Sukses

Waspada Keracunan, Intip 3 Tips Menggunakan Keluak dengan Tepat

Keluak bisa dimanfaatkan sebagai pengganti minyak kelapa dalam beberapa jenis masakan.

Liputan6.com, Jakarta Keluak mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan radikal bebas. Selain itu, keluak juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk penyakit kulit seperti kusta dan beberapa kondisi kulit lainnya.

Daun pohon keluak dapat berfungsi sebagai obat cacing. Oleh karena itu, keluak bisa digunakan untuk mengatasi masalah cacingan. Biji keluak memiliki kandungan yang membantu mengatasi insomnia dan membuat tubuh lebih rileks, sehingga mempermudah tidur.

Keluak juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti minyak kelapa dalam beberapa jenis masakan. Namun, penting untuk diingat bahwa keluak memiliki sifat beracun, sehingga racunnya harus dihilangkan sebelum digunakan. Keluak sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan tradisional, terutama dalam pembuatan rawon.

Proses mengolah keluak sebagai bumbu masakan dapat dilakukan dengan menumbuk bijinya, merebusnya, dan kemudian menggunakannya dalam masakan. Ada juga yang menggunakan cangkangnya atau hanya mengambil dagingnya saja, tergantung pada daerah dan jenis masakan yang akan dibuat.  Berikut serba-serbi tentang cara tepat memanfaatkan keluak sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (4/10/2024):

2 dari 3 halaman

1. Cara Memanfaatkan Keluak yang Benar

Memilih Keluak yang Berkualitas

Pastikan untuk memilih keluak yang memiliki cangkang bersih, bebas dari jamur, dan daging keluak yang terlepas dari kulitnya saat diguncang. Ini adalah indikasi keluak yang berkualitas baik.

Sebelum menambahkan keluak ke dalam bumbu, cicipi sedikit keluak yang sudah dipecahkan. Jika rasanya pahit, sebaiknya keluak tersebut tidak digunakan agar tidak merusak cita rasa masakan.

Proses Pembukaan dan Pengolahan Keluak

Pembukaan keluak dapat dilakukan dengan merebus biji keluak selama satu jam. Setelah direbus, biji keluak harus dikeringkan dan disimpan dalam wadah tertutup yang berisi abu sekam atau dalam lubang tanah yang ditutup dengan daun pisang selama empat puluh hari.

Sebelum digunakan sebagai bumbu, rendam daging biji keluak dalam air panas terlebih dahulu, kemudian campurkan dengan bumbu lain dan haluskan atau giling bersama.

Penyimpanan Keluak

Keluak yang masih dalam batok dapat disimpan dalam wadah tertutup, namun pastikan ada ventilasi udara untuk mencegah kelembaban dan jamur. Perlu diingat bahwa keluak mengandung sianida yang berpotensi beracun, sehingga pengolahan dan pemilihan keluak yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas masakan.

3 dari 3 halaman

2. Resep Rawon Spesial Khas Surabaya

Bahan-Bahan:

  • 1 kg daging sapi (bagian sengkel atau sandung lamur)
  • 10 butir keluak yang telah dihaluskan
  • 2 batang serai, dimemarkan
  • 4 lembar daun salam
  • 4 cm lengkuas, dimemarkan
  • 2.5 liter air
  • 2 sendok makan minyak goreng
  • 2 sendok makan garam
  • 1 sendok makan gula merah, disisir
  • 2 sendok makan air asam jawa
  • Bawang goreng dan seledri secukupnya untuk taburan

Bumbu Halus:

  • 10 butir bawang merah
  • 6 siung bawang putih
  • 3 cm kunyit
  • 5 cm jahe
  • 2 sendok teh ketumbar
  • 1 sendok teh merica butiran
  • 1 sendok teh jintan
  • 1/2 sendok teh pala
  • 1/2 sendok teh adas manis
  • 5 butir kemiri, disangrai

Langkah-langkah:

  1. Rebus daging sapi dalam panci dengan air hingga empuk. Angkat dan potong-potong sesuai keinginan.
  2. Tumis bumbu halus, serai, daun salam, dan lengkuas hingga harum.
  3. Masukkan daging sapi yang telah direbus ke dalam tumisan bumbu. Aduk hingga merata.
  4. Tambahkan air, keluak yang sudah dihaluskan, garam, gula merah, dan air asam jawa. Aduk rata dan masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental.
  5. Sajikan rawon dalam mangkuk, taburi dengan bawang goreng dan seledri.

Selamat mencoba resep rawon daging sapi khas Surabaya ini! Semoga berhasil dan nikmat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence