Liputan6.com, Jakarta  Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, yang menjadi penyebab utama kematian di banyak negara. Mengelola kadar kolesterol dalam tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi serius. Salah satu langkah efektif untuk mengendalikan kolesterol adalah dengan menerapkan diet rendah kolesterol.
Diet ini berfokus pada mengurangi asupan makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh, serta meningkatkan konsumsi makanan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Menerapkan diet rendah kolesterol tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan memilih makanan yang tepat, Anda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam tubuh. Dalam panduan ini, akan membahas berbagai pilihan makanan yang sebaiknya Anda konsumsi untuk mendukung diet rendah kolesterol dan menjaga kesehatan jantung Anda, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at(4/10/2024).
Advertisement
Santapan Berat Rendah Kolesterol yang Harus Dimakan
1. Oat
Oat merupakan makanan rendah kolesterol yang kaya beta-glucan, efektif menurunkan kolesterol jahat dan menjaga kadar gula darah stabil. Oatmeal membantu mencegah penyakit jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, serat dalam oatmeal mendukung kesehatan pencernaan dan kaya antioksidan yang dapat menurunkan tekanan darah.
2. Ikan Salmon
Ikan salmon adalah sumber asam lemak omega-3 yang mendukung kesehatan jantung dan mengurangi peradangan. Omega-3 dalam salmon juga baik untuk kulit dan kesehatan otak, serta mengandung antioksidan astaxanthin yang melindungi sistem saraf. Meskipun bermanfaat, konsumsi salmon harus diperhatikan agar terhindar dari kontaminasi polutan.
3. Buah Pisang
Pisang mengandung inulin yang membantu mengurangi kolesterol, serta vitamin dan mineral penting seperti kalium dan vitamin B6. Pisang juga bermanfaat bagi pencernaan dan dapat membantu mengatur kadar gula darah. Sebagai sumber energi yang mudah dicerna, pisang ideal untuk camilan sebelum berolahraga dan kaya antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan.
4. Buah Alpukat
Alpukat kaya lemak tak jenuh tunggal yang menurunkan LDL dan meningkatkan HDL. Kandungan seratnya membantu menahan rasa kenyang dan mengontrol nafsu makan. Alpukat juga baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil. Asam lemak tak jenuh dalam alpukat sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Advertisement
Konsumsi Makanan Rendah Kolesterol
5. Sayuran dan Buah-buahan
Menambahkan sayuran dan buah-buahan ke dalam diet dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL). Sayuran seperti brokoli, bayam, dan kangkung kaya serat dan antioksidan yang mendukung kesehatan jantung. Buah-buahan seperti alpukat, stroberi, dan pisang juga berperan penting, karena mengandung lemak sehat dan inulin yang mengurangi kolesterol. Selain itu, kacang-kacangan memiliki fitosterol yang menghambat penyerapan kolesterol.
6. Bawang Putih dan Bawang Merah
Bawang putih mengandung allicin yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan bawang putih dapat menurunkan kolesterol sekitar 10-13 persen. Sementara itu, bawang merah bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah dan meningkatkan imunitas, serta memiliki kandungan yang membantu menurunkan kolesterol jahat.
7. Yogurt Rendah Lemak
Yogurt rendah lemak adalah sumber protein dan kalsium yang baik, serta mengandung probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan. Makanan ini dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi hormon pemicu lapar. Pilih yogurt yang kaya kalsium dan probiotik, dan konsumsi dalam porsi yang sesuai untuk manfaat maksimal.
8. Udang
Udang adalah sumber protein tinggi yang rendah lemak, serta kaya asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Udang juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin B12 dan fosfor. Meskipun banyak manfaatnya, penting untuk memperhatikan batas konsumsi dan potensi alergi saat mengonsumsinya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence