100 Kata-Kata Sad Penuh Makna yang Menenangkan Hati, Cocok untuk Caption Media Sosial

1. "Aku berharap kamu menjadi pelangi yang muncul setelah hujan, tapi nyatanya kamu malah pergi bahkan sebelum hujan datang."

2. "Kau tahu perbedaan aku dan kamu? Kau yang suka melukai dan aku yang suka memaklumi."

3. "Sebelum kau sedingin hamparan hujan deras, kau pernah sehangat hembusan nafas."

4. "Pernah berjuang untuk sebuah senyuman, hingga akhirnya tinggal kenangan. Pernah menjadi bayangan, lalu hilang terbawa angan."

5. "Menyapamu, aku lupa diri. Diabaikanmu, aku tahu diri. Hati bilang gas pol. Otak bilang rem."

6. "Baru kusesali setelah ia pergi, dan menginginkannya kembali setelah ia menemukan pujaan hati."

7. "Kita adalah sisa-sisa kepastian yang tak dipastikan."

8. "Aku tahu, hidupmu memang bukan tentang aku saja. Tapi mengertilah, aku cemburu jika kamu terlalu asik dengan yang lain dibanding aku."

9. "Aku terlalu bersahabat dengan luka hingga lupa rasanya bahagia."

10. "Kisah cinta orang lain kayak es krim paddle pop rainbow, kisah cintaku kayak es batu, tawar dingin dan keras."

11. "Aku baru sadar, ternyata bersikap bodoh amat itu lebih menyenangkan daripada peduli tapi tidak dihargai."

12. "Sakit hati ini sudah mulai terasa, setelah lama aku memendam perasaan sedih dan kecewa."

13. "Ada kesadaran dalam diamku. Ada penghargaan dalam teriakku, tapi tetap saja ada yang pergi meninggalkanku."

14. "Semenjak aku berhenti berharap pada dirimu, aku jadi tidak semangat dalam segala hal."

15. "Mungkin kebahagiaan bersamamu hanya seperti mimpi, tapi biarlah mimpi itu terus menemani di setiap tidurku."

16. "Semakin aku tahu bagaimana sikapmu, semakin aku lelah untuk mempertahankan hubungan ini."

17. "Tidak peduli seberapa ingin kamu kembali ke masa lalu, di sana tetap tidak akan ada hal baru yang bisa kamu lihat."

18. "Ada rasa jenuh saat bertahan, namun ada sakit saat meninggalkan."

19. "Semoga kamu kan mengerti tentang perasaanku ini, maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta."

20. "Setelah kamu pergi, aku menjadi sadar bahwa orang baik akan bersanding dengan orang yang baik pula."

21. "Harus sampai berapa dini hari hingga aku tak merasa berjuang sendiri?"

22. "Kau tak sungguh. Hanya aku yang bertaruh. Kau tak ikut bertarung. Kau menanti saja, melihat aku yang terluka."

23. "Kita tidak dirasuki apa pun. Hanya pemilik harapan yang tak pernah siap akan hal-hal di luar ekspektasi, bahagia yang akhirnya kembali ditangisi."

24. "Jangan sengaja pergi agar dicari. Jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu."

25. "Tukeran hati yuk. Biar kamu bisa ngerasain apa yang aku rasain."

26. "Mencintaimu adalah hal yang paling mudah untuk aku lakukan, tetapi untuk mendapatkan cintamu itu lah hal yang paling sulit untuk aku lakukan."

27. "Berhentilah memakerkan seseorang yang ternyata adalah jodoh orang lain. Kau hanya sekadar tukang temani makan, temani jalan, dan nutupi kekurangan uang jajan."

28. "Aku pernah mencintaimu hingga hancur lebur hingga jadi humus dan tumbuh dalam bentuk lain. Itulah kenapa sekarang kamu asing bagiku."

29. "Aku adalah seseorang yang mencintaimu secara utuh meski dicintai secara separuh."

30. "Jika perempuan dan laki-laki bersahabat, ujian terberatnya adalah perasaan."

31. "Dulu 'jangan pilih-pilih teman' sekarang, 'jangan bawa perasaan ke dalam pertemanan'."

32. "Kalau cuma ingin mengusir sepi, mari bertukar cerita saja. Jangan sampai mengajak bertukar hati."

