Sukses

Doa Setelah Sholat Dhuha Agar Cepat Dikabulkan, Tata Cara dan Waktu Tepatnya

Doa setelah sholat dhuha merupakan amalan yang penting bagi umat Muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Doa setelah sholat dhuha merupakan amalan yang penting bagi umat Muslim. Sholat dhuha biasanya dilaksanakan di pagi hari, setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Amalan ini dilakukan untuk memohon kelancaran rezeki dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Agar doa setelah sholat dhuha cepat dikabulkan, beberapa hal perlu diperhatikan. Penting bagi setiap Muslim yang mengamalkan sholat dhuha untuk melakukannya dengan ikhlas dan khusyuk. Membaca doa yang tulus dan penuh keyakinan, harapan untuk terkabulnya doa akan semakin besar.

Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang bisa dilakukan kapan saja di pagi hari hingga sebelum zuhur. Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha adalah antara jam 9 hingga jam 11 pagi. Setiap Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (3/10/2024).

2 dari 5 halaman

Doa Setelah Sholat Dhuha

Doa setelah sholat dhuha memiliki makna yang mendalam, terutama bagi mereka yang berharap mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Doa ini mengandung pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Allah atas segala sesuatu, termasuk rezeki yang diharapkan oleh hamba-Nya.

Melansir dari buku Tuntunan Lengkap 99 Sholat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah dan sumber lainnya, doa setelah sholat dhuha mencakup permohonan agar rezeki yang sulit didapat bisa dimudahkan, dan yang jauh bisa didekatkan.

Agar doa setelah sholat dhuha cepat dikabulkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, doa harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Kedua, penting untuk menjaga konsistensi dalam berdoa, baik di pagi hari maupun pada waktu-waktu yang dianjurkan dalam Islam.

Berikut adalah doa yang dibaca setelah melaksanakan sholat dhuha:

 

3 dari 5 halaman

Bacaan Doa Sholat Dhuha

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَشِرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرَبُهُ وَإِنْ كَانَ قَلِيلًا فَكَثَرْهُ بِحَقِّ ضُحَابِكَ وَبَهَابِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Doa dhuha latinnya: Allahumma innadd dhuhaa dhuha'uka, wal baha'a bahaʻuka, wal jamala jamáluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kâna rizqi fis sama'i, fa anzilhu. Wa in kana fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kana mu'assiran, fa yassirhu. Wa in kana haraman, fa thahhirhu. Wa in kana ba'idan, fa qarribhu wa in kâna qalilan fakats-tsirhu bi haqqi dhuhaika, wa baha'ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudratika. Åtinî mâ âtaita 'ibadakash shalihin.

Artinya:

"Ya Allah, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan- Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Ya Allah, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Apabila jauh, dekatkanlah. Kalau sedikit, perbanyaklah, dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Ya Allah, berikanlah kepadaku apa yang Engkau anugerahkan kepada hamba-hamba- Mu yang saleh."

Bacaan Sholat Dhuha Selanjutnya

اللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Doa dhuha latinnya: Allahumma bika ushawilu, wa bika uhawilu, wa bika uqâtilu. Rabbighfir li, warhamni, watub 'alayya. Innaka antat tawwabur rahim.

Artinya:

Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang." (Dibaca 40 atau 100 kali)

4 dari 5 halaman

Cara Agar Doa Setelah Sholat Dhuha Cepat Dikabulkan

Agar doa setelah sholat dhuha cepat dikabulkan, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan oleh setiap Muslim. Beberapa di antaranya adalah:

Niat dan Keikhlasan yang Kuat

Niat merupakan faktor penting dalam setiap ibadah, termasuk sholat dhuha. Berdoa dengan niat yang tulus, dan yakin hanya kepada Allah SWT akan membantu mempercepat terkabulnya doa. Doa yang dilantunkan dengan penuh keikhlasan dan harapan tidak akan diabaikan oleh Allah SWT.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 186, Allah berfirman bahwa Dia sangat dekat dan akan mengabulkan doa hambanya jika mereka memohon dengan tulus.

“Dan, apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia memohon kepada Ku. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Dilakukan di Waktu yang Dianjurkan

Sholat dhuha dilaksanakan pada waktu tertentu yang memiliki keistimewaan, yaitu pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang zuhur. Waktu terbaik untuk mengerjakan sholat dhuha adalah antara jam 9 hingga jam 11 pagi.

Melaksanakan doa setelah sholat dhuha pada waktu ini dipercaya dapat membuka pintu rezeki dan mempermudah terkabulnya doa.

“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki) di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Menghindari Dosa dan Maksiat

Salah satu penghalang terkabulnya doa adalah dosa dan maksiat yang dilakukan oleh hamba. Umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk dosa, baik besar maupun kecil, agar doa mereka lebih mudah dikabulkan.

Dalam surat Al-Mu’min ayat 60, Allah berfirman bahwa setiap doa yang dilakukan oleh orang yang bersih dari dosa akan lebih mudah diterima. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu."

 

5 dari 5 halaman

Beda Sholat Dhuha dan Sholat Fardhu

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan secara sukarela, berbeda dengan sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Sholat dhuha tidak memiliki waktu yang kaku seperti sholat fardhu, namun tetap dianjurkan untuk dilakukan pada waktu pagi.

Sholat dhuha menjadi salah satu sarana untuk memohon kelancaran rezeki dan sebagai bentuk ibadah tambahan bagi Muslim.

Sholat fardhu memiliki tata cara yang telah ditentukan secara jelas dalam Al-Qur’an dan hadits, sedangkan sholat dhuha lebih fleksibel dalam pelaksanaannya. Sholat dhuha bisa dilakukan minimal 2rakaat hingga 12 rakaat, tergantung pada keinginan dan kemampuan orang yang melaksanakannya. Namun, penting untuk diingat bahwa baik sholat dhuha maupun sholat fardhu sama-sama mengandung nilai ibadah yang sangat besar di mata Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, dari Abu Dzar RA, beliau berkata:

"Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Jika kamu sholat dhuha 2 rakaat maka tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai, jika kamu sholat 4 rakaat maka akan dicatat sebagai muhsinin, jika kamu sholat 6 rakaat maka dicatat sebagai orang yang sering berdiri sholat, jika kamu sholat 8 rakaat maka dicatat sebagai orang yang sukses/beruntung, jika kamu sholat 10 rakaat maka dosamu tidak akan dicatat di hari itu, jika kamu sholat 12 rakaat maka Allah akan bangunkan rumah di surga bagimu." (HR al-Baihaqi)

Meskipun sholat dhuha adalah sunnah, Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakannya. Bagi siapa saja yang mengerjakannya secara rutin, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat, terutama jika disertai dengan doa setelah sholat dhuha agar cepat dikabulkan.