 105,28. Mata uang Eropa, EUR/IDR, mengalami kenaikan 74,4 poin atau 0,44%, berada di level 16.925,71. Poundsterling Inggris (GBP/IDR) juga menguat 87,81 poin atau 0,43%, mencapai level 20.323,31. Dolar Australia (AUD/IDR) menjadi salah satu mata uang dengan penguatan terbesar, naik 62,75 poin atau 0,6%, dengan nilai tukar di 10.524,06. Pergerakan mata uang global lainnya juga menunjukkan tren penguatan terhadap dolar AS. Misalnya, USD/CNY naik 0,0066 poin atau 0,09%, sementara USD/SGD dan USD/CHF masing-masing menguat sebesar 0,05% dan 0,08%. Pasangan USD/JPY mengalami kenaikan 0,69 poin atau 0,48%, berada di level 144,31.

 

4 dari 4 halaman

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Perlu dipahami bahwa nilai tukar yen Jepang, seperti halnya mata uang lainnya, dapat berfluktuasi setiap hari. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan politik yang terjadi baik di dalam negeri maupun di tingkat global. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan perubahan nilai tukar yen:

1. Inflasi

Inflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa meningkat secara umum dalam suatu negara. Saat inflasi terjadi, daya beli mata uang menurun karena harga-harga naik, sehingga nilai mata uang tersebut melemah. Inflasi juga memengaruhi daya saing ekspor, karena produk menjadi lebih mahal di pasar internasional. Jika permintaan terhadap ekspor menurun, pendapatan negara dari devisa pun akan berkurang. Penurunan cadangan devisa ini berdampak langsung pada penurunan nilai mata uang negara tersebut dibandingkan dengan mata uang negara lain. Oleh karena itu, inflasi tidak hanya berdampak pada perekonomian domestik, tetapi juga bisa mempengaruhi posisi mata uang di pasar internasional.

2. Prospek Ekonomi dan Kondisi Masa Depan Negara

Kondisi ekonomi suatu negara di masa depan juga sangat berpengaruh terhadap nilai tukar mata uangnya. Jika sebuah negara diprediksi akan mengalami inflasi atau ketidakstabilan ekonomi, investor akan mulai mengurangi kepercayaannya terhadap mata uang negara tersebut. Sebagai contoh, jika ada ekspektasi bahwa inflasi akan terus meningkat, banyak orang akan menjual mata uang negara tersebut untuk menghindari kerugian di masa depan. Akibatnya, permintaan terhadap mata uang itu menurun, dan nilai tukarnya merosot. Kondisi politik, kebijakan ekonomi, serta berbagai peristiwa global lainnya juga dapat mempengaruhi bagaimana pasar memandang prospek ekonomi sebuah negara dan, pada akhirnya, nilai tukar mata uangnya.

3. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah merupakan faktor signifikan yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang. Kebijakan yang membatasi impor, misalnya, bisa menurunkan permintaan terhadap mata uang asing. Hal ini terjadi karena jika impor dibatasi, permintaan terhadap valuta asing seperti dolar atau euro untuk membayar barang impor akan berkurang. Sebaliknya, jika ekspor ditingkatkan, maka permintaan terhadap mata uang domestik akan meningkat, yang pada gilirannya akan memperkuat nilai tukarnya. Oleh karena itu, kebijakan perdagangan, moneter, dan fiskal yang diterapkan pemerintah harus dikelola dengan baik agar stabilitas nilai tukar dapat terjaga. Pengendalian impor dan ekspor secara bijaksana sangat diperlukan untuk mencegah fluktuasi nilai tukar yang terlalu tajam.

4. Perbedaan Suku Bunga

Suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral sebuah negara juga berdampak besar terhadap nilai tukar mata uangnya. Ketika suku bunga di sebuah negara lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, hal ini akan menarik modal asing, karena investor cenderung mencari return yang lebih tinggi. Peningkatan aliran modal asing ini akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap mata uang negara tersebut, yang pada akhirnya memperkuat nilai tukarnya. Sebaliknya, jika suku bunga rendah, aliran modal asing mungkin akan berkurang, dan ini bisa melemahkan nilai tukar. Oleh karena itu, bank sentral seringkali mengatur suku bunga sebagai salah satu alat untuk mengelola nilai tukar mata uang negara mereka.