33. "Karena terlalu nyaman, aku lupa bahwa kita hanya sebatas teman."

34. "Ada rindu yang tak sempat tersalurkan. Ada kebersamaan yang hilang tanpa sempat ada hubungan."

35. "Hindari pertemanan rasa pacaran. Sebab seerat apapun perasaannya, ujung-ujungnya tetap cuma teman."

36. "Dia dekat denganmu, tapi belum tentu mendekatimu. Dia bahagia bersamamu, tapi belum tentu jatuh cintanya denganmu. Bawa perasaan boleh, asal tahu waktu dan tempatnya."

37. "Sering ngobrol, sering curhat, lalu nyaman itu bukan berarti sayang. Hati-hati dengan jebakan friend-zone."

38. "Bila kau butuh telinga tuk mendengar, bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung, akulah orang yang selalu ada untukmu, walau hanya sebatas teman."

39. "Beberapa orang diciptakan menjadi terlalu dekat untuk dipandangi namun terlalu jauh untuk digapai."

40. "Aku tahu ini sangat salah, namun hatiku telah berganti arah."

41. "Kalaupun aku jatuh cinta dengan orang lain, perasaan itu tidak akan pernah sama ketika aku mencintaimu."

42. "Aku masih menunggumu, menunggu centang biru yang tak lekas berbalas."

43. "Seperti aku harus mengikhlaskanmu. Sedangkan kamu pernah menjadi milik ku."

44. "Sembuhkan dulu hatimu sebelum memulai kisah yang baru lagi."

45. "Sakit hati ini sudah mulai terasa, setelah lama aku memendam perasaan sedih dan kecewa."

46. "Ada kesadaran dalam diamku. Ada penghargaan dalam teriakku, tapi tetap saja ada yang pergi meninggalkanku."

47. "Bodohnya aku masih merasa cemburu, ketika melihatmu dengan kekasih yang baru."

48. "Kamu tidak hanya menduakanku, tapi kita. Kamu tidak hanya menghancurkan hatiku, tapi merusak masa depan kita."

49. "Aku rela menunggu meski kamu tak memberiku kabar. Bahkan aku sadar jika kamu ingin kamu tinggalkan."

50. "Bukannya tak pantas buat ditunggu, hanya saja sering memberi harapan palsu."

51. "Coba kamu yang berada di posisiku, lalu kamu ditinggalin gitu aja sama orang yang lo sayang banget."

52. "Cuek, pasti sakit, dikecewakan pasti sedih. Namun, ditinggal pergi tanpa alasan sungguh merana."

53. "Semenjak aku berhenti berharap pada dirimu, aku jadi tidak semangat dalam segala hal."

54. "Mungkin kebahagiaan bersamamu hanya seperti mimpi, tapi biarlah mimpi itu terus menemani di setiap tidurku."

55. "Semakin aku tahu bagaimana sikapmu, semakin aku lelah untuk mempertahankan hubungan ini."

56. "Tidak peduli seberapa ingin kamu kembali ke masa lalu, di sana tetap tidak akan ada hal baru yang bisa kamu lihat."

57. "Ada rasa jenuh saat bertahan, namun ada sakit saat meninggalkan."

58. "Semoga kamu kan mengerti tentang perasaanku ini, maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta."

59. "Setelah kamu pergi, aku menjadi sadar bahwa orang baik akan bersanding dengan orang yang baik pula."

60. "Harus sampai berapa dini hari hingga aku tak merasa berjuang sendiri?"

61. "Kau telah jauh entah di mana. Aku kehilangan peta, hanya ada kompas yang tak tahu cara menggunakannya, sebab ia kehilangan arah utamanya."

62. "Sekalipun waktu memberi kesempatan untuk mengulang, aku tidak akan melakukannya."

63. "Aku bisa bersaing dengan orang yang menyukaimu, tapi tidak dengan orang pilihanmu."

64. "Bumi Allah itu luas, jangan dipersempit dengan kalimat 'aku tak bisa bahagia tanpanya'."

65. "Wajar jika hatimu terlalu sakit, itu artinya cintamu tidak bercanda."

66. "Aku rindu, tapi bukan padamu. Aku rindu pada diriku yang dulu baik-baik saja."

67. "Dulu kau dan aku masih di satu cerita. Sekarang kabarmu hanya kutemukan di semilir berita."

68. "Jatuh cintalah pada dia yang pernah patah hati. Ia lebih paham bagaimana caranya menghargai."

69. "Adalah wajar jika seseorang yang sudah terlalu sering mendengarkan selamat tinggal, pasti akan kesulitan berucap selamat datang."

70. "Bukan dia yang jahat, tapi bapermu yang salah tempat."

71. "Dulu kau dan aku masih di satu cerita. Sekarang kabarmu hanya kutemukan di semilir berita."

72. "Jatuh cintalah pada dia yang pernah patah hati. Ia lebih paham bagaimana caranya menghargai."

73. "Adalah wajar jika seseorang yang sudah terlalu sering mendengarkan selamat tinggal, pasti akan kesulitan berucap selamat datang."

74. "Bukan dia yang jahat, tapi bapermu yang salah tempat."

75. "Aku pernah dikhianati setengah mati oleh dia yang kupercaya setengah mati."

76. "Selagi hati masih tertinggal, mustahil untuk kaki berlari pergi meninggalkan."

77. "Bukannya dia lupa kepadamu, hanya saja di sana ada seseorang yang lebih membuatnya bahagia daripada kamu."

78. "Sebagian dari kita banyak yang masih menjaga hati untuk orang yang telah pindah ke lain hati."

79. "Ada manusia yang benar-benar tidak tahu diri, dia menyakitimu, tapi dia bertingkah seakan-akan dialah yang tersakiti."

80. "Akhirnya aku sampai di titik di mana mendengar namamu terasa biasa saja dan mengingatmu tak lagi menjadi luka."

81. "Setelah janji kau tebar, kau pergi tanpa kabar."

82. "Ketika kau menghabiskan waktu dengan orang lain, patah hati ini seperti racun yang merusak ketenangan hatiku."

83. "Aku berharap kamu menjadi pelangi yang muncul setelah hujan, tapi nyatanya kamu malah pergi bahkan sebelum hujan datang."

84. "Kau tahu perbedaan aku dan kamu? Kau yang suka melukai dan aku yang suka memaklumi."

85. "Sebelum kau sedingin hamparan hujan deras. Kau pernah sehangat hembusan nafas."

86. "Patah hati ini begitu menyayat hati hingga napasku sesak. Hati ini terluka hingga tak mampu berkata-kata."

87. "Jangan terlalu berharap pada seseorang, karena ketika dia tak mampu memenuhi harapanmu, kekecewaan akan hiasi harimu."

88. "Hal yang paling menyakitkan adalah mencintai seseorang yang tak bisa bersamamu."

89. "Aku tak mungkin menyesali perkenalan kita, namun yang aku sesalkan kenapa terlalu awal untuk mengenal kata berpisah."

90. "Ada waktu untuk berharap, dan ada waktu untuk berhenti. Ada masa untuk memperjuangkan, namun ada juga untuk mengikhlaskan."

91. "Jika keadaan tidak berubah, maka perasaanku yang harus berubah. Dia tidak hilang, hanya saja dia kembali pulang pada tulang rusuk yang semestinya."

92. "Tidak ada pria yang terlalu sibuk untuk wanita yang benar-benar dia inginkan. Dan tidak ada pria yang terlalu cuek untuk perempuan yang benar-benar dicintainya."

93. "Jika pilihanmu adalah dia, pergilah. Aku hanya bisa merelakan, walau nyatanya aku tidak serela itu."

94. "Teruslah melatih keikhlasan, ia akan berguna pada suatu keputusan."

95. "Kau telah jauh entah di mana. Aku kehilangan peta, hanya ada kompas yang tak tahu cara menggunakannya, sebab ia kehilangan arah utamanya."

96. "Sekalipun waktu memberi kesempatan untuk mengulang, aku tidak akan melakukannya."

97. "Aku bisa bersaing dengan orang yang menyukaimu, tapi tidak dengan orang pilihanmu."

98. "Bumi Allah itu luas, jangan dipersempit dengan kalimat 'aku tak bisa bahagia tanpanya'."

99. "Wajar jika hatimu terlalu sakit, itu artinya cintamu tidak bercanda."

100. "Aku rindu, tapi bukan padamu. Aku rindu pada diriku yang dulu baik-baik saja."